Saham

Daftar Emiten Produsen Kebutuhan Pokok

Daftar Emiten Produsen Kebutuhan Pokok

Ajaib.co.id – Kebutuhan pokok merupakan komoditas yang terbilang masih bisa mencatatkan pertumbuhan yang stabil meskipun daya beli masyarakat turun. Di antara kebutuhan sandang, papan, dan pangan, kebutuhan akan makanan dan minuman dinilai sangat penting karena berurusan dengan perut. Karena pada dasarnya, manusia butuh makan untuk tetap hidup. Sedangkan, emiten kebutuhan pokok di pasar modal cenderung masih bisa mencatatkan kinerja yang cemerlang sejalan dengan pergerakan sahamnya yang cukup stabil.

Perusahaan-perusahaan tersebut dianggap tidak terlalu berpengaruh terhadap penurunan daya beli masyarakat karena pada dasarnya, masyarakat tetap butuh mengisi perutnya. Perusahaan-perusahaan yang memproduksi kebutuhan pokok berupa makanan dan minuman tergabung dalam emiten sektoral consumer goods. Emiten yang tergabung dalam sektor consumer goods adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang konsumsi tidak terbatas hanya makanan dan minuman tetapi juga kebutuhan produk rumah tangga dan kecantikan. 

Untuk kali ini, kita akan lebih banyak membahas mengenai emiten kebutuhan pokok yang lebih diutamakan oleh masyarakat saat ini. Perusahaan apa saja yang memproduksi kebutuhan pokok? 

PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)

PT Buyung Poetra Sembada Tbk merupakan perusahaan dengan kode saham HOKI yang tercatat di BEI sejak tanggal 22 Juni 2017. HOKI adalah emiten produsen kebutuhan pokok beras yang memiliki bidang usaha utama pada pengelolaan dan distribusi beras premium bermerek.

Emiten beras ini memproduksi beras dengan merek Topi Koki. Berdasarkan pemberitaan Kontan, pada kuartal I-2023, HOKI mencatatkan kenaikan penjualan 86% secara tahunan atau Yoy menjadi Rp432,61 miliar dari sebelumnya Rp232,35 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, penjualan produk DailyMeal dari anak usaha Bernama PT Hoki Distribusi Niaga (HDN) tumbuh 40% QoQ menjadi Rp 631 juta pada kuartal 1 2023, dari Rp 452 juta pada kuartal IV 2022.

Selain itu, beban pokok penjualan melonjak lebih tinggi lagi, tercatat sebesar Rp 408,02 miliar, atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 202,28 miliar.

Meski terjadi lonjakan beban biaya, HOKI masih mampu membukukan laba bersih tahun berjalan Rp 20,76 juta.

Selain itu, saat ini HOKI sedang mengembangan produk beras merah dan beras porang sebagai tambahan dari varian dari produk beras sehat yang sudah dimiliki Perseroan yaitu beras singkong dan beras jagung.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

Siapa yang tidak kenal Indomie? Ya, Indomie diproduksi oleh perusahaan yang juga melantai di Bursa Efek Indonesia yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Selain Indomie, ICBP juga memproduksi beberapa merek mie instant seperti Supermie, Sarimi, Pop Mie dan Sakura. 

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga memproduksi air mineral, susu, makanan ringan dan bumbu dapur. Dilansir dari Kontan, ICBP mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 11,37% dari Rp 17,18 triliun pada kuartal I 2022 menjadi Rp 19,14 triliun pada kuartal I 2023. 

ICBP mencatatkan penjualan bersih kepada pihak ketiga sebesar Rp 7,76 triliun atau naik 11,65%, dan penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp11,37 triliun atau naik 11,17%. 

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih ICBP naik 103,72% dari Rp 1,94 triliun di kuartal I 2022 menjadi Rp 3,95 triliun pada kuartal I 2023.

Anthoni Salim selaku Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, mengatakan perseroan akan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas untuk mempertahankan kinerja. 

PT Akasha Wira International Tbk (ADES)

Sebagai produsen air mineral, rasanya tidak pas jika tidak memasukkan emiten PT Akasha Wira International Tbk. (ADES) di dalamnya. Perusahaan terbuka ini bergerak dalam bidang industri air kemasan, minuman dan makanan. ADES menjalankan bisnisnya sejak tahun 1986, dan dalam bidang konsumsi atau consumer goods, perusahaan ini memproduksi air mineral kemasan dengan merek Nestle Pure Life dan Vica. Tahun 2010 dan 2014, perseroan mengembangkan lini bisnisnya di bidang kosmetik dan minuman berbahan baku kedelai Pureal. 

Produk perusahaan yang paling sering kita temui adalah air minuman kemasan Nestle Pure Life yang menjadi penyumbang mayoritas pendapatan Akasha selama beberapa tahun. Mengutip dari laman keterbukaan informasi BEI, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba periode berjalan menjadi Rp364,972 miliar, naik 72.82%. 

PT Estetika Tata Tiara Tbk (BEEF)

Emiten bersandi saham BEEF ini merupakan usaha terintegrasi produksi dan distribusi makanan olahan. BEEF masih terbilang baru di bursa saham karena baru melantai pada tanggal 10 Januari tahun 2019. 

PT. Estika Tata Tiara Tbk menjalankan usaha pengolahan dan perdagangan sapi, ayam, ikan, dan frozen dough. Daging olahan produksinya sering kali kita lihat di supermarket seperti Kibif, Murato, Adel dan Boss. Sebagai distributor sapi, BEEF memiliki standar tinggi serta sertifikat halal yang diakui oleh MUI.

Saat ini BEEF menjadi pemasok daging untuk restoran seperti Pizza Hut, Solaria, dan Hoka-Hoka Bento. Berdasarkan laporan keuangan per semester pertama tahun ini, BEEF membukukan kenaikan penjualan bersih menjadi Rp65,39 miliar, naik 19,55% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

PT Ultrajaya Milk Industy & Trading Co Tbk (ULTJ)

Emiten berkode saham ULTJ ini merupakan produsen susu cair segar, minuman ringan dan minuman kesehatan. Minuman yang diproduksi Ultrajaya menggunakan teknologi UHT serta dikemas secara aseptik yang menjadi keunggulan perusahaan. Susu Ultramilk merupakan salah satu produk Ultrajaya yang mungkin sering kamu konsumsi. Pada awalnya, perusahaan yang terletak di Padalarang, Jawa Barat ini hanya memproduksi susu, namun ULTJ melakukan ekspansi dengan memproduksi Teh Kotak, Sari Kacang Ijo dan jus dengan merek dagang Buavita sebelum merek Buavita dibeli oleh Unilever pada tahun 2008.

Beberapa waktu lalu, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk juga mencatatkan harga saham tertinggi sejak melantai di Bursa Efek Indonesia dengan berada pada posisi harga Rp1.965. Berdasarkan pemberitaan Bisnis, kinerja perseroan mengalami peningkatan.

Ultrajaya telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp358,06 miliar pada kuartal I-2023 atau naik 20,34 persen dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp297,53 miliar. Dari laporan keuangan kuartal I-2023 di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/4/2023), perolehan laba tersebut terkerek berkat kenaikan penjualan 21,63 persen dari Rp1,83 triliun di kuartal I-2022 menjadi Rp2,23 triliun pada tiga bulan pertama ini.

Nah, apakah kamu tertarik untuk berinvestasi di saham produsen kebutuhan pokok ini? Yuk, berinvestasi melalui aplikasi investasi Ajaib yang praktis, aman, dan nyaman. Aplikasi Ajaib juga bisa diakses dengan cara mengunduhnya melalui Apple App Store dan Google Play.

Ajaib Hadirkan Fitur yang Menarik untuk Investor Andal

Ajaib akan membantu kamu menjadi investor andal dengan menghadirkan berbagai fitur terbaru yang cocok digunakan untuk investor maupun trader profesional. Ajaib akan meluncurkan berbagai fitur baru dan menarik. Semua fitur terbaru ini akan memberikan pengalaman investasi atau trading yang lebih baik, cepat, dan handal.

Semua fitur terbaru ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur terbaru Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman trading kamu bersama Ajaib di Social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.

Artikel Terkait