Investasi, Saham

Apakah Uang investasi Saham Bisa Hilang?

Apakah Uang investasi Saham Bisa Hilang?

Ajaib.co.id – Banyak investor pemula yang bertanya, apakah uang investasi saham bisa hilang? Jawaban dari pertanyaan tersebut sangat relatif, mengingat jika berinvestasi di saham yang tepat dengan jangka panjang maka harusnya uangmu justru menjadi berlipat-lipat.

Lain halnya jika investor tersebut sembrono melakukan jual beli singkat tanpa memperhatikan fundamental sahamnya. Sebagai investor kita harus ingat pepatah “high return, high risk“. Setiap potensi keuntungan dalam aktivitas apapun pasti disertai dengan risiko kerugian yang setara.

Setiap potensi keuntungan dalam aktivitas apapun pasti disertai dengan risiko kerugian yang setara. Tapi risiko investasi saham tersebut dapat dikendalikan jika kamu memahami seluk-beluk investasi saham dengan baik.

Skenario Kerugian Dalam Investasi Saham

Saat membeli saham, kamu memperoleh “kepemilikan” dalam perusahaan penerbit saham tersebut (emiten). Selama emiten itu eksis dan menghasilkan laba, kamu akan terus memperoleh bagian dari laba tersebut secara proporsional (dividen).

Apabila kamu menjual saham tersebut pada harga lebih mahal, maka kamu akan melepas prospek dividen demi memperoleh keuntungan dari selisih harga (capital gain).

Sebaliknya, kamu akan mengalami kerugian jika saham pilihanmu gagal menghasilkan dividen ataupun capital gain. Kamu juga bisa kehilangan semua uang yang diinvestasikan jika perusahaan itu kolaps. Tapi kamu perlu tahu, perusahaan yang sudah melantai di bursa efek Indonesia tidak akan mendadak langsung gulung tikar.

Tidak sembarang perusahaan bisa melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) di papan utama bursa. Perusahaan yang ingin IPO setidaknya harus sudah berdiri selama 3 tahun, memiliki laporan keuangan teraudit, sudah menghasilkan laba, dan punya aset nyata. Dengan kondisi perusahaan mapan seperti ini, bagaimana mungkin uang investasi saham bisa hilang!?

Ada tiga skenario yang dapat membuat investor saham mengalami kerugian fatal:

  1. Investor membeli saham perusahaan yang berprospek sangat buruk, kemudian harga jatuh ke ambang Rp50 (saham gocap). Pada tingkat harga Rp50, tidak ada investor lain yang berminat untuk membeli saham tersebut. Saham menetap pada Rp50 selama bertahun-tahun tanpa ada harapan bagi investor untuk melepas kepemilikannya.
  2. Emiten mengalami delisting paksa karena melakukan pelanggaran seperti tidak menyerahkan laporan keuangan, atau keberlangsungan bisnisnya dipertanyakan. Setelah delisting, saham tidak bisa diperdagangkan di bursa efek Indonesia lagi. Oleh karena itu, investor mungkin terpaksa harus menjual sahamnya dengan harga berapapun (jika ada yang berminat).
  3. Emiten menyatakan pailit karena gagal melunasi utang-utangnya. Dalam situasi pailit, pengadilan akan membagikan hasil likuidasi perusahaan kepada kreditor dan stakeholder lain terlebih dahulu. Investor saham masuk baris terakhir dalam daftar pihak yang berhak mengklaim aset perusahaan (jika ada sisa hasil likuidasi).

Perhatikan, ketiga skenario terburuk itu melibatkan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan jelek. Kamu dapat menghindari semuanya dengan memilih perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja keuangan bagus.

Penyebab Saham Bisa Hilang

Ada beberapa penyebab teknis dan non teknis yang bisa membuat kamu kehilangan saham seperti:

1. Perusahaan terkena suspensi

Sebenarnya jika hanya terkena suspensi, saham perusahaan masih bisa kamu temukan di bursa. Hanya saja, surat berharga ini tidak bisa diperdagangkan selama beberapa waktu. 

Suspensi saham bisa terjadi ketika pergerakan harga surat berharga tersebut oleh BEI dinilai aneh sehingga mengancam transparansi dan keadilan pasar saham atau perusahaan penerbit instrumen tersebut menyalahi aturan BEI. Misalnya telat menyetor laporan atau yang lainnya. 

Biasanya suspensi saham hanya bertahan selama beberapa hari atau minggu hingga masalah selesai. Namun dalam kasus-kasus tertentu (seperti kasus Garuda), suspensi saham bisa berlangsung hingga lebih dari satu tahun. 

2. Saham delisting dari bursa

Ketika suspensi saham berlangsung selama 2 tahun, maka perusahaan terancam untuk diusir atau delisting dari bursa. Akibatnya, perdagangan saham akan ditutup secara permanen dan perusahaan akan kembali menjadi perusahaan tertutup. Umumnya perusahaan yang terkena suspensi hingga 2 tahun ini mengalami kebangkurtan atau masalah keuangan lainnya.

Meski begitu, ada kalanya perusahaan melakukan delisting dari bursa secara sukarela karena alasan tertentu. Umumnya jika ingin delisting, perusahaan akan melakukan buyback saham yang beredar terlebih dahulu sehingga kamu tidak perlu khawatir. 

3. Ada masalah dengan perusahaan sekuritas

Investasi saham kini banyak diminati oleh para investor pemula. Sayangnya, banyak orang yang terjebak investasi bodong dengan menggunakan jasa perusahaan sekuritas yang tidak terdaftar di OJK atau yang dikenal juga dengan perusahaan bodong.

Padahal perusahaan sekuritas atau broker adalah pihak penting yang seharusnya menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan trading. Oleh karena itu, sepatutnya Anda memilih perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK seperti Ajaib Sekuritas yang sudah terdaftar di OJK.

4. Aplikasi diretas

Penyebab lainnya adalah aplikasi diretas. Hal ini biasanya karena sistem keamanan (firewall) aplikasi tersebut dan kemampuan Anda dalam menjaga data pribadi.

3 Tips Agar Tidak Kehilangan Uang dalam Investasi Saham

Risiko kehilangan uang dalam investasi saham itu dapat diatasi sejak dini. Kamu cukup memerhatikan tiga (3) patokan berikut ini:

1. “Buy Low, Sell High

Kebanyakan pemula suka buru-buru membeli saham ketika terjadi kenaikan harga. Padahal, ini keliru. Taktik yang tepat adalah membeli saham pada harga murah, lalu menjualnya lagi pada harga mahal. Terdengar sederhana, tetapi kamu tidak akan tahu saham-saham mana yang murah dan mahal jika tidak punya strategi investasi yang mumpuni.

Investor termasyhur Warren Buffet dan Lo Kheng Hong terkenal karena kemampuan mereka memilih saham-saham prospektif yang berharga murah. Mereka berhasil cuan berlipat ganda bukan karena membeli saham-saham yang sudah naik daun, melainkan sukses menyeleksi saham-saham yang harganya belum naik.

2. Hindari Margin

Saat baru mendaftar ke sebuah sekuritas, kamu mungkin akan menerima tawaran untuk menggunakan fasilitas margin. Ini merupakan fitur semacam pinjaman yang dapat dipergunakan oleh investor untuk membeli saham tanpa modal tunai. Sepintas memudahkan karena kamu dapat berinvestasi meski belum memiliki modal mencukupi. Akan tetapi, margin sebenarnya meningkatkan risiko investasi.

Ingat, harga saham bisa naik-turun. Perusahaan bisa kolaps. Kalau investasimu benar-benar profit, kamu akan mampu mengembalikan pinjaman margin itu. Namun, bagaimana kalau investasimu ternyata merugi!? Jadi sebaiknya jangan membeli saham dengan uang pinjaman.

3. Perhatikan Kondisi Keuangan Perusahaan

Ada ratusan perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Semuanya sudah lolos syarat IPO, tetapi masing-masing memiliki kondisi keuangan dan kinerja berbeda-beda. Ada perusahaan yang punya kondisi keuangan jelek, tetapi juga ada yang sangat bagus.

Sebelum berinvestasi pada saham perusahaan mana pun, kamu perlu mencermati laporan keuangan dan menyimpulkan bagaimana kondisinya.

Laporan keuangan akan menunjukkan dengan jelas apakah perusahaan menghasilkan laba atau justru merugi, berapa besar tanggungan utang perusahaan, apakah perusahaan mampu melunasi utang dengan lancar, penjualan produk apa yang paling laris, dan lain sebagainya.

Dengan menelaah laporan keuangan, investor akan mampu memilih perusahaan-perusahaan terbaik dan menghindari perusahaan-perusahaan berprospek jelek.

Itulah beberapa penyebab investasi saham bisa hilang. Sehingga, bagi kamu yang ingin aman, cobalah erinvestasilah pada saham perusahaan yang namanya sudah akrab di telingamu, atau menghasilkan banyak produk yang laris dipergunakan oleh masyarakat luas.

Lebih baik lagi jika perusahaan itu berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan tercatat rajin membagikan dividen setiap tahun. Hindarilah saham perusahaan-perusahaan yang namanya tidak populer dan memiliki tanggungan utang sangat besar.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi, bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan terpercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksadana, margin tradingday trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait