Properti

Tertarik Investasi Properti? Simak TIps dan Triknya di Sini!

kelemahan dan kelebihan investasi properti

Ajaib.co.id – Sebelum memilih jenis investasi, kamu terlebih dahulu harus menentukan langkah dan strategi investasi. Sebagai investor, memahami kelemahan dan kelebihan jenis investasi yang akan kamu pilih adalah langkah awal yang baik dalam berinvestasi. Begitu juga properti, kamu juga perlu mengetahui kelemahan dan kelebihan investasi properti.

Investasi properti menjanjikan keuntungan yang lebih menarik daripada investasi jenis lainnya. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kelemahan dan kelebihan berinvestasi pada produk properti, simak ulasan berikut ini sebagai pertimbangan membeli properti untuk portofolio investasi:

Apa itu Investasi Properti?

Investasi properti adalah jenis investasi yang berkaitan dengan pembelian, kepemilikan, penyewaan, pengelolaan, dan penjualan real estate yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan atau profit. Investasi properti adalah pembelian properti yang ditujukan untuk mendapatkan Return of Investment (ROI), baik melalui hasil sewa, penjualan kembali, atau keduanya.

Properti sendiri bisa dimiliki investor individual, investor kelompok, atau korporasi atau perusahaan. Jika dilihat dari jangka waktunya, investasi properti merupakan investasi yang fleksibel, bisa untuk jangka pendek atau jangka panjang.

Jenis-Jenis Investasi Properti

Ada beberapa jenis investasi properti yang bisa kamu pilih. Di bawah ini adalah beberapa jenis investasi dan faktor yang menentukan kinerja dari investasi pada sektor properti itu sendiri.

1. Properti Kantor

Investasi properti pertama ini menjadi salah satu jenis investasi yang dilakukan pengusaha properti untuk melakukan investasi gedung perkantoran. Investasi ini mampu menghasilkan profit yang paling besar dibandingkan properti yang lainnya.

Selain itu lokasi yang strategi dan berada di pusat bisnis, investasi ini juga memiliki banyak permintaan yang berasal dari perusahaan yang membutuhkan tempat di dalam ruangan untuk memenuhi berbagai fungsi seperti keuangan, administrasi, operasional, dan lain sebagainya. Sehingga, ketika perusahaan tersebut berkambang, maka permintaan ruang kantor yang lebih besar akan semakin besar.

Namun, kelemahan investasi ini cenderung sensitif terhadap kinerja perekonomian. Juga memiliki biaya operasional yang tinggi yang akan membebankan keuangan, jika kamu kehilangan pasar.

2. Properti yang Difungsikan untuk Ritel dan Perdagangan

Ada berbagai macam jenis properti untuk ritel dan perdagangan, misalnya pusat perbelanjaan, mall, dan ruko yang berlokasi strategis dengan jalan raya. Besarnya permintaan ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lokasi, kepadatan penduduk, tingkat pendapatan penduduk di sekitar, dan pertumbuhan penduduk.

Jika melihat dari perspektif ekonomi, properti ini memiliki kinerja terbaik di negara-negara yang berkembang, apalagi ketika pertumbuhan penjualan ritel tinggi. Investor properti ini memiliki tingkat pengembalian yang lebih stabil dibandingkan dengan gedung perkantoran. Biasanya ini terjadi karena sewa yang dilakukan biasanya lebih panjang dan pengecer juga lebih jarang berpindah-pindah dibandingkan dengan penyewa kantor.

3. Properti untuk Industri atau Manufaktur

Untuk berinvestasi di sini, kamu membutuhkan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan properti gedung kantor dan juga ritel. Investasi yang bisa dilakukan ada berbagai macam, mulai dari pergudangan, manufaktur, tempat penelitian dan pengembangan perusahaan, juga lokasi distribusi.

Faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika berinvestasi ini adalah ketinggian langit-langit, lokasi yang berdekatan dengan transpotasi utama seperti rel atau dermaga laut, kemampuan memuat barang, dan lainnya.

4. Properti untuk Tempat Tinggal Sementara

Biasanya, investasi ini bisa kamu lakukan di lokasi yang dekat dengan kampus/universitas atau perkantoran, karena umumnya para pemilik investasi ini menyasar mahasiswa dan karyawan sebagai target pasar.

Investasi kos-kosan sangat menguntungkan karena setiap bulannya kamu akan mendapatkan penghasilan yang jumlahnya besar tanpa harus bekerja dan mengandalkan gaji. Misalnya, kos-kosanmu memasang harga sewa Rp2 juta per bulan, dan di kos-kosanmu ada 20 kamar yang disewakan. Sehingga, kamu bisa mengantongi uang sebesar Rp40 juta! Investasi ini juga cocok menjadi pilihan investasi masa tua, karena tidak membutuhkan banyak tenaga dan keahlian untuk menjalankannya.

5. Properti untuk Hunian Keluarga

Jenis investasi ini memberikan hasil yang paling stabil, sebab apapun kondisi perekonomian yang sedang terjadi, masyarakat akan selalu membutuhkan tempat tinggal. Sehingga, pada pasar yang normal, tingkat hunian akan tetap tinggi dan mampu memberikan pendapatan yang stabil.

Jenis properti hunian keluarga memiliki aturan biaya operasional yang bisa dibagi antara pemilik dan penyewa. Hal ini tergantung kesepakatan pada perjanjian sewa-menyewa dilakukan antara kedua belah pihak. Namun, jika kamu tidak membuat kesepakatan di atas, artinya setiap risiko kenaikan biaya operasional bangunan akan ditanggung pemilik selama masa sewa.

Kelemahan Investasi Properti

1. Memerlukan Modal Besar

Jika kamu tidak memiliki modal yang cukup banyak, kamu perlu mempertimbangkan ulang untuk memilih investasi properti. Investasi properti merupakan investasi padat modal, dana yang kamu butuhkan untuk investasi ini terbilang cukup besar. Semakin besar modal yang dikucurkan untuk berinvestasi dalam bidang properti, maka semakin besar kemungkinan keuntungan yang bisa kamu dapatkan.

2. Butuh Waktu untuk Mendapatkan Keuntungan

Investasi properti termasuk dalam jenis investasi jangka panjang (long term investment), jadi meskipun memiliki kemungkinan keuntungan yang cukup besar, kamu harus sedikit bersabar untuk mendapatkan keuntungan jika berinvestasi properti. Misalnya ketika ingin menjual properti biasanya dibutuhkan waktu yang sedikit lebih panjang untuk proses negosiasi dengan pembeli.

3. Biaya Transaksi yang Cukup Tinggi

Selain memerlukan modal yang banyak, investasi properti juga memerlukan biaya transaksi seperti pajak baik PPh maupun BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), biaya notaris, dan biaya untuk mengurus perizinan yang terbilang cukup tinggi. 

4. Biaya Pemeliharaan dan Asuransi

Jika ingin mendapatkan pendapatan dari kenaikan harga jual maupun pendapatan sewa, properti yang dimiliki sebaiknya dalam kondisi yang bagus. Dalam hal ini, kamu harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk pemeliharaan atau perawatan properti yang kamu miliki agar tetap terjaga, memiliki nilai investasi yang tinggi dan juga membutuhkan biaya untuk asuransi agar properti terlindung dari ancaman kerugian seperti kebakaran.

5. Lokasi Properti

Berinvestasi dalam bidang properti, letak atau lokasi properti menjadi hal yang sangat penting.  Lokasi yang strategis akan memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan lokasi yang tidak strategis. Konsep bangunan properti yang dapat dijangkau dengan transportasi publik maupun pelayanan publik menjadi nilai tambah yang dapat ditawarkan.

Kamu bisa mengalami kesulitan dalam pemasaran properti jika lokasinya tidak cukup strategis karena dianggap memiliki letak yang kurang menarik dan sulit dijangkau. 

6. Status Tanah dan Bangunan

Status tanah dan bangunan properti menjadi sangat penting, dana yang besar harus dipastikan diinvestasikan pada tanah dan bangunan yang tidak dalam sengketa. Data dan surat-surat kepemilikan harus benar dan sesuai serta berlaku dimata hukum, waktu dan biaya yang tidak sedikit dibutuhkan untuk memberikan kepastian dan jaminan atas hal ini. 

7. Depresiasi Bangunan

Kelemahan lainnya dari investasi properti adalah beban penyusutan bangunan. Sesuai umurnya, bangunan akan mengalami penyusutan konstruksi dari standar kekokohan, fungsi bahkan kualitas bangunan. Properti juga sangat rawan dengan risiko bencana alam seperti gempa bumi.

Tidak melulu hanya tentang kelemahannya saja, investasi dalam bidang properti juga memiliki kelebihan lho. Yuk, simak pembahasan dibawah ini tentang kelebihan investasi properti:

Kelebihan Investasi Properti

1. Nilai Tambah

Mengembangkan bangunan atau properti pada sebidang tanah yang dahulunya merupakan tanah kosong merupakan nilai tambah. Nilai tambah dan nilai jual akan lebih besar jika bangunan yang berdiri diatas tanah tersebut dibangun dengan desain atau gaya arsitektur yang banyak disukai dapat meningkatkan imbal hasil dana investasi yang telah dikeluarkan.

2. Kelangkaan 

Lahan merupakan bagian yang sangat penting dalam membangun properti. Lahan tidak mungkin bertambah sedangkan pendirian bangunan dan kebutuhan akan bangunan tentunya selalu ada dan membutuhkan lahan. Oleh karena itu, bisnis properti menjadi peluang yang sangat baik bagi para investor untuk memberikan jawaban bagi kebutuhan masyarakat, seperti bangunan apartemen.

3. Dapat dijadikan Agunan

Properti merupakan agunan yang baik jika ingin melakukan pinjaman. Peluang kamu untuk mendapatkan uang cukup tinggi, biasanya pemilik modal tidak akan segan memberikan pinjaman jika yang diagunkan adalah properti.

4. Risiko Penurunan Harga yang Lebih Rendah

Berinvestasi dalam bidang properti seperti halnya rumah, memiliki risiko yang rendah dalam hal penurunan harga properti. Harga rumah biasanya mengalami peningkatan yang cukup stabil setiap tahunnya dan cenderung lebih tahan terhadap inflasi.

5. Pendapatan Rutin dan Nilai Keuntungan yang Meningkat

Dengan menyewakan properti yang kamu miliki, kamu akan memperoleh pendapatan rutin baik secara bulanan maupun tahunan. Nilai keuntungan yang meningkat dari tahun ke tahun juga menjadi salah satu kelebihan yang menarik investor untuk menanamkan uangnya di bidang properti.

Jika properti yang kamu sewakan cukup menarik baik secara penampilan maupun lokasi, kemungkinan kenaikan harga sewa setiap tahunnya akan sangat menguntungkan. 

6. Kebanggaan Memiliki Investasi Properti

Tidak bisa dipungkiri, memiliki investasi dalam bidang properti seperti menjadi bukti kemampuan atau kekayaan seseorang untuk berinvestasi. Bagi sebagian orang, modal untuk berinvestasi yang cukup besar menjadi kebanggaan dibandingkan jika berinvestasi dalam bidang lainnya.

7. Fisiknya dapat Dilihat

Memiliki wujud yang nyata menjadikan properti termasuk investasi yang ril. Bentuk nyata fisik properti memberikan kesan aman kepada investor sehingga cukup diminati oleh para investor.

Tips Investasi Properti yang Ideal

Sebagai pemula sebaiknya kamu jangan terburu-buru mengambil keputusan sebelum memahami dengan baik seluk beluk dari investasi. Nah, agar kamu tidak salah mengambil langkah, di bawah ini adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk memulai investasi properti.

1. Pilih Lokasi Tepat

Lokasi menjadi salah satu hal yang harus ditentukan sebelum kamu membeli rumah atau memulai bisnis properti. Biasanya, orang akan memutuskan untuk mulai membangun rumah karena lokasinya yang strategis. Atas pertimbangan itulah lokasi menjadi faktor utama yang harus diperhatikan untuk memulai investasi properti. Lokasi juga memengaruhi harga jual properti, di mana lokasi yang strayegis akan menjadikan rumah memiliki harga jual tinggi.

2. Mempersiapkan Dana

Kamu juga harus mempersiapkan dana untuk menanggung biaya pokok dan biaya lain yang menjadi kewajiban. Adakalanya jumlah yang dikeluarkan tidak sedikit dan membuat beberapa investor pemula terkejut. Berikut beberapa biaya yang harus disiapkan.

  • Biaya tanda jadi: Biaya ini ditentukan oleh pengembang. Namun jika membeli properti melalui pasar sekunder maka biaya tanda jadi ditentukan oleh penjual properti. Biaya ini dibebankan untuk memberikan kejelasan developer apakah kamu membeli rumah atau sering dikenal dengan booking fee.
  • Uang muka: Setelah mengeluarkan booking fee, kamu juga harus melunasi uang muka jika membeli rumah melalui pihak pengembang. Sedangkan jika membeli melalui pasar sekunder, uang muka ditaksir sebesar 20%-50% sesuai ketentuan pihak bank.
  • Angsuran: Untuk pemula, biasanya investasi properti dilakukan dengan cara kredit selama beberapa tahun kedepan dengan membayar uang angsuran setiap bulannya. Besarnya angsuran ditentukan atas kesepakatan kamu dan pihak bank, namun jumlahnya tidak akan melebihi besarnya penghasilan kamu.

3. Cek Harga Pasar

Jangan terburu-buru ketika ingin membeli properti. Banyak hal yang harus dipikirkan, salah satunya harga pasar yang sedang berlaku. Kamu harus mengetahui harga pasaran sebuah rumah yang hendak dibeli. Melakukan pengecekan harga pasar bisa melalui online atau melakukan riset langsung. Sehingga, kamu bisa mendapatkan harga terbaik untuk investasi properti.

4. Fasilitas yang Memadai

Kamu juga harus mengetahui fasilitas apa saja yang disediakan pengembang. Fasilitas yang memadai juga akan meningkatkan harga jual properti. Perhatikan ketersediaan fasilitas internal seperti tempat ibadah, arena olahraga, area bermain dan standar infrastruktur seperti gerbang perumahan. Jangan lupa juga untuk memikirkan fasilitas eksternal seperti fasilitas yang ada di sekeliling perumahan seperti pusat perkantoran, sekolah, rumah sakit dan pusat perbelanjaan.

5. Surat Pembelian Tanah

Hal lain yang harus diperhatikan ketika melakukan investasi properti yaitu memastikan sertifikat tanah yang dikeluarkan pengembang sah secara hukum. Sebagai investor pemula, kamu harus jeli dalam memilih unit perumahan sebagai investasi properti.  Kamu juga bisa menanyakan hal ini langsung ke notaris yang mengurus akta tanah. Surat-surat tersebut akan menentukan status tanah kavling yang kamu miliki dan keseluruhan kavling perumahaan.

Nah, demikian pembahasan mengenai investasi properti beserta beberapa kelemahan dan kelebihan investasi properti. Pastikan kamu memilih jenis investasi yang cocok dengan dana yang kamu miliki, dan yang tak kalah penting, kenali dan pahami terlebih dahulu kelemahan dan kelebihannya agar kamu tidak mengalami kerugian di masa yang akan datang.

Namun, ada juga produk investasi yang tak memerlukan modal yang banyak, jawabannya adalah reksa dana dan saham. Percayakan investasimu di Ajaib yang telah terdaftar di OJK. Tunggu apalagi? Jangan ragu pilih Ajaib, ya!

Artikel Terkait