Ajaib.co.id – Membeli saham merupakan salah satu investasi yang paling terkenal karena hasilnya yang relatif tinggi dibandingkan jenis investasi lain. Secara sederhana, harga saham akan naik apabila banyak investor yang ingin membeli saham tertentu dalam satu waktu. Sebaliknya, harganya akan turun apabila banyak investor yang ingin menjual sahamnya bersamaan. Tapi tahukah kamu apa saja faktor-faktor yang memengaruhi harga saham naik turun?
Aksi Korporasi
Berbagai kebijakaan perusahaan berpengaruh langsung pada harga saham setiap harinya. Aksi yang dimaksud antara lain pengambilalihan perusahaan atau akuisisi, penggabungan atau merger, right issue, dan divestasi. Right issue adalah hak yang diberikan kepada investor lama untuk membeli saham baru. Sedangkan divestasi ialah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finanasial atau barang.
Kinerja Perusahaan
Harga saham perusahaan juga dipengaruhi dengan kinerja keuangan perusahaan itu sendiri. Semakin bagus perkembangan laba perusahaan, maka semakin cepat juga harga saham perusahaan tersebut meroket.
Perusahaan akan merilis laporan keuangan mereka setiap kuartalnya. Sebelum laporan itu dirilis, para analis (dan investor) akan memperkirakan laba perusahaan tersebut dan pasar akan mulai bergerak untuk menyesuaikan harga terhadap pandangan mereka.
Nah, setelah laporan keuangan ini keluar dan menunjukkan bahwa laba perusahaan melebihi perkiraan ke publik, maka harga saham akan melonjak. Begitu pun sebaliknya, harga saham akan jatuh jika gagal memenuhi harapan tersebut.
Kebijakan Pemerintah
Investor yang bijak akan selalu memantau kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah karena dapat memengaruhi harga saham. Beberapa kebijakan yang berpengaruh misalnya seperti keputusan ekspor-impor, pemberlakuan bea cukai, utang, Penanaman Modal Asing (PMA), kebijakan perseroan, dsb. Meskipun baru sekedar wacana, kebijakan tersebut menjadi sensitif untuk naik turunnya saham khususnya dalam perdagangan harian.
Proyeksi Perusahaan
Proyeksi kinerja perusahaan penting bagi fluktuasi harga saham. Jika dianggap menjanjikan, besar kemungkinan para investor akan semakin tertarik karena dianggap mampu memberikan keuntungan di waktu mendatang. Beberapa faktor yang paling menentukan dalam analisis kinerja perusahaan ini adalah tingkat rasio utang, tingkat laba perusahaan, rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio (DPR), dan laba per lembar saham atau earning per share (EPS).
Tren Ekonomi
Tingkat permintaan agregat dalam sebuah perekonomian juga akan memengaruhi kemampuan perusahaan untuk meningkatkan labanya. Selain itu, nilai sebuah saham juga tergantung oleh naik-turun suku bunga acuan. Suku bunga acuan yang rendah akan menarik lebih banyak investor untuk membeli saham-saham tersebut. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa indeks saham di dunia sekarang ini terus mencetak rekor, karena mereka berkembang saat tingkat suku bunga sekarang berada di titik terendah dalam 60 tahun terakhir.
Kurs Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing juga menjadi faktor penting dalam naik turunnya harga saham. Hal ini khususnya berlaku pada perusahaan yang bergantung pada mata uang asing. Sebabnya, biaya produksi dan utang akan memengaruhi keuntungan yang menjadi takaran para investor dalam melepas atau mempertahankan sahamnya. Secara tidak langsung, ini akan berdampak turunnya harga saham di bursa efek.
Besaran Bunga Kredit
Ketika bunga kredit melandai, investor cenderung meminjam uang dari bank untuk kemudian diinvestasikan di pasar saham. Akibatnya, harga saham pun ikut naik. Biasanya, nilai bunga kredit yang rendah ini juga diikuti oleh tingkat likuiditas yang tinggi.
Di sisi lain, pihak perbankan akan meminta balik pinjaman yang telah disalurkan jika terjadi kepanikan pasar. Hal ini akan berimbas ke keringnya likuiditas di pasar saham. Sementara, mereka yang telah meminjam uang untuk berinvestasi saham dipaksa untuk melikuidasi asetnya demi melunasi pinjaman perbankan. Aksi jual inilah yang akan mempengaruhi harga saham tenggelam secara mendadak. Penggunaaan utang untuk berinvestasi keuangan cenderung mengakibatkan harga saham terjun bebas secara tiba-tiba saat kepanikan melanda.
Faktor Panik
Kepanikan dapat memicu investor saham beramai-ramai menjual sahamnya sehingga harganya akan turun. Salah satu penyebabnya ialah berita buruk terkait produk atau perusahaan terkait. Sebagai contoh, saham Samsung melorot pasca ditariknya Galaxy Note 7 dari pasaran setelah beberapa laporan ledakan akibat cacat pada baterai.
Melansir dari Time, nilai saham Samsung turun hingga 6,3% pada pertengahan Juli 2016 lalu. Pemberitaan buruk membuat investor ingin segera melepas sahamnya karena tidak ingin menanggung kerugian meski sebenarnya hal tersebut belum bisa dipastikan.
Penjelasan di atas adalah faktor-faktor yang memengaruhi harga saham. Jika ingin berinvestasi namun masih ragu, kamu bisa memanfaatkan Ajaib untuk memulai investasi pertamamu. Apabila saham terlalu membingungkan maka bisa mulai dengan investasi di reksa dana saham. Di Ajaib, kamu juga bisa mendapatkan layanan premium melalaui Ajaib Prime.
Jadi tunggu apalagi? Segera unduh aplikasi Ajaib di ponselmu dan daftar hanya dengan nomor telepon dan alamat email. Aplikasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini kemudian akan membantu mengembangkan uangmu dengan aman dan nyaman.