Asuransi & BPJS

Underwriter Adalah: Pengertian, Tugas, dan Jenisnya

Underwriter Adalah Pengertian, Tugas, dan Jenisnya - Ajaib

Ajaib.co.idUnderwriter adalah salah satu istilah yang sering dijumpai ketika kamu berencana untuk membeli produk asuransi. Tak heran karena underwriter memang terkait dengan asuransi dan nasabah

Pengertian underwriter

Apa yang dimaksud dengan underwriter? Underwriter adalah orang yang bertugas untuk menyeleksi calon nasabah produk asuransi. Pekerjaan yang dilakukan oleh underwriter disebut underwriting. Underwriter adalah pakar keuangan yang menilai seberapa besar risiko yang akan diambil perusahaan asuransi jika mereka memutuskan untuk menawarkan produknya kepada calon nasabah.

Hasil akhir tugas yang dijalankan oleh underwriter hanya dua pilihan: meloloskan atau tidak meloloskan calon nasabah. Jadi, tidak semua calon nasabah dapat menerima manfaat dari produk asuransi

Tugas underwriter

Kenapa seorang underwriter harus melakukan proses seleksi dulu? Tujuan adanya underwriter adalah mencari tahu informasi sebanyak mungkin tentang objek yang menjadi pertanggungan. Informasi ini digunakan sebagai data untuk menimbang berbagai risiko.

Salah satu tujuan adanya underwriter ialah memberikan keadilan. Keadilan di sini memiliki cakupan luas. Jumlah premi yang harus calon nasabah bayarkan, misalnya, tidak boleh merugikan salah satu pihak. Begitu pula saat calon nasabah mengajukan klaim beragam produk asuransi maupun produk-produk keuangan lainnya. 

Jika underwriter telah menentukan besaran premi dengan tepat, maka pihak asuransi tidak terbebani dengan risiko yang akan dialami oleh calon nasabah. Suatu polis akan ditolak jika risiko ‘penyakit’ atau beban klaim terlalu banyak. Di satu sisi, nasabah pun tidak akan terpaksa membayar premi yang terlalu tinggi karena preminya sudah disesuaikan dengan hasil underwriting.

Penentuan hasil akhir tugas yang dijalankan oleh underwriter bisa memakan waktu lama. Hal ini karena underwriter mesti teliti untuk menentukan calon nasabah layak atau tidak menerima manfaat produk asuransi. Jika salah menentukan hasil akhir, perusahaan tempat underwriter bekerja atau si nasabah itu sendiri bisa menanggung kerugian di kemudian hari.

Pada dasarnya, sejumlah tugas utama dari seorang underwriter adalah:

1. Mengumpulkan data 

Seorang underwriter harus melakukan riset mengenai calon nasabah asuransi. Tujuannya untuk mengumpulkan data calon nasabah itu sendiri. Memberikan form data pribadi, menggelar wawancara, survei dan sebagainya adalah beberapa cara untuk mengumpulkan data calon nasabah. 

Pada produk-produk asuransi tertentu, pengumpulan data bisa dilakukan melalui tes spesifik. Produk asuransi kesehatan, misalnya, bisa saja memerlukan tes medis yang harus diikuti oleh calon nasabah. Ada pula tes kelayakan untuk asuransi harta benda, seperti rumah dan mobil.

Terkadang, underwriter juga perlu mengunjungi langsung calon nasabah. Pada asuransi properti, misalnya, mengharuskan underwriter untuk memeriksa kondisi properti calon nasabah. Pemeriksaan ini mencakup berbagai titik, seperti atap, tembok, fondasi dan sebagainya.

2. Memverifikasi data

Setelah mengumpulkan data, seorang underwriter juga perlu untuk memverifikasinya. Verifikasi data diperlukan guna memastikan validitas dan kebenaran data yang terkumpul. Beberapa cara untuk memverifikasi data ialah memeriksa riwayat kredit calon nasabah di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), riwayat pembayaran pajak calon nasabah dan sebagainya. 

3. Menganalisa

Seorang underwriter juga perlu menganalisa berbagai informasi yang telah terkumpul dan terverikasi. Analisa ini dilakukan dengan mencakup berbagai aspek, seperti jenis risiko, frekuensi terjadinya risiko, seberapa besar dampak yang ditimbulkan jika risiko terealisasi dan lain-lain. 

Jika diperlukan, analisa ini juga meliputi survei pasar yang cukup komprehensif. Lazimnya, underwriter menggunakan software khusus dan data aktuaria untuk menganalisa kondisi pasar dan kemungkinan serta besarnya risiko.

Risiko pun bisa dikategorikan dalam beberapa jenis, seperti risiko kesehatan, pekerjaan, hobi dan sebagainya. Kategorisasi risiko ini membantu seorang underwriter untuk menganalisa informasi yang telah terkumpul mengenai calon nasabah. 

4. Melakukan appraisal

Selanjutnya, tugas underwriter adalah melakukan appraisal, yakni menentukan klaim yang sesuai bagi nasabah asuransi. Underwriter akan menaksir nominal klaim yang layak bagi nasabah berdasarkan analisanya. Nantinya, estimasi appraisal akan tercantum pada polis asuransi.

5. Membuat keputusan

Biasanya, ada beberapa jenis keputusan yang akan disampaikan kepada calon nasabah, yaitu menerima atau menolak pengajuan asuransi. Namun, beberapa detil bisa menjadi tambahan, misalnya menaikkan nilai premi atau tanggungan.

Data calon nasabah harus sesuai dengan faktanya. Sikap jujur pun diperlukan dari calon nasabah. Bila calon nasabah memalsukan data saat hendak menggunakan produk asuransi, maka bisa berdampak buruk bagi calon nasabah tersebut. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan terjadi pembatalan polis asuransi. Pembatalan polis asuransi berakibat pada hangusnya uang yang telah disetor oleh nasabah.

Jenis underwriter

Untuk lebih detil, ada tiga jenis underwriter di asuransi. Ada underwriter pertama, financial underwriter, dan medical underwriter.

1. Underwriter pertama

Siapa underwriter pertama? Dia adalah seorang agen asuransi jiwa. Ya, seorang agen asuransi tidak sekadar menjual polis asuransi kepada para calon nasabah. Ia juga merupakan orang yang menentukan dan mengidentifikasi secara sederhana pertama kali terkait risiko calon nasabahnya. Agen asuransi dapat menentukan kelayakan calon nasabah ke tahap selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan serta percakapan mereka.

 2. Financial underwriter

Seorang financial underwriter lebih fokus pada aspek keuangan. Pendapatan, utang, jumlah tanggungan dan sebagainya adalah sejumlah variabel yang perlu dicermati oleh seorang financial underwriter. Intinya, financial underwriter dapat membantu calon nasabah untuk menentukan program asuransi apa yang paling sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. 

3. Medical underwriter

Sekilas, medical underwriter mirip dengan underwriter pertama. Namun, umumnya medical underwriter lebih fokus pada hal-hal terperinci. Pendeknya, medical underwriter adalah orang yang merekomendasikan apakah calon nasabah layak untuk masuk dalam produk asuransi jiwa atau tidak. Hal ini didasarkan pada kondisi kesehatan terperinci dari calon nasabah tersebut.  

Artikel Terkait