Ajaib.co.id – PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan lepas pantai, logistik laut, dan jasa transportasi. Perusahaan dengan kode saham BBRM ini didirikan pada tahun 1998 yang memiliki kegiatan bisnis berupa penyewaan kapal tunda, tongkang, hingga penunjang lepas pantai.
Di mana, BBRM menyediakan pengiriman untuk berbagai jenis tambang seperti batu bara, granit, dan pasir serta penyewaan kapal jangkar untuk mendukung kegiatan minyak maupun gas lepas pantai. Perusahaan yang merupakan bagian dari Grup Marco Polo ini memiliki anak perusahaan yaitu BBR Shipping Pte Ltd yang bergerak di bidang penyewaan kapal tunda dan tongkang.
Secara mayoritas pemegang saham BBRM saat ini adalah PT Marco Polo Indonesia dengan jumlah 34,80 persen kepemilikan saham. Saham BBRM sendiri pertama kali diperdagangkan secara publik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013 dengan harga penawaran sebesar Rp230 per lembar saham.
Sayangnya, pergerakan harga saham BBRM saat ini berada di batas terendah secara flat Rp50 per lembar saham sejak tahun 2019.
Lalu, apakah saham BBRM masih layak untuk dikoleksi? Bagaimana dengan kondisi fundamental perusahaan saat ini dan rencana bisnis apa yang akan dilakukan ke depannya? Mari kita bedah kinerja saham BBRM
Kinerja Bisnis Menurun, BBRM Catatkan Pendapatan 1,33 Juta USD di Kuartal Pertama Tahun 2021
Melewati pertengahan tahun 2021, kinerja keuangan BBRM menurun dengan pendapatan sebesar 1,33 juta USD dari realisasi pendapatan di periode sama tahun 2020 sebesar 3,45 juta USD.
Di mana, rugi usaha masih dicatatkan perseroan di kuartal pertama tahun 2021 yang turun menjadi 357,19 ribu USD dari rugi usaha di periode sama tahun 2020 sebesar 725,68 ribu USD.
Sementara untuk beban juga terjadi penurunan pada beban keuangan yang menjadi 1,49 juta USD dari beban keuangan di periode sama tahun 2020 sebesar 3,79 juta USD.
Hal ini yang membuat perdagangan sahamnya masih tersendat di batas terendah sehingga perseroan harus bisa memperbaiki kinerja bisnisnya di tahun ini.
Dalam 5 Tahun Terakhir, Kinerja Bisnis BBRM Terus Menurun
Berdasarkan laporan keuangan dalam 5 tahun terakhir, emiten pelayaran berkode saham BBRM ini kinerjanya terus menurun. Mulai dari pendapatan yang terus menurun hingga kerugian selama 5 tahun berturut-turut dicatatkan oleh perseroan.
Adapun data ikhtisar keuangan yang diambil berdasarkan keterbukaan informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut (dalam USD):
Laporan Laba Rugi | 2020 | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 |
Pendapatan bersih | 11.348.417 | 17.280.293 | 20.701.319 | 23.575.803 | 25.398.131 |
Laba kotor | -2.172.255 | 27.985 | -1.116.649 | -1.482.315 | 1.063.532 |
Rugi tahun berjalan | -11.172.452 | -4.482.902 | -8.054.745 | -38.400.472 | -7.858.806 |
Berdasarkan data dalam 5 tahun terakhir, kinerja bisnis BBRM memang terus-menerus menurun. Mulai dari pendapatan yang semakin berkurang setiap tahunnya sejak 2016. Ditambah dengan catatan kerugian yang seolah konsisten diraih oleh perseroan setiap tahunnya.
Mulai dari tahun 2015, kerugian sendiri pada dasarnya menurun jika dibandingkan kerugian di tahun sebelumnya dan pendapatan naik. Hanya saja, sejumlah beban juga ikut naik dengan nominal yang melebihi laba kotor.
Lalu, untuk kerugian di tahun 2017 terjadi karena pendapatan perseroan mengalami penurunan, ditambah beban langsung yang masih memberatkan raihan laba kotor di tahun tersebut. Sementara di tahun 2018, kerugian menurut BBRM disebabkan oleh produksi minyak yang mengalami perlambatan sehingga membuat penjualan menurun dan berimbas pada kerugian.
Untuk tahun 2019 dan 2020, kerugian sempat turun, namun kemudian naik lagi seiring pendapatan yang kian menurun. Ditambah dengan sejumlah beban kembali meningkat. Selain itu, jika dilihat berdasarkan rasio keuangannya, bisnis BBRM memang sedang dalam kondisi yang tidak sehat.
Adapun data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2020 melalui informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut:
Rasio | 2020 |
ROA | -13,3% |
ROE | -65,8% |
NPM | -98,4% |
CR | 35,4% |
DER | 417% |
Melihat Prospek Bisnis BBRM ke Depannya?
Melewati pertengahan tahun 2021, tentunya PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk dengan kode saham BBRM ini memiliki rencana dalam memperbaiki kinerja bisnis. Mengingat, kinerja keuangan perseroan yang masih mencatatkan kerugian di tahun lalu, ditambah dengan pergerakan harga saham yang berhenti di harga terendah sehingga perbaikan kinerja menjadi perhatian penting.
BBRM saat ini memfokuskan bisnisnya di segmen bisnis jasa kapal penunjang lepas pantai atau offshore support vessel. Menurut pihak BBRM, hal ini disebabkan oleh perseroan yang melihat adanya prospek peningkatan permintaan sampai semester awal 2021, walaupun masih dilanda dampak dari masa pandemi Covid-19.
Pihak perseroan sendiri masih belum bisa menyampaikan berapa jumlah peningkatan yang dialami sampai Juni 2021 terkait hal tersebut.
Sebagai catatan, perseroan sendiri memiliki 3 unit kapal Anchor Handling Tug Supply yang penggunaannya terakhir dilakukan oleh perseroan minyak dan gas bumi. Sedangkan pada bisnis Tug and Burge, saat ini BBRM memiliki 3 set tongkang yang berukuran 300 feet dan 1 unit kapal self propelled barge 5.024 GT.
Perseroan sendiri, sebelumnya memiliki sebanyak 13 set kapal tongkang yang menjadi jumlah rata-rata bagi kebanyakan perusahaan tambang. Terjadinya pengurangan jumlah set kapal Tug and Barge memang karena segmen bisnis ini sedang mengalami penurunan tahun lalu. Ditambah dengan adanya restrukturisasi utang bank yang dilakukan oleh perseroan sehingga pengurangan kapal menjadi salah satu solusi.
Selain itu, usia dari sejumlah armada tersebut memang sudah tua sehingga fokus bisnis di tahun 2021 beralih sepenuhnya ke bisnis kapal OSV. Dengan begitu, jumlah armada kapal yang dimiliki oleh perseroan saat ini hanya menyisakan sebanyak 3,5 set kapal tunda dan tongkang, satu unit SPS tanpa jaminan, serta satu unit kapal penunjang untuk lepas pantai.
Di mana, armada-armada ini yang nantinya bakal menjadi sumber pendapatan emiten berkode saham BBRM ini ke depannya.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.