Analisis Saham

Terus Merugi, Cermati Fundamental Saham CANI Sebelum Koleksi

saham-cani

Ajaib.co.id – PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang transportasi pelayaran. Perusahaan dengan kode saham CANI ini memulai bisnis secara komersial pada tahun 2006 yang memiliki kegiatan utama bisnis meliputi meliputi jasa pelayaran dan pengangkutan dalam negeri, jasa keagenan kapal, jasa pengangkutan minyak dan gas, serta jasa penyewaan kapal laut.

Perseroan sendiri secara resmi telah mendapatkan Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Departemen Perhubungan No B XXV-105/AL. 58 tanggal 7 Maret Tahun 2005.

Armada-armada yang dimiliki CANI meliputi tunda atau tugboat sebanyak 30 unit, kapal AHT/AHTS sebanyak 5 unit, kapal tongkang atau barge sebanyak 26 unit, kapal floating barge sebanyak 3 unit, hingga kapal derek atau floating crane sebanyak 2 unit.

Saat ini, mayoritas saham CANI dipegang oleh PT Anugrah Semesta Langgeng dengan jumlah 39,00 persen kepemilikan saham dan PT Cipta Nusantara Abadi dengan jumlah 36,00 persen kepemilikan saham. Saham CANI sendiri mulai diperdagangkan secara publik melalui bursa saham pada tahun 2014 dengan harga penawaran sebesar Rp200 per lembar saham.

Di mana, saat ini pergerakan harga saham CANI berada di Rp143 per lembar saham dengan kondisi saham yang ditandai notasi E karena perseroan menunjukkan ekuitas negatif pada laporan keuangannya.

Lalu, apakah saham CANI masih layak untuk dikoleksi? Bagaimana dengan kondisi fundamental perusahaan saat ini dan rencana bisnis seperti apa yang akan dilakukan? Mari kita bedah kinerja saham CANI

Pendapatan Turun, Bisnis CANI Masih Catatkan Kerugian di Tahun 2020

Kinerja keuangan emiten transportasi pelayaran berkode saham CANI masih belum bisa catatkan hasil positif di tahun 2020. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di tahun 2020, CANI catatkan penurunan pendapatan menjadi 1,10 juta USD dari realisasi pendapatan di tahun 2019 sebesar 1,44 juta USD.

Begitu juga dengan catatan kerugian yang masih diderita oleh CANI di tahun 2020 namun dengan nilai yang turun menjadi 2,12 juta USD dari kerugian di tahun 2019 sebesar 3,80 juta USD. Oleh karena itu, mengapa saham CANI ditandai dengan notasi E karena memang kondisi bisnis di laporan keuangan terakhir mencatatkan hasil negatif.

Hal ini juga menjadi perhatian penting bagi para investor yang ingin mengoleksi saham CANI. Untuk saat ini memang saham dari emiten pelayaran ini masih belum direkomendasikan karena sejumlah pertimbangan yang dapat dicermati.

Kinerja Keuangan CANI dalam 5 Tahun Terakhir Terpantau Negatif

Kinerja keuangan CANI di tahun 2020 yang masih merugi ternyata sudah dimulai pada beberapa tahun ke belakang. Catatan pendapatan yang naik turun ternyata belum bisa membantu CANI mencatatkan laba. Perseroan terus mengalami kerugian dari tahun 2015.

Adapun data ikhtisar keuangan yang diambil berdasarkan informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut (dalam USD):

Laporan Laba Rugi 2019 2018 2017 2016 2015
Pendapatan bersih 1.445.676 1.078.543 1.019.297 2.515.084 2.548.034
Laba kotor -3.265.768 -2.032.557 -2.342.513 -2.679.265 -3.354.890
Rugi tahun berjalan -3.806.340 -2.376.971 -2.576.515 -3.275.960 -4.150.293

Berdasarkan data tersebut, pendapatan CANI dalam 5 tahun terakhir memang tampak positif, walaupun nominalnya belum konsisten tumbuh. Akan tetapi, di sisi lain raihan laba masih menjadi mimpi bagi perseroan alias dalam 5 tahun berturut-turut CANI menderita kerugian. Pada dasarnya, kerugian yang dialami oleh perseroan mulai dari tahun 2015 disebabkan oleh pendapatan yang merosot.

Hal ini disebabkan oleh lambatnya ekonomi global dan domestik di tahun 2015 sehingga bisnis logistik dan pengangkutan laut terdampak. Di mana, kegiatan ekspor dan impor dalam negeri mulai melambat.

Ditambah dengan fluktuasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat secara tajam hingga sempat menyentuh Rp14.700 per USD. Dengan begitu, menghambat pertumbuhan kinerja keuangan bagi perusahaan jasa pengangkutan laut khususnya CANI.

Di tahun-tahun selanjutnya, perseroan berhasil menekan kerugian yang masih dicatatkan dengan pendapatan yang juga turun. Hal ini karena sejumlah beban keuangan yang berhasil ditekan oleh perseroan. Lalu, di tahun 2019, pendapatan kembali meningkat seiring dengan beban keuangan yang juga ikut meningkat dan menyebabkan kerugian kembali meningkat di tahun tersebut.

Jika dilihat berdasarkan rasio keuangannya sendiri, bisnis CANI memang sedang dalam kondisi yang tidak sehat. Adapun data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 melalui informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut:

Rasio 2019
ROA 1,2%
ROE -3,6%
NPM -155,5%
CR 19,3%
DER -398%

Bagaimana dengan Prospek Bisnis CANI ke Depannya?

Melihat prospek bisnis PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk dengan kode saham CANI ini di tahun 2021 masih belum jelas. Mengingat, dari pihak perseroan sendiri masih belum memberikan konfirmasi terkait rencana bisnis maupun aksi korporasi untuk memperbaiki bisnis di tahun ini.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa kinerja keuangan perseroan dalam beberapa tahun terakhir terus mencatatkan kerugian.

Apalagi saham CANI sendiri saat ini sedang ditandai notasi E oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena laporan keuangan dengan ekuitas negatif. Hal ini jelas akan memengaruhi pergerakan dan perdagangan saham CANI serta posisi pencatatan ke depannya.

Oleh karena itu, bagi investor yang ingin mengoleksi saham CANI karena sempat meroket pada waktu lalu, wajib mempertimbangkan dan mencermati lagi dari sisi fundamental perusahaan.

Ditambah perseroan masih belum bisa mencatatkan kinerja positif dari sisi laba. Hingga tahun 2020, perseroan kembali catatkan kerugian.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait