Saham

5 Saham Poultry di Indonesia

saham-poultry

Saham poultry tidak dapat dipandang sebelah mata. Pasalnya, industri peternakan unggas telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu sektor vital dalam perekonomian Indonesia.

Di tengah tuntutan konsumen yang terus meningkat terhadap produk-produk olahan unggas, industri ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang investasi yang menarik. Tidak heran jika saham poultry cukup menarik perhatian.

Apa saja saham poultry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Berikut ulasannya!

1.    Saham JPFA

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) merupakan perusahaan berbasis di Jakarta yang fokus pada sektor pangan. Didirikan pada bulan Januari 1971, perusahaan ini telah menjalankan kegiatan intinya yang melibatkan produksi pakan ternak, usaha peternakan ayam, pengolahan unggas, dan budidaya perikanan.

Pada semester pertama tahun 2022, JPFA berhasil meraih pendapatan sebesar Rp24,4 triliun dengan laba bersih mencapai Rp1,2 triliun. Pada semester pertama tahun 2023, JPFA meraup laba bersih Rp81,97 miliar, turun 92,62% dari periode yang sama di tahun 2022.

Kinerja finansial dapat menjadi acuan dalam mempertimbangkan saham JPFA di pasar modal. Investor cenderung melihat laba bersih yang stabil sebagai indikator keberlanjutan pertumbuhan.

Oleh karena itu, pergerakan saham JPFA patut diperhatikan secara cermat, terutama dengan potensi dampak faktor-faktor eksternal. Seperti fluktuasi harga bahan baku dan kondisi pasar global yang dapat memengaruhi industri pangan secara keseluruhan.

2.    Saham WMUU

PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) merupakan perusahaan yang didirikan dengan nama PT Pakan Makmur Perkasa pada tanggal 04 Maret 2015. Fokus utama dari kegiatan perusahaan adalah dalam bidang peternakan ayam, pembibitan, pemotongan ayam, dan perdagangan pakan ternak.

Saham WMUU telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 02 Februari 2021. Dalam kinerja keuangannya, perusahaan ini berhasil meraih pendapatan sebesar Rp1,2 triliun pada kuartal kedua tahun 2022, dengan laba bersih mencapai Rp75 miliar.

Prestasi ini mencerminkan pertumbuhan yang solid dalam industri peternakan ayam, sekaligus menjadi indikator kepercayaan pasar terhadap saham WMUU. Dengan adanya ekspansi fasilitas produksi dan portofolio produk yang beragam, saham WMUU tetap menjadi perhatian di pasar modal.

3.    Saham CPIN

Memulai operasional komersial pada tahun 1972, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) merupakan perusahaan yang bergerak sektor poultry. Kegiatan usahanya mencakup produksi pakan unggas, pembibitan, budi daya ayam pedaging beserta pengolahannya, makanan olahan, dan pengawetan ayam dan sapi.

Saham CPIN telah melakukan Initial Public Offering (IPO) pada tanggal 18 Maret 1991, dan kini masih tercatat di pasar modal Indonesia. Dalam performa keuangannya, CPIN mencatat pendapatan sebesar Rp28,64 triliun pada semester pertama tahun 2022.

CPIN mengalami pertumbuhan sebesar 12,44% dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp25,47 triliun. Namun, pada semester pertama tahun 2023, laba bersih CPIN merosot 43% menjadi Rp1,37 triliun dari sebelumnya Rp2,41 triliun.

4.    Saham MAIN

PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) merupakan perusahaan yang bergerak di industri pakan ternak dan peternakan anak ayam. Perusahaan ini memulai operasional komersialnya pada tahun 1998 dan memiliki induk perusahaan, yaitu Leong Hup International Sdn. Bhd yang berbasis di Malaysia.

Pada kuartal kedua tahun 2022, MAIN berhasil meraih pendapatan sebesar Rp5,4 triliun. Meskipun demikian, perusahaan juga mencatatkan rugi bersih sebesar Rp67 miliar. Performa finansial ini dapat menjadi pertimbangan dalam memahami dinamika saham MAIN di pasar modal.

5.    Saham AYAM

PT Janu Putra Sejahtera Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di sektor peternakan ayam dan rumah potong ayam. Perusahaan memiliki dua lokasi kandang breeding Parent Stock yang terletak di Ngawis dan Purbalingga. Sementara itu, peternakan Ayam Broiler berada di Klerong dan Sleman.

Sebagai emiten baru di sektor unggas, PT Janu Putra Sejahtera Tbk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir November melalui aksi korporasi Initial Public Offering (IPO) dengan kode saham AYAM. PT Janu Putra Sejahtera Tbk akan mengeluarkan saham baru sebanyak 800 juta saham, setara dengan 20% kepemilikan publik.

Harga penawaran saham berkisar antara Rp100 hingga Rp110 per saham yang berpotensi menghasilkan dana segar senilai Rp80 miliar hingga Rp88 miliar. Dana yang terkumpul dari IPO ini akan digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pembelian tanah untuk membangun kandang ayam dan fasilitas penetasan telur.

Dalam beberapa tahun terakhir, saham poultry telah menarik perhatian para investor dengan dinamika yang menarik. Faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, perubahan pola konsumsi masyarakat, dan permintaan ekspor yang terus meningkat, semuanya berkontribusi pada keberhasilan industri ini.

Selain itu, adopsi teknologi modern dalam manajemen peternakan juga memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi produksi. Sehingga pada gilirannya akan memengaruhi performa keuangan perusahaan-perusahaan dalam industri peternakan unggas ini.

Meskipun begitu, seperti sektor ekonomi lainnya, industri peternakan unggas juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Mulai dari risiko penyakit hingga fluktuasi harga pakan. Perusahaan di sektor ini harus mampu mengelola risiko dengan bijak.

Dengan demikian, memahami kondisi pasar, perubahan regulasi, dan dinamika industri menjadi krusial bagi para investor yang tertarik untuk memanfaatkan potensi saham poultry di Indonesia.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang! Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat men-download aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.

Artikel Terkait