Saham

Gerak Saham Perusahaan Telekomunikasi Indonesia pada 2019

Pergerakan Saham Provider Telekomunikasi di Indonesia Sepanjang 2019

Awal September 2019 ini, saham-saham milik perusahaan telekomunikasi di Indonesia kompak bergerak naik. Pasalnya, beberapa perusahaan melakukan pelelangan menara Base Transceiver Station (BTS). Indosat Ooredo menyatakan penjualan menara tersebut merupakan salah satu upaya pendanaan modal belanja.

Saat kabar tersebut muncul di tanggal 9 Juli yang lalu, saham Indosat naik di kemudian hari. Saham ISAT melesat dari Rp2.630 ke Rp2.830 atau sebesar 200 poin.

Indosat Ooredoo Menjual Menara

Dilansir dari CNBC Indonesia, Indosat Ooredoo akan menjual sekitar 3.100 menara miliknya. Menara-menara yang dijual tersebut adalah menara yang terletak di lokasi kurang strategis atau menurunnya jumlah pengguna. Indosat akan menggandeng JP Morgan dalam proses penjualan menara-menaranya.

Sepanjang berjalannya tahun 2019, saham ISAT telah mengalami penurunan yang cukup tajam. Di hari pertama pembukaan bursa saham IHSG tahun 2019, ISAT dijual Rp1.690 saja. Lalu setelah sempat mencapai rekor tertinggi Rp3.950 pada tanggal 19 Agustus, saham ISAT berangsur-angsur turun ke level Rp3.270 pada 23 Agustus.

XL Axiata Mengambil Langkah yang Sama

Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajuddin, direktur keuangan PT XL Axiata Tbk (EXCL), mengatakan perusahaannya akan melakukan langkah yang sama. XL Axiata berencana menjual 4.500 menara. Performa saham provider EXCL lebih stabil dibandingkan dengan Indosat. Meski dibuka sangat kecil di awal tahun, saham EXCL secara perlahan naik menjauhi titik terendahnya yaitu Rp1.955 hingga stabil di angka Rp3.000-an.

Saham Smartfren Mengalami Fluktuasi

Serupa tapi tak sama, saham PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) dengan kode FREN mengalami fluktuasi seekstrem Indosat. Perbedaannya sejak memasuki pertengahan tahun saham FREN terus jatuh walaupun sempat beberapa kali menguat karena aksi jual bersih atau net sell. Dalam selang waktu bulan Juli hingga awal Agustus, FREN meninggalkan zona Rp300-an dan hingga artikel ini dibuat masih betah tinggal di angka Rp100-an. Padahal, FREN sempat diprediksi memiliki prospek yang positif setelah dimasukkan ke dalam indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE).

Saham TLKM Justru Menyuntikkan Dana ke Lini Bisnisnya

Di lain sisi, penyedia jasa telekomunikasi BUMN, PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk, sedang jor-joran menyuntikkan dana ke berbagai lini bisnisnya. Perusahaan dengan kode saham TLKM ini giat menggenjot bisnis digitalnya termasuk  e-commerce mereka dan berbagai start-up. Performa saham TLKM di IHSG terlihat hanya kalah stabil dari EXCL. TLKM sempat mencapai angka tertinggi Rp4.500 pada 21 Agustus kemarin dan stabil di angka Rp4.100-an.

Jika dikomparasi secara berdampingan, saham milik XL Axiata lebih direkomendasikan untuk dibeli Hal ini karena pergerakannya yang sangat stabil dan cenderung untuk naik. Kabar penjualan ribuan tower milik XL juga turut mendongkrak naiknya saham EXCL. Sebaliknya, saham FREN dan ISAT terlihat sangat rapuh dibandingkan dengan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau TLKM. Jad, mana saham perusahaan telekomunikasi yang ingin kamu beli? Sebelum membeli jangan lupa cek performa saham, jangan sampai kamu menyesal.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait