Saham

Harga Saham FREN Belum Mau Bangkit, Apa Saran Bagi Investor?

Harga Saham FREN (Smartfren) Belum Mau Bangkit

Harga saham Smartfren (FREN) belum menunjukkan pertanda bakal bangkit. Per tanggal 2 September 2019, harga saham FREN berada di angka Rp118 per lembar sahamnya. Harga tersebut sudah terjun bebas bila dibandingkan pada 22 Juli 2019. Ketika itu, saham FREN berada di angka Rp306 per lembah sahamnya. Hingga saat ini, saham FREN sudah merosot hingga 60,46%.

Parahnya, pada 24 Juli 2019, saat saham FREN terjun bebas ke angka Rp200 per lembarnya, investor asing melepas aset mereka. Tidak tanggung-tanggung, para investor asing melepas Rp10,58 miliar di pasar reguler.

Arah Pergerakan Saham FREN

Pada awal tahun, tren saham FREN bergerak bullish hingga mencapai level tertingginya pada tanggal 19 Maret di harga Rp356 per unit saham. Saham tersebut kemudian bergerak menyamping (sideways) dengan penahan harganya (support) pada level Rp250 per saham, dan penghalang kenaikan harganya (resistance) di Rp340 per saham.

Terlihat perubahan arah tren dari sideways menjadi turun (bearish). Saham tersebut diketahui belum pernah menguat sejak 16 Juli lalu, dengan penurunan 116 poin atau 36,25% .Pelemahan tersebut diperkirakan masih berlanjut menguji level yang lebih rendah lagi dalam beberapa minggu ke depan.

Tren pelemahan ditunjukkan posisi harganya yang bergerak di bawah rata-rata harganya selama 5 dan 200 hari (moving average/MA5/MA200), artinya saham tersebut sedang mengalami koreksi pergerakan secara jangka pendek (minor trend) dan jangka panjang (major trend).

Parahnya lagi, pada 25 Juli 2019, saat saham FREN anjlok, mereka berada di posisi teratas dalam daftar top losers lias saham yang harganya turun paling parah. Pada perdagangan 25 Juli lalu, saham FREN berakhir di zona merah, yakni Rp200 per unit sahamnya. Atau bisa dikatakan, turun hingga 13,04%.

Laporan Keuangan Merosot

Berdasarkan laporan keuangan, perusahaan terpaksa kembali merugi karena total beban usaha perusahaan tercatat Rp714,01 miliar lebih besar dibandingkan dengan capaian pendapatan, di mana beban usaha mencapai Rp2,12 triliun.

Terlebih lagi, pangsa pasar FREN besar kemungkinan akan semakin terkikis karena upaya perusahaan untuk ekspansi bisnis kalah jauh dibandingkan dengan para pemain besar. Hal ini dapat dilihat dari anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan yang hanya sebesar Rp2,8 triliun.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2019, TLKM telah menyiapkan capex sekitar Rp33 triliun, disusul ISAT sekitar Rp10 triliun, dan EXCL sebesar Rp7,5 triliun.  Bahkan, tersiar kabar bahwa Axiata Berhad (induk usaha XL Axiata) dan raksasa telekomunikasi asal Norwegia Telenor sedang menjajaki penggabungan bisnis untuk meningkatkan penetrasi di Asia.

Memperhatikan situasi di atas, wajar saja investor menjual saham FREN, jika pun saham emiten telekomunikasi satu ini naik, pemicunya adalah faktor rebound.  Kinerja fundamental perusahaan pada kuartal selanjutnya masih berpeluang terus tertekan karena pesatnya persaingan di industri telekomunikasi tanah air.

Itulah informasi penting terkait saham FREN. Jangan sampai kamu tidak tau informasi ini dan mencoba membeli sahamnya yang sedang turun dan hampir tidak memiliki nyawa. Membeli saham yang sedang turun memang baik, tapi kamu juga harus mengenal perusahaannya sebelum membeli. Jangan asal investasi ya! Biar investasinya lebih aman, yuk mulai investasi di Ajaib.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait