Ajaib.co.id – Masa pandemi membuat banyak sektor bisnis merugi terkecuali industri telekomunikasi. Penggunaan internet yang meningkat untuk berbagai kebutuhan secara tidak langsung juga ikut mendongkrak kinerja perusahaannya di pasar saham. Salah satunya ialah EXCL saham dari PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat lonjakan kebutuhan telekomunikasi atau internet di era pandemi Covid-19. Peningkatan juga terlihat pada penggunaan data di pemukiman sebesar 10-20 persen. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat trafik internet atau data meningkat 20%.
Lonjakan trafik data yang dialami XL Axiata sebesar 10-15% dibanding hari biasanya. Faktor penyebabnya adalah adanya aktivitas belajar online. Selain itu, aplikasi yang juga menyumbang peningkatan trafik internet yakni WhatsApp, YouTube, Facebook, dan gim Mobile Legend.
Adapun, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan kenaikan total trafik sebesar 41% secara year on year (yoy) menjadi 1.000 peta byte (PB) pada triwulan pertama 2020. Sementara itu, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar 934 PB, maka trafik XL Axiata meningkat 7%.
Alhasil, XL Axiata membukukan kenaikan pendapatan 9% secara tahunan menjadi Rp 6,5 triliun pada kuartal pertama 2020. Pertumbuhan tersebut terdorong kenaikan pendapatan data sebesar 17% yoy. Bahkan, saat ini pendapatan data berkontribusi sebesar 91% dari total pendapatan layanan (service revenue) XL Axiata.
Pandemi Covid-19 mendorong pelanggan untuk beralih ke layanan digital. Kebutuhan akan akses internet ini terus meningkatkan permintaan layanan data. Sayangnya, kenaikan trafik ini tidak dibarengi dengan kinerja positif di bursa saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/4/2020), Manajemen XL Axiata memaparkan harga saham perseroan tercatat telah mengalami penurunan 33 persen pada rentang 1 Januari 2020 hingga 3 April 2020. Harga saham emiten bersandi EXCL itu ambles dari Rp3.210 hingga Rp2.150.
Meski demikian, kala itu para analisi tetap menyarankan investor untuk membeli EXCL saham karena percaya bisnisnya akan terus bertahan di era pandemi. Adapun penurunan yang terjadi pada harga saham EXCL dalam sebulan terakhir, lebih dikarenakan tingginya tekanan di pasar saham nasional. Tekanan tersebut jauh lebih besar ketimbang operasional bisnis emiten tersebut.
Kenal Lebih Jauh Soal EXCL Saham, Emiten Sektor Telekomunikasi di Bursa Saham
Perusahaan operator telekomunikasi seluler merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan layanan untuk pengguna telepon seluler. Di mana operator akan memberikan sebuah kartu SIM kepada pelanggan yang nantinya harus dimasukkan ke dalam ponsel agar dapat mengakses layanan internet dan jaringan.
Seperti diketahui setidaknya ada beberapa jaringan seperti 2G, 3G, 4G, dan paling terbaru adalah layanan 5G. Yang mana, untuk layanan 5G baru hanya beberapa negara yang sudah bisa menggunakannya, sebut saja Tiongkok, Korea Selatan, dan Amerika. Sayangnya, Indonesia belum memiliki infrastruktur jaringan yang mumpuni untuk menggunakan layanan 5G ini.
Di Indonesia, setidaknya ada sejumlah perusahaan operator seluler yang menyediakan layanan internet seperti Telkomsel, XL, dan Indosat merupakan penyedia jaringan seluler terbesar di Indonesia. Di mana ketiga operator raksasa di Indonesia, kini sudah menjadi perusahaan publik yang sahamnya dapat dimiliki oleh publik.
Namun, pada kesempatan kali ini Ajaib ingin memberikan sedikit informasi perihal kepemilikan saham yang dimiliki oleh salah satu operator seluler tersebut, yaitu saham EXCL (XL Axiata Tbk).
Sejarah Singkat PT. XL Axiata Tbk (EXCL)
Sebelum menjadi PT XL Axiata Tbk seperti sekarang, nama perusahaan yaitu PT Excelcomindo Pratama Tbk. Perusahaan ini merupakan perusahaan telekomunikasi seluler pertama di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1989, dan kini melakukan re-branding logo dan nama menjadi XL Axiata.
Kapan IPO Saham EXCL Dilakukan?
IPO saham EXCL pertama kali ditawarkan di bursa saham pada 29 September 2005 dengan persentase saham sebesar 20,13% dengan jumlah saham 1.427.500.000. Harga Saham Perdana senilai Rp2.000 per saham dan berhasil mengumpulkan dana investor sebesar Rp2.855.000.000.000.
Pembagian Dividen Tunai Saham EXCL
Setelah memutuskan melantai di bursa saham pada 2005, XL Axiata Tbk (EXCL) pernah membagikan dividen tunai kepada pemegang saham di 2007, 2010, 2011, 2012, 2013. Dividen tunai yang dibagikan pada tahun 2013 senilai Rp 64 per saham yang sudah disepakati melalui Rapat Pemegang Umum Pemegang Saham (RUPS).
Kinerja XL Axiata Tbk (EXCL)
Pada kuartal 1 2019, EXCL sukses meraup laba bersih Rp57,19 miliar, laba bersih ini naik 270,64% dari periode kuartal 1 2018 senilai Rp15,43 miliar. Selain itu, pendapatan perusahaan berkode saham EXCL ini mengalami kenaikan sebesar 8,36% menjadi Rp5,96 triliun di kuartal 1 2019 dibandingkan kuartal 1 2018 senilai Rp5,5 triliun.
Peluang EXCL Saham di Masa Depan, Layakkah Untuk Dikoleksi?
Berinvestasi saham di era seperti ini bisa memberikan keuntungan maksimal atau membuang uang sia-sia. Hal ini tergantung langkah yang kamu ambil. Kejatuhan pasar saham seperti yang terjadi beberapa waktu lalu bisa jadi momen langka untuk membeli saham terbaik dengan harga lebih ramah.
Namun pastikan emiten tempatmu menanamkan dana sangat potensial menghadapi era pandemi ini guna menekan risiko. Langkah pertama dalam meminimalisir risiko adalah dengan mengetahui sektor-sektor apa saja yang paling tahan banting saat resesi. Pilihlah saham-saham yang berkapitalisasi besar atau yang masuk ke dalam saham-saham lapis pertama
Bisa pula bermain aman dengan hanya memegang saham-saham di sektor konsumer, farmasi, dan telekomunikasi sepanjang 2020. Sektor tersebut tergolong aman dan masih menjanjikan. Sedangkan sektor lainnya terlebih lagi rokok diprediksi tidak akan bertambah dalam tren yang baik selama masa Corona ini.
Dengan saran seperti ini, rasanya EXCL saham layak kamu pertimbangkan untuk masuk dalam portofolio sahammu. Terlebih lagi saat ini EXCL saham masuk sebagai anggota IDX30. Saham dalam indeks ini adalah saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta memiliki fundamental baik dan kepatuhan tinggi.
Tak hanya itu, harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) menguat selama tiga bulan terakhir. Data RTI menyebut, saham EXCL dalam tiga bulan naik 30,19%. Pada Jumat (24/7) harga saham EXCL ditutup turun 2,13% di Rp 2.760 per saham.
Analis PT UOB Kay Hian Sekuritas Raphon Prima dalam riset Jumat 24 Juli 2020 menjelaskan, harga saham EXCL terlihat pulih berbentuk V dan reli 100% sejak berada di level bottom pada Maret tahun ini. “Ini menunjukkan bahwa wabah Covid 19 tidak berdampak negatif pada kinerja EXCL,” terang dia.
Kenaikan harga saham EXCL bahkan melebihi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah mencapai dasar pada bulan Maret. Saat ini, harga saham EXCL telah kembali ke tingkat sebelum wabah Covid-19. “Alih-alih, mendapat manfaat dari peningkatan lalu lintas data, terutama di kuartal II tahun 2020 yakni saat pembatasan sosial yang masif diterapkan,” kata Raphon dalam riset.
Rekomendasi ini juga diamini oleh pengamat lainnya. Misalnya saja Ellen May dari Ellen May Institute yang mereferensikan pembelian EXCL saham untuk swing trading dengan pembelian maksimal di 2.930 sebanyak maksimal 5% dari modal swing trading. Jual jika harga turun dari 2.700 untuk pembatasan risiko dengan perkiraan profit taking di kisaran 3.300-3.400. Adapun, EXCL saham sendiri telah melewati MA 200 yang menjadi salah satu indikator tren suatu saham.
Kinerja keuangannya diprediksi akan terus stabil jika tidak meningkat selama era ini. Terlebih lagi, trafik layanan home broadband EXCL selama PSBB mengalami peningkatan rata-rata 20%. Layanan ini menjadi salah satu senjata utama untuk mempertahankan bisnis di masa pandemi.
Sampai saat ini sudah 350.000 customer XLHome di berbagai kota. Untuk meningkatkan kualitas layanan XLHome, EXCL terus membangun jaringan fiber optic yang akan menghubungkan BTS. Saat ini fiberisasi EXCL sudah mencapai 50% dari target 2020.
Pembangunan ini juga sebagai sarana memperkuat infrastruktur 5G, yang menjadi strategi EXCL untuk meperbesar pasar. Segmen home broadband sendiri masih memiliki potensi untuk bertumbuh 35%-40% hingga tahun 2025. Hal ini karena meningkatnya populasi masyarakat Indonesia dan juga meningkatnya pendapatan rumah tangga.
Kemudian, XL Axiata juga menyediakan banyak inovasi lainnya dalam masa New Normal ini. Adapun inovasi EXCL di antaranya dengan minimalisir kontak dengan pelanggan, seperti layanan customer service yang dilakukan secara digital. Selain itu, pelanggan juga difokuskan untuk membeli produk-produk EXCL melalui platform digital yang tersedia.
Di sisi lain, EXCL menyediakan layanan end to end bagi pelanggan yang sepenuhnya secara digital. Misalnya saja membeli sim card melalui e-commerce, kemudian sim card dapat dikirimkan langsung kepada pelanggan. Peralihan ini juga menuntut kecepatan dan stabilitas jaringan, serta produk-produk yang dapat dijangkau masyarakat.
Oleh karena itu, EXCL terus berupaya melakukan monitoring jaringan serta menyediakan produk-produk yang dapat dijangkau. Di antaranya, paket khusus untuk mendorong digitalisasi Usaha Kecil dan Mengah (UKM). EXCL juga menjalin kerjasama dengan universitas untuk menyediakan paket khusus pelajar dan pengajar. EXCL juga memasang base transceiver station (BTS) di beberapa rumahsakit rujukan Covid-19, selain memberikan bantuan berupa APD.
Apa kamu memiliki cita-cita memiliki saham milik XL Axiata Tbk ini? Poin-poin di atas merupakan sedikit banyaknya gambaran terkait latar belakang perusahaan swasta pertama di bidang operator seluler di Indonesia tersebut. Yang mana, bisa menjadi referensi bagi kamu jika kamu tertarik ingin menggelontorkan dana yang dimiliki untuk membeli saham EXCL.
Kapan lagi punya saham di perusahaan yang memiliki reputasi mentereng?