Analisis Saham

Optimistis Pendapatan Meningkat, Ini Analisa Saham SURE

Ajaib.co.id – PT Super Energy Tbk (SURE) adalah perusahaan publik yang bergerak pada sektor pertambangan. Kegiatan usaha emiten ini meliputi perdagangan minyak, gas, serta jasa transportasi pertambangan. Visinya adalah menjadi perusahaan pemanfaatan gas yang ramah lingkungan secara nasional.

PT Super Energy Tbk (SURE) berdiri pada Tanggal 31 Mei 2011 dan berkedudukan di Jakarta Selatan dengan jumlah karyawan 220 orang. Saham SURE mulai diperdagangkan di bursa saham sejak Tanggal 5 Oktober 2018 dengan harga IPO sebesar 262 rupiah per lembar saham.

PT Super Energy Tbk (SURE) merupakan holding company dari PT Bahtera Abadi Gas dan PT Gasuma Federal Indonesia yang merupakan perseroan di bidang produksi dan distribusi minyak dan gas. Selain itu, sejak akhir Tahun 2020, SURE memulai proses akuisisi PT Energy Mina Abadi (EMA).

Permintaan pasar terhadap gas masih cukup besar. Hal inilah yang menyebabkan PT Super Energy Tbk (SURE) optimistis dapat memperbaiki kinerja keuangan perusahaan yang sempat membukukan kerugian di Tahun 2018 dan 2020.

Apa saja rencana bisnis yang akan dilakukan? Bagaimana fundamental perusahaan? Ketahui selengkapnya sebelum memutuskan untuk beli atau jual saham SURE.

Anggarkan CAPEX 100 Miliar Tahun Ini, SURE Siap Ekspansi Bisnis

PT Super Energy Tbk (SURE) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (CAPEX) sebesar Rp100 miliar untuk Tahun 2021. Dana ini berasal dari kas internal perseroan dan akan digunakan untuk untuk penambahan armada dan investasi lainnya.

Dilansir dari Kontan.co.id, PT Super Energy Tbk (SURE) mengambil pendekatan yang konservatif dalam memproyeksikan kinerja keuangan perusahaan di Tahun 2021. Hal ini disesuaikan dengan pertimbangan tentang kondisi ekonomi secara makro saat ini.

Sehingga SURE memproyeksikan perolehan top line kisaran Rp683 miliar dan bottom line sebesar Rp80 miliar untuk tahun 2021. Angka ini lebih rendah 30% dibandingkan proyeksi yang dipublikasi emiten ini sebelumnya.

Kondisi perekonomian memang belum pulih sepenuhnya. Oleh karena itu, SURE menyesuaikan target pendapatan yang akan dicapai. Namun SURE tetap optimistis dapat meningkatkan kinerja keuangan dengan banyaknya katalis positif untuk industri gas.

Hal ini dibuktikan dengan perolehan yang dicapai perusahaan pada triwulan pertama Tahun 2021 yang sejalan dengan proyeksi yang ditetapkan.

Sempat Membaik di Tahun 2019, SURE Kembali Merugi di Tahun 2020

Terlepas dari kondisi pandemi sepanjang Tahun 2020, emiten PT Super Energy Tbk (SURE) pernah membukukan kerugian di Tahun 2018. Kinerja keuangan mulai ada perbaikan di Tahun 2019, namun prestasi tersebut sulit untuk dipertahankan pada Tahun 2020. Alhasil, perseroan kembali membukukan kerugian di Tahun 2020.

Untuk lebih jelasnya, berikut data ikhtisar keuangan PT Super Energy Tbk (SURE) dalam tiga tahun terakhir.

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa penjualan bersih SURE sebenarnya mengalami peningkatan pada Tahun 2020. Namun laba kotor perusahaan menurun sehingga akhirnya perusahaan mengalami kerugian.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kinerja keuangan SURE merosot, antara lain tingginya biaya produksi serta sulitnya mendapatkan sumber gas baru. Sehingga perusahaan perlu melakukan efisiensi untuk menekan biaya yang harus dikeluarkan.

Lesunya industri makanan selama pandemi di Tahun 2020 juga dapat menjadi penyebab menurunnya kinerja keuangan SURE. Banyak industri makanan yang gulung tikar sehingga SURE pun perlu melebarkan jaringan distribusi untuk menggaet pelanggan baru.

Rasio keuangan PT Super Energy Tbk (SURE) masih tergolong cukup baik. Untuk performa keuangan, SURE masih mendapatkan beberapa peringkat dibandingkan puluhan emiten lain dalam industri pertambangan. Berikut data rasio keuangan SURE.

Bagaimana Prospek Bisnis serta Analisa Saham SURE?

Secara umum, prospek bisnis PT Super Energy Tbk (SURE) masih cerah karena permintaan gas masih terus ada sedangkan pasokannya terbatas. Hal ini menjadi katalis positif bagi perkembangan bisnis SURE.

Perusahaan ini menjual gas dalam bentuk CNG (compressed natural gas), LPG (liquified petroleum gas), dan condensate. Target pasarnya didominasi oleh industri makanan dan industri pengolahan kapur yang berkontribusi sebesar 70% dari total penjualan gas SURE.

Banyaknya permintaan gas membuat SURE optimis untuk melakukan ekspansi bisnis dan menyediakan suplai gas. Emiten ini mengakuisi PT Energy Mina Abadi untuk menemukan sumber-sumber gas baru serta melakukan perluasan pasar ke wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Dengan mengakuisisi MINA, SURE mendapatkan tambahan tiga anak perusahaan. Sehingga emiten ini memiliki total lima anak perusahaan yang terkonsolidasi.

Tersedianya dana CAPEX yang dialokasikan berpengaruh signifikan terhadap ekspansi bisnis yang dilakukan SURE. Ini dapat diartikan bahwa emiten ini tidak main-main untuk terus mengembangkan pasar di wilayah yang baru. Tentu saja hal ini akan berdampak baik terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Walaupun memiliki prospek bisnis yang jelas, tampaknya saham SURE belum terlalu menarik bagi kebanyakan investor. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya volume transaksi saham ini setiap harinya. Dapat dikatakan bahwa saham SURE termasuk kurang likuid.

Selain volume transaksi yang rendah, harga saham SURE pun terbilang mahal. Nilai price book to value (PBV) saham SURE sebesar 29,63 termasuk sangat mahal dibandingkan 50 emiten lain di sektor industri yang sama. Rasio cash flow per share (CFPS) saham SURE pun bernilai negatif yakni -207,46.

Jadi, sebaiknya kamu wait and see dulu sambil menunggu adanya sentimen positif dan volume transaksi saham SURE meningkat.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait