Analisis Saham, Saham

Bedah Saham BEST di 2023, Masih Layak Dikoleksi?

Bedah Saham BEST di 2023, Masih Layak Dikoleksi?

Ajaib.co.id – Dengan diberlakukannya Omnibus Law kita bisa melihat bahwasanya pemerintah sedang giat menggalakkan investasi ke tanah air. Jika investasi di sektor rill benar-benar meningkat maka kamu sebaiknya mempertimbangkan untuk berinvestasi di emiten kawasan industri Cikarang.

Alasannya simpel; Cikarang adalah kawasan industri strategis yang mana telah berkontribusi terhadap 30% volume ekspor Indonesia setiap tahunnya. Dan lagi Cikarang telah menjadi jantung produksi berbagai produk yang kita konsumsi. Artinya kemenarikan situasi investasi di dalam negeri akan menentukan kemenarikan bisnis lahan industri.

Emiten pengelola properti sekaligus operator di kawasan industri Cikarang salah satunya adalah PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (saham BEST) atau yang di-branding sebagai BeFa.

Profil Emiten

Saham BEST bergerak di bidang apa? PT. Bekasi Fajar Industrail Estate, Tbk. (BEST) adalah perusahaan pengembang kawasan industri MM2100 yang terletak di Cikarang Barat, Bekasi. Kegiatan usaha utama dari BEST adalah mengembangkan dan mengelola sarana dan prasarana pendukungnya seperti menyediakan layanan air bersih, pengelolaan limbah dan fasilitas rekreasi. Semuanya terintegrasi dengan baik dikelola oleh BEST.

Perusahaan didirikan sejak tanggal 24 Agustus 1989 dan melakukan penawaran saham perdana di tanggal 10 April 2012 dengan kode saham BEST. Pemegang saham mayoritas adalah PT Argo Manunggal Land Development (40,3%), Daiwa House Industry Co. Ltd. (10%),  Hsbc-fund Services, BOB (cayman) Ltd (5.75%), Mkes-client Repo (7.83%) dan sisanya sebanyak 36,12% saham BEST beredar di publik.

Usut punya usut pemilik dari PT Argo Manunggal Land Development adalah The Ning King, salah satu konglomerat terkaya di Indonesia. Beliau adalah salah satu pemilik perusahaan PT Alam Sutra Realty (ASRI). Dengan jumlah saham beredar sebanyak 9.647.311.150 lembar, maka kapitalisasi pasar saham BEST adalah Rp1,57 Triliun.

Review Laporan Keuangan Terakhir

Merujuk pada laporan keuangan terakhir di kuartal III-2020, kinerja BEST turun drastis dikarenakan faktor eksternal yang tak dapat diperkirakan sebelumnya yakni datangnya pandemi COVID-19. Berikut ringkasannya:

KomponenQ3 20232022202120202019
Total Pendapatan 99,03 miliar542,83 miliar229,83 miliar242,32 miliar950545,55
Laba Kotor55,13 miliar317,14 miliar117,38 miliar127,43 miliar633,24 miliar
Laba Bersih-27,61 miliar33,74 miliar-71,05 miliar-115,17 miliar380,17 miliar
Total Aset 5,97 triliun6,07 triliun6,04 triliun6,28 triliun6,39 triliun
Total Liabilitas 1,54 triliun1,74 triliun1,75 triliun1,92 triliun1,93 triliun
Total Ekuitas 4,42 triliun4,32 triliun4,29 triliun4,35 triliun4,46 triliun

Dilansir dari Bisnis.com, laporan keuangan BEST per semester 1 2023 tergerus 9,59 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp312,13 miliar. Turunnya kinerja tersebut disebabkan oleh pendapatan hasil penjualan tanah yang melempem 14,89 persen secara tahunan menjadi Rp230,63 miliar. Adapun pendapatan dari segmen biaya maintenance, air, dan sewa Rp63,85 miliar atau naik 9,27 persen.

Pada periode yang sama, beban pokok pendapatan yang dicatatkan perseroan pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp110,19 miliar, turun 12,87 persen secara tahunan. Dengan demikian, BEST membukukan laba kotor Rp201,93 miliar atau tergerus 12,87 persen YoY.

Sejalan dengan penurunan top line dan setelah dikurangi berbagai beban, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp128,96 miliar pada semester I/2023. Perolehan ini turun 0,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, aset BEST tercatat meningkat 0,38 persen YoY menjadi Rp6,01 triliun. Adapun liabilitas mencapai Rp1,55 triliun atau tergerus 0,65 persen, sementara ekuitas perseroan bertumbuh 0,75 persen menuju angka Rp4,45 triliun. Perseroan juga menorehkan peningkatan saldo arus kas setara kas dari posisi Rp535,98 miliar pada semester pertama tahun lalu, menjadi Rp563 miliar pada semester I/2023. 

Bukan hanya dari sisi laporan keuangannya saja, rasio keuangan dari saham BEST juga mengalami penurunan. Berikut kinerja saham BEST berdasarkan rasionya.

RasioQ3 2020Q3 2021Q3 2022Q3 2023
Return on Equity (RoE)-1,91%-0,37%-0,78%-0,61%
Return on Assets (RoA)-1,10%-0,27%-0,61%-0,45%
Gross Profit Margin (GPM)57,05%42,85%62,19%62,74%
Net Profit Margin (NPM)-53,1%-77,14%23,27%24,65%
Current Ratio (CR)970,65%648,09%1.057,91%1.032,91%
Debt to Equity Ratio (DER)47%42%38%35%

Sejak 2017 emiten BEST menunjukkan penurunan kinerja yang tidak signifikan. Hal ini lumrah dikarenakan memang sektor properti menunjukkan pelemahan secara nasional, terutama di kawasan industri seperti MM2100. Tercatat penjualan lahan atau tanah yang selama ini menopang bisnis emiten cukup tertekan.

Riwayat Pembagian Dividen Saham BEST

Saham BEST tidak pernah absen membagikan dividennya pada 2013 hingga 2019. Sejak adanya pandemi, di tahun 2020 dan hingga 2023 saham BEST masih absen membagikan dividennya.

Tanggal Ex-DividenDividenJenisImbal Hasil
20198,75Tahunan3,39%
201810Tahunan3,60%
20173,43Tahunan1,03%
20161,23Tahunan0,45%
20152,28Tahunan0,59%
20142,28Tahunan0,47%
20139,51Tahunan1,32%

Jika kamu ingin menjadi investor BEST, maka kamu perlu sabar dan mendukung agar emiten ini bisa berkembang dan segera pulih. Namun, jika kamu ingin tetap membelinya, sebaiknya cobalah fokus untuk mendapatkan capital gain mengingat kawasan industri MM2100 adalah kawasan pilihan banyak investor. Ketika investor berdatangan, setelah distimulasi pemerintah, maka kecenderungan para investor untuk membangun produksi di kawasan MM2100 cukup besar.

Prospek Bisnis BEST

Dilansir dari Bisnis.com, emiten lahan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp1,47 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Corporate Secretary BEST Herdian mengatakan bahwa Bank Mandiri bersama perseroan telah menandatangani perjanjian kredit term loan, dengan limit pinjaman Rp1,472 triliun pada 12 Oktober 2023. Jangka waktu dari fasilitas kredit ini adalah 84 bulan.

Menurutnya, tujuan penggunaan dana pinjaman tersebut untuk melakukan pembayaran pelunasan fasilitas pinjaman sindikasi dalam mata uang Yen Jepang. Menurut Herduan, fasilitas kredit ini akan mendukung pertumbuhan dan kinerja operasional BEST, dan memperkuat kondisi keuangan BEST karena tambahan fasilitas modal kerja.

Kesimpulan

Emiten pengembang dan pengelola kawasan industri ini memang menarik untuk dimiliki dalam jangka panjang. Namun apakah kamu tertarik untuk memilikinya? Tentu sebelum memutuskan, cek terlebih dulu kinerja saham dan kondisi pasar properti di kawasan industri saat ini.

Jika kinerjanya tidak menarik bagi kamu namun tetap memiliki portofolio emiten properti, cobalah pilih emiten properti lainnya di aplikasi Ajaib. Ada banyak emiten properti atau industri lainnya yang bisa kamu pilih.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan riset dan opini pribadi. Bukan rekomendasi investasi dari Ajaib. Setiap keputusan investasi dan trading merupakan tanggung jawab masing-masing individu yang membuat keputusan tersebut. Harap berinvestasi sesuai profil risiko pribadi.

Artikel Terkait