Analisis Saham

Kinerja Saham LSIP Membaik, Bagaimana Potensi Cuannya?

Ajaib.co.id – Saham LSIP merupakan perusahaan yang bergerak di industri perkebunan kelapa sawit dan karet. Perusahaan ini menjual minyak sawit mentah dan karet sebagai produk utamanya. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1963. Namun, apakah LSIP saham merupakan perusahaan yang baik untuk investasi? Temukan kinerjanya yuk!

Mengenal Perusahaan LSIP

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan. Dengan komoditas utama berupa kelapa sawit dan karet.

Kedua komoditas ini merupakan komoditas unggulan dari sektor perkebunan di Indonesia. Selain itu, LSIP juga memiliki sejumlah kecil lahan untuk komoditas kakao dan biji-bijian.

Dalam mengembangkan lini usaha perusahaan ini, LSIP memiliki beberapa anak perusahaan di antaranya, PT Tani Musi Persada, PT Sumatra Agri Sejahtera, dan masih banyak lagi anak perusahaan lainnya.

Untuk kepemilikan saham LSIP saat ini memang dikuasai oleh perusahaan induk mereka, yakni, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) sebesar 59,51%, milik publik sebesar 40,38%, lalu Indofood Agri Resources Ltd 0,11%, dan Treasury Stock.

Setidaknya hingga kini, ada 18 perusahaan perkebunan yang sahamnya sudah bisa dibeli oleh publik, dan saham LSIP adalah salah satu di antaranya. Perusahaan ini sudah melakukan IPO yang dilangsungkan pada 5 Juli 1996. Dengan persentase saham sebesar 19,18% atau sebanyak 38.800.000 saham. 

Adapun harga saham penawaran sebesar Rp4.650 per saham, sehingga memeroleh dana investor sebesar Rp180.420.000.000.

Dilihat dari Kinerja Keuangan dari Laporan Keuangan Terakhir

Dari laporan keuangan per September 2020, LSIP berupaya mengatasi tekanan pandemi yang menyebabkan turunnya permintaan pasar sebagai imbas dari pembatasan sosial di tengah pandemi ini.

Dilihat dari penjualan perusahaan selama sembilan bulan pertama 2020 harus mengalami penurunan 11% YoY menjadi Rp2,27 triliun dari periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp2,58 triliun.

Meski demikian, penjualan kembali meningkat di Q3 2021 dan 2022. Selain itu, pada Q3 2022, laba bersih pun kembali meningkat dari yang sebelumnya Rp751 miliar menjadi Rp763 miliar.

Berikut ini laporan kinerja keuangan LSIP (dalam jutaan rupiah):

Komponen Laba Q3 2019 Q3 2020 Q3 2021 Q3 2022
Penjualan 2.586.153 2.277.607 3.339.123 3.044.614
Laba Kotor 293.926 487.006 1.161.651 1.096.322
Laba Operasional 35.397 297.854 942.780 900.471
Laba Bersih 51.439 276.652 751.663 763.353
Aset 10.225.322 10.541.461 11.851.182 12.403.555

Upaya LSIP untuk meningkatkan kinerja sudah terlihat pada September 2020. Didukung dengan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan konsumsi tumah tangga tumbuh negatif 4,04% per September 2020.

Kinerja perusahaan dalam memperoleh keuntungan sudah terlihat. Bahkan mengungguli pada Q3 di tahun 2019 di mana tahun ini kondisi ekonomi nasional dan global tengah berjalan normal.

Selanjutnya mari kita bahas dulu rasio-rasio keuangan umum LSIP. Berikut ini datanya:

Dari rasio-rasio tersebut menunjukkan kalau kondisi bisnis LSIP ini justru diuntungkan di tengah pandemi. ROA dan ROE yang naik menunjukkan kemampuan perusahaan ini dalam memperoleh keuntungan di sepanjang 2020. Perusahaan berhasil memanfaatkan peluang sektor perkebunan dan pertanian yang masih dibutuhkan publik di tengah merebaknya virus Covid-19 ini.

Adapun perusahaan masih berkutat dengan utang karena terlihat dari rasio utang terhadap ekuitas (DER) namun dalam level yang wajar. Karena DER hanya berada di level 21,71% di mana angka ini menandakan perusahaan masih sanggup memenuhi kewajiban utangnya.

Pasalnya perusahaan yang sehat keuangannya ditunjukan dengan rasio DER di bawah angka 1 atau di bawah 100%. Hal ini memperlihatkan modal bersih yang dimiliki perusahaan masih mendominasi jalannya operasional ketimbang dari sumber utang.

Riwayat Kinerja

Sepanjang 2020 ini memang daya beli masyarakat yang lemah memengaruhi ekonomi domestik. Namun, LSIP salah satu perusahaan yang bisa bertahan dan meraih keuntungan. Bahkan laba di 9 bulan pertama 2020 mengalami peningkatan.

Namun, sebagai gambaran dalam tiga tahun terakhir sejak 2017-2019, ada tren penurunan penjualan dan laba bersih. Namun, sejak pandemi di 2020, tren kenaikan pun kembali terlihat. Berikut data perbandingan pertumbuhan kinerja selama 3 tahun terakhir (dalam jutaan rupiah):

Komponen 2017 2018 2019 2020 2021
Penjualan 4.738.022 4.019.846 3.699.439 4.525.473 3.536.721
Laba Kotor 1.294.208 683.033 561.560 1.808.374 1.075.795
Laba Bersih 733.248 329.426 252.630 990.445 695.490

Tingkat pertumbuhan dalam 2 tahun terakhir mencerminkan bisnis LSIP yang sempat mengalami penurunan. Namun, pandemi justru menjadi momentum perbaikan bisnis seperti yang sudah dibahas sebelumnya terkait peningkatan laba bersih perusahaan.

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

LSIP merupakan salah satu perusahaan yang secara rutin memberikan dividen tunai kepada investornya. Hal ini membuat emiten ini memiliki nilai tambah tersendiri. Karena tidak semua perusahaan mampu secara rutin memberikan imbalan investasi dalam bentuk dividen ini.

Meskipun memang ada tren penurunan besaran dividen saham. Namun, konsistensinya memberikan keuntungan bagi investor patut dipertimbangkan. Berikut daftar pembagian dividen selama 10 tahun terakhir:

Tahun Dividen Tunai Jenis
2021 51,00 (IDR) Final
2020 20,00 (IDR) Final
2019 15,00 (IDR) Final
2018 19,00 (IDR) Final
2017 45,00 (IDR) Final
2016 35,00 (IDR) Final
2015 37,00 (IDR) Final
2014 53,00 (IDR) Final
2013 46,00 (IDR) Final
2012 66,00 (IDR) Final

Harga Saham LSIP

Di bawah ini adalah riwayat harga saham LSIP sejak 2021 hingga 2022. Di mana, harga saham tertinggi selama 2 tahun terakhir adalah Rp1.570, dengan harga terendah Rp965 per lembar saham.

Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Vol. Perubahan%
01/12/2022 1.015 1.090 1.110 1.005 962,30K -6.45%
01/11/2022 1.085 1.135 1.170 1.070 141,83M -3.98%
01/10/2022 1.130 1.085 1.135 1.030 192,18M +4.63%
01/09/2022 1.080 1.180 1.190 1.065 190,98M -8.47%
01/08/2022 1.180 1.215 1.275 1.160 312,27M -6.35%
01/07/2022 1.260 1.160 1.270 1.090 260,58M +8.62%
01/06/2022 1.160 1.425 1.435 1.130 328,27M -18.60%
01/05/2022 1.425 1.375 1.465 1.280 235,74M +3.26%
01/04/2022 1.380 1.410 1.535 1.310 560,83M -2.47%
01/03/2022 1.415 1.450 1.570 1.310 866,55M -0.35%
01/02/2022 1.420 1.270 1.495 1.210 569,52M +12.70%
01/01/2022 1.260 1.190 1.280 1.150 455,84M +6.33%
01/12/2021 1.185 1.245 1.270 1.150 333,26M -4.44%
01/11/2021 1.240 1.410 1.485 1.210 554,93M -11.11%
01/10/2021 1.395 1.220 1.500 1.220 1,06B +14.34%
01/09/2021 1.220 1.100 1.250 1.040 428,16M +11.42%
01/08/2021 1.095 1.120 1.185 1.035 322,89M -2.67%
01/07/2021 1.125 1.040 1.175 1.025 436,13M +9.76%
01/06/2021 1.025 1.200 1.275 965 513,95M -13.87%
01/05/2021 1.190 1.305 1.420 1.185 336,20M -8.81%
01/04/2021 1.305 1.290 1.350 1.255 284,23M +1.95%
01/03/2021 1.280 1.330 1.560 1.255 870,28M -3.40%
01/02/2021 1.325 1.350 1.415 1.255 558,92M -0.75%
01/01/2021 1.335 1.380 1.480 1.220 978,35M -2.91%

Prediksi Saham LSIP

PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) alias Lonsum diproyeksikan memiliki kinerja penjualan lebih baik pada semester II/2022. Peningkatan volume produksi akan memoles penjualan LSIP yang turun tipis pada paruh pertama tahun ini.

Cuaca yang tidak mendukung dan kegiatan peremajaan sawit membuat volume penjualan emiten perkebunan sawit milik Grup Salim ini turun pada semester I/2022.

Produksi tandan buah segar (TBS) LSIP mengalami penurunan sebesar 18% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi 505.000 ton sepanjang semester I-2022. Seiring turunnya produksi TBS inti dan eksternal, total produksi Crude Palm Oil LSIP di semester pertama menyusut 23% yoy menjadi 127.000 ton. 

Analis Samuel Sekuritas Asia Yosua Zisokhi mengatakan, volume produksi biasanya itu 55%-60% berada di semester II/2022. Sementara, pada semester I/2022 hanya sekitar 40%-45% saja. 

Terlebih, kinerja penjualan LSIP akan terdorong naiknya harga CPO. Kondisi naiknya harga soybean oil sebagai kompetitor utama CPO akibat kekeringan di Brasil dan Argentina menjadi sentimen positif bagi LSIP. 

Adapun pada semester I/2022, Lonsum membukukan penjualan sebesar Rp 2,05 triliun. Realisasi tersebut menurun 6% secara YoY atau secara tahunan karena penurunan volume penjualan produk sawit yang sebagian diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata produk sawit.

Meski begitu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih LSIP meningkat 9% YoY menjadi Rp 549 miliar hingga akhir Juni 2022.

Namun, menurut Juan Harahap, Analis Mirae Asset Sekuritas mencermati, volume penjualan LSIP akan lebih tinggi pada semester kedua. Hal tersebut karena adanya peningkatan produksi selama musim panen yang biasanya dimulai pada kuartal III-2022.

Dari sisi Average Selling Price (ASP) atau rerata harga jual Crude Palm Oil domestik pun diperkirakan akan membaik seiring dengan normalisasi persediaan CPO domestik yang jatuh tempo . Selain itu, aktivitas ekspor CPO lebih tinggi di semester II-2022.

Juan mempertahankan rekomendasi trading buy saham LSIP dengan target sebesar Rp 1.370. Sedangkan, Yosua menyarankan beli saham LSIP dengan target harga Rp 1.230.

Kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli saham LSIP ini, disebabkan kinerja perusahaan yang diperkirakan tetap tumbuh. Hal ini terlihat dari laporan keuangan Q3 2022 tercatat ada perbaikan kondisi keuangan, karena perolehan laba yang meningkat.

Nah, kamu bisa membeli saham LSIP melalui aplikasi Ajaib. Cara membeli saham LSIP di Ajaib pun mudah. Kamu hanya perlu download aplikasinya, kemudian daftar akun di Ajaib beserta buka rekening saham didalamnya. Setelah selesai, kamu bisa langsung membeli saham LSIP atau transaksi jual beli efek lain yang kamu inginkan.

Selain itu, di Ajaib sekarang juga telah tersedia layanan Ajaib Prime yang mempermudah kamu dalam mendapatkan akses eksklusif dalam berinvestasi. Dengan Ajaib Prime, kamu bisa mendapatkan akses mudah dalam melakukan konsultasi portofolio dengan Relationship Manager hingga bebas biaya broker. Jadi tunggu apalagi? Yuk mulai investasi kamu sekarang di Ajaib!

Artikel Terkait