Ajaib.co.id – PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan batang dan kawat tembaga. Perusahaan dengan kode saham TBMS ini memulai bisnis secara operasional pada tahun 1979 untuk kawat tembaga dan tahun 2001 untuk batang aluminium.
TBMS menjalankan kegiatan usaha dengan memproduksi kawat tembaga, batangan tembaga, dan produk-produk tembaga maupun campurannya.
Hasil produksi melalui pabrik yang berlokasi di Semanan, Indonesia tersebut dipasok untuk kebutuhan pasar di dalam negeri maupun luar negeri.
Mayoritas saham TBMS dipegang oleh The Furukawa Electric Co. LTd. Jepang dengan jumlah 42,42 persen kepemilikan dan PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk dengan jumlah 33,80 persen kepemilikan.
Saham TBMS pertama kali diperdagangkan secara publik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1990 dengan harga penawaran sebesar Rp14.100 per lembar saham.
Pergerakan harga saham TBMS saat ini berada jauh dari harga penawaran dan tengah menurun di angka Rp1.030 per lembar saham pada penutupan perdagangan, Jumat 23 April 2021.
Lalu, apakah saham TBMS saat ini layak untuk dikoleksi? Bagaimana dengan keadaan fundamental perusahaan dan rencana bisnis seperti apa yang akan dilakukan? Yuk, kita bedah kinerja saham TBMS.
Pandemi Bikin Kinerja Keuangan TBMS Turun Tipis di Tahun 2020
TBMS merupakan salah satu emiten yang terdampak masa pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2020, TBMS catatkan penurunan pendapatan dari 583,827 juta USD di tahun 2019 menjadi 451,052 juta USD di tahun 2020.
Pendapatan yang turun ini mempengaruhi raihan laba TBMS di tahun 2020 menjadi 4,50 juta USD dari tahun 2019 sebesar 5,9 juta USD.
Pada dasarnya, penurunan ini masih dalam kategori wajar mengingat kondisi perekonomian yang dilanda masa pandemi memberikan dampak bagi semua lini bisnis termasuk kinerja keuangan TBMS.
Pihak TBMS menyampaikan jika dibandingkan dengan kuartal pertama di tahun 2020, kinerja perseroan sangat tidak bagus akibat pembatasan aktivitas melalui kebijakan PSBB di awal-awal masa pandemi.
TBMS Masih Belum Catatkan Kinerja Keuangan yang Konsisten dalam 5 Tahun Terakhir
Terlepas dari kondisi pandemi yang menekan hampir semua lini bisnis termasuk kinerja keuangan TBMS, dalam 5 tahun terakhir kinerja bisnis perseroan memang belum catatkan pertumbuhan yang konsisten.
Hal tersebut dapat dilihat dari catatan pendapatan dan raihan laba yang masih naik turun setiap tahunnya. Berikut data ikhtisar keuangan yang dapat dilihat berdasarkan informasi finansial perseroan (dalam juta USD):
Laporan Laba Rugi | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 | 2015 |
Penjualan bersih | 583.827.527 | 737.231.548 | 620.635.053 | 466.334.138 | 516.633.633 |
Laba kotor | 19.815.240 | 23.169.477 | 22.949.289 | 20.486.158 | 17.149.859 |
Rugi tahun berjalan | 5.931.052 | 6.377.441 | 7.583.671 | 7.227.005 | 2.174.223 |
Dari data tersebut dapat dilihat kinerja keuangan yang tampak baik namun belum konsisten meraih pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir. Mulai dari pendapatan yang turun di tahun 2016, lalu kembali naik selama 2 tahun dan turun kembali di tahun 2019. Begitu juga dengan raihan laba bersih milik TBMS masih belum konsisten.
Mulai dari tahun 2018 raihan laba mengalami penurunan hingga tahun 2019. Penurunan ini tentu disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan laba setiap tahunnya. Pada tahun 2018, pendapatan TBMS yang meningkat tidak didukung oleh raihan laba yang juga meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Hal tersebut disebabkan oleh beban-beban biaya yang meningkat sehingga menggerus raihan laba TBMS. Ditambah dengan adanya goncangan moneter yang sempat melanda di tahun tersebut. Sementara untuk tahun 2019, raihan laba yang turun dipengaruhi oleh pendapatan yang juga turun di tahun tersebut.
Walaupun begitu, kinerja keuangan TBMS dalam 5 tahun terakhir masih tampak positif. Walaupun tidak konsisten mencatatkan peningkatan, perseroan masih bisa mencatatkan laba sehingga menghindari bisnis dari kerugian. Hal ini tentu menjadi pertimbangan penting bagi setiap investor untuk mengoleksi saham TBMS.
Selain itu, jika dilihat berdasarkan rasio keuangan, kondisi bisnis TBMS memang sedang dalam kondisi yang cukup sehat. Adapun data yang dapat dilihat berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 melalui informasi finansial perseroan seperti berikut:
Rasio | 2019 |
ROA | 1,3% |
ROE | 3,6% |
NPM | 1% |
CR | 107,8% |
DER | 222% |
Bagaimana Prospek Bisnis TBMS Kedepannya sehingga Sahamnya Layak untuk Dikoleksi?
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk merasakan dampak masa pandemi Covid-19 di tahun 2020 yang mengganggu aktivitas operasional perusahaan. Memasuki tahun 2021, di mana masa pandemi masih terus berlangsung dengan kondisi perekonomian maupun bisnis yang mulai perlahan bangkit, tentu perseroan harus tetap menerapkan strategi yang tepat bagi keberlangsungan bisnis.
Emiten berkode saham TBMS ini sendiri belum secara resmi menginformasikan strategi bisnis seperti apa yang bakal diambil perusahaan. Mengingat, kondisi bisnis yang masih belum menemukan kepastian sehingga perseroan harus waspada untuk mengambil setiap keputusan.
Dapat disimpulkan jika TBMS masih tetap menjalankan strategi yang sama seperti tahun lalu untuk menghadapi masa pandemi.
Ditambah sentimen positif akan pendistribusian vaksin Covid-19 di tahun 2021. Perseroan masih terus memasok permintaan dari setiap pelanggan yang bisa menjaga produksi dan kapasitas tetap seimbang serta semaksimal mungkin. Tentunya dengan menjalankan protokol kesehatan yang sesuai dengan aturan berlaku.
Lalu, strategi TBMS selanjutnya tetap melakukan efisiensi untuk segala aspek bisnis dan manufaktur melalui peningkatan sistem IT. Selain itu, TBMS juga berencana untuk investasi yang dapat meningkatkan kapasitas produksi kawat tembaga dan juga melakukan promosi kawat aluminium untuk bisnis otomotif, baik di dalam maupun luar negeri.
Untuk anggaran belanja modal atau capex juga masih belum dikonfirmasi oleh perseroan. Mengingat, capex tahun lalu yang sudah ditargetkan harus dihitung ulang seiring kondisi bisnis yang masih belum menemukan titik terang. Bagi investor yang menginginkan keuntungan melalui pembagian dividen, maka saham TBMS bisa menjadi pilihan yang tepat.
Pasalnya, TBMS merupakan emiten yang rajin membagikan dividen kepada para investornya dengan nominal yang ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.