Saham

Kenapa Main Saham Bisa Rugi? Inilah Kesalahan Paling Utama

Kenapa Main Saham Bisa Rugi

Ajaib.co.id – Investasi memang satu hal yang cukup menjanjikan untuk dijalankan. Bagaimana tidak, dengan membeli lembar saham perusahaan, kita sama saja telah menjadi pemilik dari perusahaan tersebut. Lalu, kenapa main saham bisa rugi?

Seperti kata banyak orang investasi itu high risk, high return. Pernyataan ini memang tidak salah, karena investasi itu memiliki risiko yang besar, namun sebanding dengan hasilnya jika kamu berhasil. Ini karena tendensi turun dan naiknya saham dapat berubah hanya dalam hitungan jam saja.

Namun, bagi kamu yang ingin memulai berinvestasi saham, jangan berkecil hati karena mengetahui bahwa bermain saham itu bisa rugi. Tentu setiap kegiatan yang kita lakukan setiap hari memiliki risiko, bahkan jalan kaki pun memiliki risiko, kan? Namun kamu bisa meminimalisirnya dengan belajar dari pengalaman investor sebelumnya.

Berikut ini adalah beberapa kesalahan besar investor saham yang perlu kamu hindari.

1. Hanya Terpaku pada Satu Saham

Tentu sangatlah berbahaya untuk investor terpaku pada satu saham saja. Ini karena membuat investor saham bisa jadi tidak rasional dalam menilai sahamnya.

Seperti seseorang yang sedang jatuh cinta kepada seseorang, saat investor telah jatuh cinta pada sebuah saham, ia cenderung akan mengabaikan hal buruk tentang saham favoritnya. Mereka akan mengabaikan hal-hal buruk, dan menganggap semuanya baik-baik saja.

2. Terjebak Saham Murah yang Tidak Potensial

Sudah menjadi hukum alam, setiap manusia pasti ingin mendapatkan harga semurah mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Ini juga berlaku di investasi saham, seorang investor pun ingin mendapatkan harga murah dan menjualnya dengan harga tinggi.

Banyak saham murah, tapi memang saham tersebut berasal dari perusahaan yang tidak bagus. Memang, tidak salah membeli saham murah dari perusahaan kecil yang harganya murah, namun tentunya investor harus melihat bibit bebet bobotnya dulu.

Banyak investor pemula membeli saham bernilai kecil dengan jumlah yang banyak, mengharapkan banyak keuntungan. Padahal, aksi investasi tersebut justru cenderung merugikan.

3. Terjebak Transaksi Jangka Pendek yang Berisiko

Setiap investor pasti pernah tergiur oleh transaksi atau trading saham jangka pendek (short selling). Namun inilah salah satu alasan kenapa main saham bisa rugi.

Tentu investor mendambakan modal yang mereka keluarkan dapat meraup keuntungan jutaan rupiah hanya dalam beberapa menit saja. Namun tentu saja mendapatkan profit dalam waktu singkat seperti model transaksi seperti ini sangat berisiko.

Kenapa? Karena sejatinya untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pasar saham selalu menghasilkan return positif dalam jangka panjang, yaitu di kisaran tiga tahun atau lebih. Sedangkan transaksi jangka pendek sangatlah menguras waktu, energi, bahkan emosi.

4. Tidak Peduli Portofolio

Memang ada kejadian dimana investor membeli saham suatu perusahaan dan sengaja membiarkannya dalam jangka waktu lama dan setelah beberapa tahun, perusahaan tersebut sudah besar dan profit.

Tergiur? Memang menguntungkan sih, tapi ini bukanlah cara investasi yang bagus.

Berapapun portofolio saham yang dimiliki, investor tentu harus terus memonitornya. Jika saham perusahaan yang dimiliki semakin bagus kinerjanya, investor dapat menambahkan portofolio sehingga keuntungannya pun semakin besar.

Jika nantinya sahamnya turun, investor dapat segera mengambil keputusan untuk menjual saham yang dimilikinya sebelum terlambat.

5. Tidak Paham Fundamental Perusahaan

Untuk mengambil keputusan membeli sebuah saham, pada dasarnya kita harus memahami fundamental perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui laba rugi perusahaan dan kamu bisa membayangkan risiko yang mengancam investor di kemudian hari.

Namun sayangnya banyak investor yang lebih suka melihat tren dalam analisis teknikal. Hasrat ingin mendapat untung secepat mungkin di pasar modal membuat investor saham cenderung mengabaikan fundamental perusahaan.

6. Ragu Membeli Saham Saat Pasar Turun

Saat ekonomi sedang bagus, bursa saham akan bergairah dan mengangkat harga saham naik (bullish). Sebaliknya, saat ekonomi sedang memburuk, bursa saham cenderung akan lesu dan membuat investor pesimis.

Ini akan mempengaruhi harga saham, sehingga nilai akan turun (bearish). Kebanyakan investor menyukai membeli saham saat pasar bullish.

Padahal, jika melihat dengan seksama, pasar saham yang sedang bearish justru menawarkan kesempatan investasi untuk memiliki saham bagus dengan harga murah.

Saat ekonomi membaik, saham-saham tersebut bisa saja kembali naik ke harga wajarnya. Tentu para investor yang pintar menjadikan ini sebuah peluang yang bagus.

7. Salah Masuk Pasar

Pasar saham sangat sensitif dengan apa yang dibicarakan oleh media, bisa langsung naik ataupun turun secara drastis. Kepanikan pasar juga dapat melahirkan saham yang overpriced atau underpriced. Idealnya, harga saham harus proporsional dengan total kapital dan prospek pendapatan sebuah perusahaan.

Ikut-ikutan beli saham saat kondisi pasar bullish tentu membuat investor terjebak membeli saham-saham yang harganya terlalu mahal. Kebanyakan investor tersebut kelewat optimis dan mengharapkan harganya terus naik.

Sebaliknya, investor yang pesimis dan tidak sabaran justru menjual saham yang bearish, padahal seharusnya mereka berusaha membeli.

8. Terlalu Takut Rugi

Yang terakhir membuat kenapa main saham bisa rugi adalah, ya terlalu takut rugi. Terlalu takut rugi dan bahkan terlalu berani pun sama-sama berbahaya dalam dunia saham.

Kebiasaan para investor saham adalah gemar mencairkan profit kecil. Tapi mereka tidak mau menanggung rugi dengan cut loss pada saham-saham yang sedang turun.

Yang paling parah, saat harga saham turun secara drastis, investor tersebut malah tetap memegang saham yang sedang jatuh tanpa peduli fundamentalnya, berharap harganya akan naik kembali.

Tindakan yang terlalu berani–atau bisa kita bilang bodoh ini justru membuat kerugian investor semakin membesar.

Itulah beberapa alasan kenapa main saham bisa rugi. Untuk kamu yang ingin bermain saham, jangan sampai kamu melakukan hal-hal di atas.

Agar investasi kamu lebih aman, kamu bisa cek terlebih dulu kinerja perusahaan tersebut. Dengan begitu, kamu bisa menentukan strategi investasi dengan lebih tepat, sehingga tidak akan mengalami kerugian.

Nah, bagi kamu yang ingin memulai investasi saham dengan lebih tepat, kamu bisa dengan mudah memulai berinvestasi di Ajaib. Selain saham, kamu juga bisa memulai investasi reksa dana di Ajaib. Dengan begitu, kamu bisa melakukan diversifikasi dengan mudah, dan mengurangi risiko investasi.

Sedangkan, bagi kamu yang ingin memulai investasi dengan risiko rendah, kamu bisa memulai berinvestasi bersama Ajaib yang memiliki produk-produk reksa dana dengan harga yang terjangkau. Di reksa dana, kamu tidak perlu melakukan analisis nilai saham perusahaan secara mendalam. Karena, kamu akan dibantu oleh manajer investasi untuk mengelola investasi tersebut dengan lebih baik meski tanpa ilmu atau pengetahuan mengenai dunia saham.

Selain itu, untuk berinvestasi di Ajaib pun kamu tidak perlu khawatir masalah keamanannya, karena Ajaib telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan. Bukan hanya aman, memulai investasi di Ajaib pun kamu tidak memerlukan modal investasi yang mahal, karena kamu sudah bisa memulai investasi mulai dari Rp10 ribu untuk reksa dana, dan Rp100 ribu untuk saham.

Artikel Terkait