Ajaib.co.id – Saham YG Entertainment hari ini sangat menarik buat diikuti. Pasalnya, saham perusahaan hiburan dari Korea Selatan ini sangat dinamis. Hal itu dipengaruhi oleh diterpa skandal dan terkena imbas virus corona.
YG Entertainment merupakan perusahaan hiburan asal Korea yang didirikan oleh Yang Hyun-suk pada 24 Februari 1996. Perusahaan yang dikomandoi oleh Hwang Bo Kyung ini mengoperasikan label rekaman, memproduksi musik, music publishing, talent agency, manajemen acara, serta menggelar konser. Big Bang, Blackpink, dan Dara merupakan beberapa musisi di bawah naungan YG Entertainment. Sedangkan aktor di waha perusahaan ini di antaranya Choi Ji-woo dan Cha Seung-won.
Pada November 2011, perusahaan resmi terdaftar di bursa saham atau Korea Exchange. Saat itu, initial public offering (IPO) mencapai KRW35 miliar won. Namun penawaran lebih banyak dari yang diperkirakan, yaitu sampai 561 kali lipat dari IPO. Harga perdana saham sebesar KRW29,898. Meski demikian kinerja saham YG Entertainment hari ini dan sepanjang 2019 tak bersinar seperti penampilan Big Bang maupun Blackpink.
Skandal YG Entertainment
2019 merupakan tahun sial perusahaan pesaing SM Entertainment dan JYP Entertainment. Skandal YG Entertainment dimulai ketika Kim Jennie Blackpink dekat dengan Kai EXO (SM Entertainment) pada awal Januari. Namun akhir bulan, hubungan mereka berakhir.
Tak berapa lama, muncul skandal Burning Sun. Laki-laki yang disebut Mr. Kim menganiaya penjaga Burning Sun, sebuah klub malam milik Seungri (kala itu masih menjadi anggota Big Bang). Masalah tersebut membuka tabir skandal yang tak kalah heboh, yaitu penyalahgunaan narkoba, penggelapan pajak, prostitusi, dan lainnya.
Diketahui bahwa Mr. Kim adalah teman Seungri, yang kerap mampir ke klub malam sambil berpesta dan menikmati Happy Balloons. Kebiasaan Seungri berpesta dimulai sejak 2015. Sedangkan Happy Balloons adalah bahan medis sebagai obat bius pasien. Namun Mr. Kim dan Seungri menyalahgunakan untuk memunculkan rasa gembira.
Tak berhenti di situ saja. Skandal Burning Sun juga menyeret pendirinya, Yang Hyun-suk, terlibat kasus prostitusi. Ia diduga memfasilitasi klien untuk menggunakan jasa prostitusi, tetapi ia tak membenarkan tuduhan tersebut.
Lalu masalah menghinggapi grup iKON. Kim Hanbin, leader iKON, diisukan membeli ganja dan LSD. Meski kejadiannya sudah tiga tahun lalu dan perusahaan “pasang badan”, Kim Hanbin mundur dari YG Entertainment. Alhasil perusahaan kehilangan salah satu musisi bertalenta.
Imbas dari skandal di atas adalah saham YG Entertainment hari Ini terjun bebas. Bahkan pada 16/08/2019, saham perusahaan berada pada level terendahnya yaitu KRW21,000.
Pendapatan perusahaan yang diperoleh dari Blackpink pun tak mampu mendongkrak kepercayaan investor. G-Dragon yang sudah kembali ke Big Bang, setelah wajib militer, juga belum mampu menaikkan saham.
Kiprah Yang Hyun-suk di YG Entertainment
Kiprah Yang Hyun-suk di dunia hiburan Korea cukup panjang. Pria kelahiran Januari 1970 ini mengawali karier pada grup musik Seo Taiji & Boys pada 1990-an. Pada 1996, ia fokus menjalankan bisnis YG Entertainment bersama sang adik, Yang Min-suk.
Selain musisi dan entrepreneur, ia juga dikenal sebagai filantropi. YG Entertainment berjanji untuk mendonasikan keuntungan untuk amal. Setiap album yang terjual akan disumbangkan KRW100, donasi 1 persen dari total penjualan merchandise, serta KRW1,000 setiap tiket konser. Tak heran, perusahaan mampu mendonasikan USD141,000 dan USD160,00 masing-masing pada 2009 dan 2010.
Perusahaan juga berpartisipasi menyumbangkan USD500,000 kepada korban gempa bumi dan tsunami Jepang pada 2011. Tak hanya itu, perusahaan membantu UNICEF dalam meringankan korban gempa bumi Nepal sebesar USD92,450.
Sebelum melepas jabatan CEO perusahaan, kegiatan filantropi Yang Hyun-suk berjalan lancar. Pada 2013, ia memberikan semua dividen, sebesar USD922,000, sebagai pemegang saham YG Entertainment kepada anak-anak yang harus menjalani operasi.
Wabah Covid-19
Mengawali tahun baru, 2020, saham YG Entertainment bergerak cukup menjanjikan. Namun hal itu hanya bertahan sampai pertengahan Februari. Karena Korea terkena wabah virus corona (covid-19). Tak hanya saham YG Entertainment yang tumbang. Melainkan juga SM Entertainment dan JYP Entertainment.
Pada penutupan bursa, Selasa (17/03), saham YG Entertainment hari ini berada di level KRW22,400. Padahal bulan sebelumnya (17/02) pada level KRW34,600. Penurunan juga dialami oleh SM Entertainment dan JYP Entertainment.
Akibat covid-19, sejumlah penampilan musisi ditangguhkan. Salah satunya, musisi naungan YG Entertainment yaitu AKMU. Duo Lee Chan-hyuk dan Lee Su-hyun direncanakan tur Asia Tenggara. Namun tur dibatalkan karena alasan keselamatan musisi, kru, dan penonton.
Tak hanya tur musisi. Kegiatan hiburan di Korea semua ditunda. Tak terkecuali Korean Music Awards and the Face Music Awards ke-17. Rencananya penghargaan tahunan akan digelar pada akhir Februari 2020, tetapi acara tidak digelar. Sebagai gantinya, pengumuman penghargaan diselenggarakan via daring.
Kontrak Baru Big Bang
Meski dunia masih dibayang-bayangi covid-19, namun industri hiburan Korea masih menggeliat. Bukan pelaksanaan konser, tetapi perpanjangan kontrak Big Bang dengan YG Entertainment.
Pada Rabu (11/03), boyband berisi G-Dragon, Taeyang, TOP, dan Daesung menandatangani kontrak baru dengan perusahaan. Dengan demikian, boyband telah tiga kali memperbarui kontraknya (2011, 2015, 2020) dan siap berkarya. Kontrak ketiga ini menandai bahwa Big Bang telah 15 tahun di bawah payung YG Entertainment.
Selain Big Bang, Blackpink diharapkan menjadi sumber pendapatan perusahaan pada 2020. Sepanjang tahun lalu, girlband memukau pencinta musik Amerika Serikat (AS) dengan memperoleh 1 miliar views di YouTube dan Spotify. Mereka tampil di panggung Coachella dan debut solo Jennie diterima publik.
Jika wabah covid-19 sudah berhenti, dunia hiburan Korea segera berkarya. Para musisi naungan perusahaan pun siap beraksi. Saham YG Entertainment hari ini juga diharapkan meroket.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.