Analisis Saham, Saham

Bedah Saham TINS: Emiten yang Memiliki Kinerja Baik di 2022

Bedah Saham TINS: Emiten yang Memiliki Kinerja Baik di 2022

Ajaib.co.id – Didirikan pada tanggal pada 17 April 1961, PT Timah Tbk (TINS) adalah perusahaan pertambangan timah yang merupakan produsen dan pengekspor timah, serta memiliki usaha penambangan timah terpadu mulai dari eksplorasi, pertambangan, pengolahan sampai dengan pemasaran.

Tidak hanya itu, bisnis emiten saham TINS juga bergerak dalam bidang pertambangan batu bara dan eksplorasi aspal. Wilayah operasi perusahaan mencakup Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat Daya, dan Cilegon, Banten, Indonesia.

TINS pertama kali melantai di BEI pada 19 Oktober 1995 dengan harga IPO Rp2.900, total saham yang dijual ke publik mencapai 50,33 miliar lembar saham. Per 15 Februari 2021, saham TINS berada di harga Rp2,150 dengan kapitalisasi pasar mencapai 17,35 triliun.

Kepemilikan saham TINS terbagi menjadi beberapa pemilik, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium sebesar 65%, publik sebanyak 27,6%, DJS Ketenagakerjaan Program JHT memiliki 2,4% kepemilikan, dan sejumlah kepemilikan minor lain yang dipegang sejumlah instansi, seperti Manulife Dana Ekuitas, PT Taspen Asuransi ASF, hingga Prudential Life Assurance.

Mari kita bedah saham TINS untuk mengetahui apakah saham ini menarik untuk dibeli saat ini.

Kinerja Keuangan 

Meski pada September 2020, kinerja keuangan saham TINS menunjukkan penurunan yang cukup dalam. Namun, di 2022 ini TINS kembali merangkak naik. Di Kuartal III 2022 ini, TINS berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 1,14 triliun. Jumlah ini melesat 87,28%  dari realisasi laba bersih TINS di periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp611,89 miliar.

Laba bersih per saham dasar TINS naik menjadi Rp154 dari sebelumnya hanya Rp82 per saham. Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan. Di mana, saham TINS membukukan pendapatan senilai Rp10,18 triliun, hanya naik 5,05% dari pendapatan yang direalisasikan pada periode yang sama tahu  lalu, yakni R 9,69 triliun.

Meski mencetak kinerja yang selama 2022, kinerja TINS mengalami koreksi secara kuartalan. Analis Ciptadana Sekuritas Asia Thomas Radityo yang dikutip dari Kontan mengatakan bahwa laba bersih TINS pada kuartal III  2022 anjlok sebesar 86,7% secara kuartalan menjadi Rp64 miliar.  Penurunan kinerja ini disebabkan oleh harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) timah yang lebih rendah.

Meskipun di periode ini TINS membukukan peningkatan volume penjualan logam timah sebesar 27,0%, ASP timah murni turun sebesar 30,8%, sehingga membuat pendapatan menurun sebesar 12,4% menjadi Rp2,7 triliun.

Kinerja TINS sepanjang sembilan bulan pertama 2022 juga kurang memuaskan. Laba bersih TINS  berada di bawah ekspektasi, yang hanya membentuk 54,5% dari perkiraan Ciptadana Sekuritas dan juga konsensus. 

ASP timah memang naik 16,1% secara tahunan menjadi US$ 35.026 per ton, namun kenaikan harga jual ini diimbangi dengan penurunan volume penjualan logam timah sebesar 19,6% menjadi 15.325 ton.

Hal ini menyebabkan pendapatan TINS hanya naik sebesar 5,0% menjadi Rp10,1 triliun, berada di bawah ekspektasi yang mencerminkan 64,0% dari estimasi tahun ini.

Komponen Laba September 2019
(Rp Miliar)
September 2020
(Rp Miliar)
September 2021
(Rp Miliar)
September 2022
(Rp Miliar)
Pendapatan  14,556,862 11,875,086 9.699.160 10.181.677
Laba/Rugi Bersih -175,784 -255,159 612.040 1.146.156
Beban Pendapatan 13,534,850) 11,115,068 7.702.509 7.911.496
Beban Penjualan 134,849 137,135 105.493 120.140
Aset 20,361,278 16,752,161 14.690.989 13.254.809
Ekuitas 5,258,405 4,928,737 6.308.420 7.125.673

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

Tahun Dividen Tunai Jenis
2021 61,22 (IDR) Final
2018 24,97 (IDR) Final
2017 23,61 (IDR) Final
2014 25,70 (IDR) Final
2013 56,29 (IDR) Final

Satu lagi bukti bahwa keuangan saham TINS tidak baik adalah jarangnya membagikan dividen dalam 5 tahun terakhir. Dibandingkan saham tambang lainnya, TINS tercatat hanya membagikan dividen satu kali di tahun 2018 di harga Rp24,97/lembar saham.

Meski begitu, saham TINS kembali membagikan dividen di 2021 dengan nilai yang cukup besar jika dibandingkan dividen saham yang mereka bagikan di 2018 yaitu sebesar Rp61,22 per lembar saham. Sehingga, ini bisa jadi salah satu hal yang patut kamu pertimbangkan dalam memilih saham.

Harga Saham TINS

Harga saham TINS hari ini, 1 Desember 2022 berada di angka Rp1.225 per lembar saham. Angka ini, termasuk harga rendah jika dibandingkan riwayat harga selama 2022. Di mana, selama 2022 ini harga saham TINS tertinggi berada di angka Rp2.070. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah detail harga saham TINS.

Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Vol. Perubahan%
01/12/2022 1.225 1.235 1.260 1.220 42,84M 1.22%
01/11/2022 1.225 1.350 1.480 1.205 64,81M -9.59%
01/10/2022 1.355 1.335 1.410 1.270 212,43M +1.50%
01/09/2022 1.335 1.480 1.565 1.290 480,63M -10.70%
01/08/2022 1.495 1.490 1.585 1.440 442,71M +2.40%
01/07/2022 1.460 1.440 1.520 1.260 520,35M +0.69%
01/06/2022 1.450 1.900 2.040 1.425 984,85M -23.68%
01/05/2022 1.900 1.825 1.900 1.615 713,78M +2.43%
01/04/2022 1.855 1.820 2.070 1.760 1,14B +1.92%
01/03/2022 1.820 1.590 1.915 1.540 1,83B +14.47%
01/02/2022 1.590 1.405 1.645 1.350 687,10M +15.22%
01/01/2022 1.380 1.460 1.495 1.240 425,04M -5.15%
Tertinggi: 2.070 Terendah: 1.205 Selisih: 865 Rata-Rata: 1.509 Perubahan%: -15

Kamu juga bisa mengecek grafik saham TINS dengan grafik di bawah ini.

Prospek Saham TINS

Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo yang dikutip dari Investor.id mengatakan bahwa lonjakan laba bersih saham TINS ditopang oleh kenaikan rata-rata harga jual komoditas timah bersamaan dengan penurunan biaya bunga. Sehingga, kinerja keuangan TINS sudah sesuai dengan ekspektasi.

Namun, memasuki kuartal terakhir tahun ini, TINS menghadapi tren penurunan harga jual timah. Jika Maret 2022 harga timah sempat melesat, namun menjelang September 2022 harga turun ke level US$ 20.525 per ton. Penurunan ini dipengaruhi oleh pelemahan permintaan bersamaan dengan kondisi keuangan global yang menipis.

Sentimen positif harga timah, hanya datang dari peningkatan aktivitas ekonomi Tiongkok. Berbagai faktor tersebut mendorong Ciptadana Sekuritas untuk merevisi turun rata-rata harga jual komoditas timah tahun 2022-2023 menjadi US$31.500 dan US$32.000 per ton.

Revisi turun tersebut menyebabkan Ciptadana memangkas turun proyeksi kinerja keuangan TINS tahun ini. Perkiraan laba bersih direvisi turun dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 1,74 triliun. Sedangkan proyeksi pendapatan direvisi turun dari Rp 15,9 triliun menjadi Rp 15,42 triliun.

Meski demikian, saham TINS dipertahankan dengan rekomendasi beli dan target harga diturunkan dari Rp2.800 menjadi Rp 2.300.

Nah, setelah mengetahui analisis saham TINS apakah kamu tertarik membelinya? Jika iya, kamu bisa coba cara beli saham TINS di Ajaib. Di Ajaib, kamu bisa beli saham timah atau saham diindustri lain yang bisa kamu pilih sesuai dengan analisis dan strategi kamu sebagai Investor.

Dengan analisis dan strategi yang tepat, kamu bisa mendapatkan profit lebih tinggi. Pastikan juga untuk membeli saham lewat Ajaib karena telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan, sehingga kamu tidak perlu khawatir mengenai masalah keamanan dana kamu.

Selain itu, Ajaib sekarang juga dilengkapi dengan layanan Ajaib Prime. Di mana, dengan bergabung ke dalam Ajaib Prime kamu bisa mendapatkan akses eksklusif untuk banyak hal. Mulai dari konsultasi eksklusif dengan Relationship Manager, bebas biaya broker, laporan eksklusif, hingga promo spesial untuk kamu. Jadi tunggu apalagi? Mulai investasi kamu di Ajaib sekarang!

Artikel Terkait