Saham

Saham ADRO di IDX Bisa Jadi Pilihan pada Sektor Pertambangan

adro di idx

Ajaib.co.id – Kode saham ADRO di IDX merupakan saham PT Adaro Energy yang bergerak di bidang pertambangan batu bara. Lantas, apa yang menyebabkan saham ADRO di IDX ini menjadi saham pilihan untuk sektor pertambangan? Simak ulasan ini.

Bisnis pertambangan di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat cukup baik. Begitu juga dengan perkembangan saham pertambangan di bursa saham yang sejalan dengan pendapatan perusahaan tersebut. Salah satu perusahaan pertambangan batu bara terbesar di Indonesia yaitu Adaro Energy bisa menjadi pilihan kamu yang tertarik untuk memiliki sahamnya di IDX alias Bursa Efek Indonesia.

Dengan kode saham ADRO di IDX, harga per saham Adaro sebesar Rp960. Sedikit penjelasan mengenai Adaro Energy, perusahaan ini bergerak di pertambangan batu bara yang ramah lingkungan. Hal ini karena kandungan konten sulfur, nitrogen, serta debu lebih rendah. Produksi batu bara sendiri dinikmati oleh pasar domestik sebesar 25% yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga batu bara.

Adaro Energy melakukan ekspor ke beberapa negara di dunia meliputi India, Jepang, Korea Selatan, Republik Rakyat Tionghoa, hingga Spanyol. Dengan jumlah produksi batu bara yang dikontrol sebesar 12,8 miliar ton, termasuk cadangan yang dimiliki sebesar 1,1 miliar ton. Dengan produksi dan ekspor ke beberapa negara, tentu Adaro Energy menghasilkan pendapatan yang membuat saham Adaro cukup menarik bagi para investor.

Nah, jika kamu tertarik untuk memiliki saham Adaro dengan kode saham ADRO di IDX, kamu bisa mengetahui beberapa hal terlebih dulu sebelum membeli sahamnya. Berikut ini beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk membeli saham perusahaan pertambangan tersebut.

Adaro Energy Berhasil Meraup Laba Bersih di 2019 Sebesar USD 404,19 Juta

Di tahun 2020, saham Adaro sempat berada di zona merah di awal-awal perdagangan hingga menjelang penutupan sesi pertama yang berada di zona hijau. Akan tetapi, dari segi pendapatan usaha mengalami penurunan senilai 5 persen. Dari yang semula USD 3,62 miliar menjadi USD 3,46 miliar di 2019.

Dengan begitu, Adaro mencatat laba bersih sebesar USD 404,19 juta per 31 Desember 2019. Catatan ini juga mengalami penurunan sebesar 3,23 persen yang sebelumnya USD 417,72 juta. Namun, dari segi pendapatan yang dikantongi telah melebihi perkiraan para analis sebesar USD 3,36 miliar.

Dari situ, ADRO membukukan laba bersih US$404,19 juta per 31 Desember 2019. Realisasi itu juga tergerus 3,23 persen dari US$417,72 juta tahun sebelumnya. Berdasarkan data Bloomberg, pencapaian laba bersih ADRO periode 2019 masih berada di bawah konsensus senilai US$470,67 juta. Namun, pendapatan yang dikantongi mampu melewati estimasi para analis senilai US$3,36 miliar.

Setelah proses pelaporan kinerja, saham ADRO di IDX kembali masuk ke dalam zona merah dengan pergerakan harga saham menjadi Rp1.125, turun 75 poin dari sebelumnya Rp1.140. Namun, kondisi ini tidak bertahan lama hingga saham kembali naik di angka Rp1.190. saham ADRO di IDX diperdagangkan menggunakan PER atau price earning ratio sebanyak 4,94 kali dengan kapitalisasi pasar senilai Rp39,70 triliun.

Walaupun hal ini berarti saham mengalami koreksi sebesar 24,12 persen, namun saham masih ada di kondisi return positif dalam enam bulan terakhir dan pergerakan saham menguat sebesar 7,27 persen.

Pemegang Saham Adaro Didominasi Pebisnis Sukses Indonesia

Bahan pertimbangan untuk membeli saham ADRO di IDX ini salah satunya adalah kepercayaan pebisnis sukses yang menginvestasikan dana mereka ke suatu saham. Hal ini berarti saham dari suatu perusahaan tersebut memiliki proyeksi baik di masa mendatang. Pada saham ADRO ini ada nama-nama konglomerat di Indonesia yang memegang saham Adaro. Berikut penjelasannya:

Garibaldi Thohir

Nama Garibaldi Thohir sebagai pebisnis sukses di Indonesia sudah bukan hal yang asing. Salah satu pebisnis yang masuk ke dalam daftar orang kaya di Indonesia versi majalah Forbes ini memiliki setidaknya 6,18% dari saham Adaro Energi atau sebanyak 1.976.632.710 lembar saham. pebisnis yang memiliki kekayaan sebanyak USD 1,7 miliar atau setara dengan Rp24 triliun ini menduduki posisi Presiden Direktur di PT Adaro Energy Tbk berkat kepemilikan sahamnya.

Edwin Soeryadjaya

Salah satu pebisnis yang merupakan anak dari pendiri Grup Astra ini juga memiliki saham ADRO di IDX sebesar 3,29 persen dengan 1.051.738.544 lembar saham. Edwin Soeryadjaya merupakan pebisnis sukses yang juga salah satu pendiri perusahaan Saratoga Investama Sedaya Tbk. Dengan kepemilikan saham di beberapa perusahaan besar, total kekayaan yang ia raih mencapai USD 660 juta versi majalah Forbes.

Theodore Permadi Rachmat

Nama selanjutnya merupakan pemilik dari bisnis Triputra Group yang memiliki kekayaan mencapai USD 1,8 miliar atau setara dengan Rp25,43 triliun. Tidak heran jika Theodore juga merupakan pemegang saham Adaro sebesar 2,54 persen dengan 812.988.601 lembar saham.

Arini Saraswaty Subianto

Pebisnis wanita sukses yang satu ini memiliki banyak perusahaan dan menduduki beberapa posisi yang dikelolanya. Tidak heran jika kepemilikan saham sebesar 0,25 persen dengan 79.399.250 lembar saham di Adaro Energy membuat ia menduduki jabatan sebagai komisaris dari Adaro Energy. Beberapa jabatan di perusahaan yang ia kelola seperti Presiden Direktur PT Persada Capital Investama, PT Tri Nur Cakrawala dan PT Pandu Alam Persada. Total kekayaan yang dimiliki mencapai USD 665 juta atau setara dengan Rp9,39 triliun.

Nah, dari pergerakan saham ADRO di IDX yang dimiliki oleh beberapa orang kaya Indonesia ini menjadikan saham Adaro ini bisa dikatakan memiliki proyeksi baik di masa mendatang. Walaupun pergerakan nilai saham turun, fundamental perusahaan ini bisa dikatakan masih pada kondisi yang baik. Ditambah laba bersih yang didapat turun 3,23 persen, namun pergerakannya masih stabil.

Hal ini berarti pendapatan perusahaan ke depannya masih bisa terus meningkat dan sejalan dengan pergerakan saham ADRO di IDX yang dapat stabil dan meningkat. Oleh karena itu, jika kamu tertarik untuk memiliki saham dari ADRO, tidak ada salahnya untuk membeli saham ini karena pertimbangan yang sudah dibahas bisa memperlihatkan kondisi pergerakan saham ke depannya.

Investasi di dunia saham memang membutuhkan analisis secara baik dan tepat meliputi analisa teknikal dan analisa fundamental. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pada jenis saham yang dimiliki. Jika dirasa investasi saham ini menurut kamu terlalu membingungkan, kamu bisa memilih instrumen investasi lainnya.

Salah satunya investasi reksa dana. Apalagi kini investasi reksa dana bisa dilakukan secara online melalui smartphone dengan menggunakan aplikasi Ajaib. Ajaib merupakan media investasi yang dapat membantu kamu berinvestasi khususnya pada reksa dana. Dengan menggunakan Ajaib, kamu bisa menemukan jenis reksa dana yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan.

Tentunya dengan keuntungan besar dan risiko rendah saat menggunakan investasi ini. Jadi, kamu tidak perlu khawatir dana yang diinvestasikan akan berkurang atau hilang. Yuk, download aplikasi Ajaib di smartphone kamu dan temukan kemudahan dalam berinvestasi sekarang.

Artikel Terkait