Ajaib.co.id – PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan mineral. Perusahaan berkode saham ZINC ini didirikan pada tahun 2005 dengan kegiatan usaha pertambangan bijih besi, galena, timbal, dan seng. Kegiatan eksplorasi penambangan oleh ZINC berada di Kalimantan Tengah.
Saat ini mayoritas saham ZINC dipegang oleh Sim Antony dengan jumlah 14,73 persen kepemilikan. Saham ZINC sendiri belum lama diperdagangkan secara publik melalui bursa yaitu pada tahun 2017 dengan harga penawaran sebesar Rp140 per lembar saham.
Pergerakan harga saham ZINC saat ini sedang melemah di angka Rp129 per lembar saham, pada penutupan perdagangan Jumat 28 Mei 2021.
Lalu, apakah saham ZINC layak untuk dikoleksi dengan kondisi harga saham yang melemah? Oleh karena itu, ketahui dulu kondisi fundamental perusahaan saat ini dan rencana bisnis seperti apa yang akan dilakukan ke depannya melalui bedah kinerja saham ZINC berikut ini.
Selain Pandemi, Bencana Banjir Bikin Kinerja Keuangan ZINC Menurun di Tahun 2020
Berdasarkan laporan keuangan ZINC hingga kuartal ketiga tahun 2020, perseroan hanya berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp380,46 miliar yang terjun 41,10 persen dibandingkan pendapatan di periode sama tahun 2019 sebesar Rp645,91 miliar.
Begitu juga dengan laba bersih perseroan yang turun menjadi Rp26,38 miliar dari periode sama di tahun 2019 sebesar Rp158,27 miliar.
Pihak perseroan menyebutkan penyebab penurunan kinerja keuangan di tahun lalu selain masa pandemi yang membuat harga komoditas melemah, bencana banjir besar yang sempat menimpa pabrik di bulan Juli 2020 lalu juga memberikan dampak bagi kinerja perseroan.
Di mana, hal tersebut menyebabkan terjadinya penundaan jadwal pengapalan untuk sejumlah produk kepada pembeli di bulan September hingga Oktober tahun lalu.
Sementara untuk kondisi pandemi COVID-19 sendiri bukan menjadi kendala bagi perseroan untuk melanjutkan kegiatan penambangan dan pengolahan yang terus berjalan normal. Namun, tetap dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan anjuran pemerintah.
Setelah Merugi, ZINC Catatkan Kinerja Positif Sejak Melantai di Bursa Saham
Sejak mencatatkan namanya di papan bursa, ZINC membalikkan kerugian menjadi laba dan pendapatan yang terus tumbuh setiap tahunnya. Berikut data ikhtisar keuangan yang diambil berdasarkan informasi finansial perseroan (dalam miliar rupiah):
Laporan Laba Rugi | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 |
Penjualan bersih | 885.110 | 754.552 | 435.867 | 138.274 |
Laba kotor | 394.874 | 271.643 | 145.899 | 20.488 |
Rugi tahun berjalan | 178.831 | 110.152 | 45.240 | -34.936 |
Berdasarkan data tersebut, kinerja keuangan ZINC dalam 4 tahun terakhir tampak positif. Di mana, sejak mencatatkan sahamnya di papan bursa, secara penjualan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Begitu juga dengan raihan laba yang semula merugi di tahun 2016 menjadi laba di tahun 2017 hingga 2019.
Hal ini tentu menjadi pertimbangan penting bagi investor ketika melakukan analisis fundamental perusahaan. Mengingat, saham ZINC yang baru mencatatkan namanya di papan bursa pada tahun 2017 sehingga sahamnya tentu menjadi rekomendasi untuk dikoleksi. Pada dasarnya, untuk kinerja keuangan ZINC di tahun 2019 memang sangat positif.
Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan rasio keuangan perseroan yang sedang dalam kondisi sehat. Adapun data yang diambil berdasarkan ikhtisar keuangan untuk tahun buku 2019 melalui informasi finansial perseroan dapat dilihat seperti berikut:
Rasio | 2019 |
ROA | 0,8% |
ROE | 2,1% |
NPM | 20,2% |
CR | 148,6% |
DER | 86% |
Bagaimana dengan Prospek Bisnis ZINC Kedepannya Sehingga Sahamnya Layak untuk Dikoleksi?
Selain mempertimbangkan pergerakan harga saham ZINC beserta kondisi fundamental perusahaan, tentu prospek bisnis melalui penerapan strategi bisnis juga menjadi hal yang harus diperhatikan.
Hal ini karena sebagai langkah perseroan mengembangkan bisnisnya termasuk PT Kapuas Prima Coal Tbk. Memasuki tahun 2021, emiten tambang mineral logam dasar ini menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai Rp1,25 triliun.
Untuk bisa memuluskan dan meraih target tersebut, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi. Mulai dari meningkatkan kapasitas produksi maupun melanjutkan penjualan komoditas dari bijih besi untuk pasar domestik.
Walaupun begitu, pihak perseroan menyampaikan bahwa realisasi target ini bergantung pada harga komoditas terutama untuk base metal yang sedang mengalami fluktuasi mulai dari awal tahun 2021.
Selain itu, perseroan juga masih terus melihat perkembangan pada pemulihan ekonomi di Indonesia dan global. Saat ini, perseroan memiliki tambang dengan luas 5,569 hektare yang dapat memproduksi logam dasar seperti konsentrat Timbal, konsentrat Seng, dan Perak. Namun, area yang bisa memproduksi baru mencapai 390 ha atau 7 persen dari total luas yang dimiliki.
Permintaan komoditas timbal maupun seng kini sudah mulai meningkat terutama dari pasar global. Apalagi harga komoditas yang dijual oleh ZINC terpantau mulai naik.
Kedua faktor inilah yang diyakini bakal berkontribusi terhadap pertumbuhan dari margin penjualan ZINC di tahun 2021. ZINC juga bakal meningkatkan kapasitas penambangan serta produksi untuk bisnis inti.
Di mana, tahun ini ZINC tengah menggencarkan produksi komoditas bijih besi yang membidik target penjualan untuk pasar domestik.
Hal ini sejalan dengan permintaan bijih besi di Indonesia yang memiliki proyeksi sangat positif. Oleh karena itu, perseroan pun menargetkan penjualan komoditas yang bisa mencapai 12 juta USD di tahun 2021.
Untuk bisa mendukung sejumlah strategi bisnis di tahun 2021, ZINC menyiapkan anggaran belanja modal atau capex dengan nilai mencapai 7 juta USD sampai 8 juta USD.
Di mana, dana untuk kebutuhan capex tersebut berasal dari kas internal perseroan. Sedangkan untuk penggunaan capex bakal dialokasikan pada pengembangan infrastruktur dalam menunjang peningkatan kapasitas produksi.
Adapun peningkatan tersebut meliputi pengembangan infrastruktur terowongan, peningkatan safety, dan menambah jumlah dari alat berat untuk menunjang peningkatan pada kapasitas produksi.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.