Harga batu bara makin melemah, apakah ini menjadi pertanda saham PTBA ikut menurun? Untuk mendapat jawabannya, simak ulasan berikut ini. Di awal kuartal tahun 2019 ini, tren penurunan harga saham serta harga komoditas global membuat harga batubara pun ikut tertekan.
Harga saham emiten batu bara dunia turun ke US$67 per metrik ton dan menjadikan harga tersebut sebagai harga terendah batubara sejak 11 Juli 2017 atau lebih dari dua tahun terakhir. Menurut data historis, harga batubara sekarang telah turun hingga 30,13%.
Pengaruh Harga Komoditas Global pada Saham PTBA
Tentu saja kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan yang berperan sebagai produsen serta pengekspor batu bara seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Perusahaan pertambangan milik pemerintah Indonesia ini telah berdiri didirikan dari tahun 1950 dan sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Walaupun sudah ada dari sejak lama, perusahaan ini baru mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Desember 2002.
Sejak terdaftar sebagai perusahaan publik, perusahaan ini terus berkembang dan banyak mendapatkan pernghargaan seperti Top Performing Listed Companies 2009.
Selain itu, ada juga Award Terbaik III Bidang Sosial, Best Listed Companies 2010 dari Investor Awards 2010 dan yang paling terbaru ialah penghargaan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Terbaik 2019 dalam ajang Anugerah BUMN 2019.
Penurun Laba PTBA
Akan tetapi, seiring dengan dengan turunnya harga komoditas global yang menekan harga batubara membuat perusahaan ini cukup tertekan. PTBA dilansir mencatatkan penurunan laba di kuartal-II tahun 2019 akibat dari tekanan harga komoditas global.
Selain dari itu, PTBA mencatat penjualan batubara baru mencapai 47% dari total target yang ingin di capai di tahun 2019 yaitu sebesar 27,26 juta ton. Tingkat produksi batubara ini telah meningkat sebesar 14,11% dibandingkan dengan tahun lalu di semester yang sama.
Strategi PTBA
Menurut salah satu analis dari Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy, Perusahaan batu bara ini mempunyai banyak rencana untuk mengembangkan kinerja bisnisnya.
Contohnya saja proyek tambang batubara berkalori tinggi, Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Banko Tengah Sumsel 8 di Muara Enim, serta peningkatan train load station. Semua rencana tersebut saling berkaitan dan akan sangat berdampak terhadap kinerja PTBA.
Banyaknya rencana untuk mengembangkan bisnis PTBA merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam menekan margin perusahaan ke depan.
Salah satu rencana yang paling besar dalam membantu meningkatkan kinerja perusahaan adalah masuknya PTBA ke sektor real estate dan konstruksi. Strategi ini akan dijalankan melalui anak perusahaannya yaitu PT Bukit Multi Properti.
Dilansir dari Nomor Induk Berusaha PT Bukit Multi Properti, mereka akan membuat banyak bisnis. Diantaranya ada konstruksi tempat tinggal, perkantoran, industri, pusat perbelanjaan, pendidikan, real estate, penginapan, tempat hiburan hingga tempat untuk beolahraga.
Oleh karena itu, Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin optimis bahwa kinerja PTBA masih akan tetap cemerlang hingga akhir tahun. Jadi, Apakah PTBA masih layak untuk dikoleksi?
Menurut Analis Robertus, ia memperkirakan penurunan harga batubara akan berhenti ketika sentimen perang dagang berakhir. Oleh karena itu, ia cenderung merekomendasikan untuk “hold” saham PTBA dengan target harga saham PTBA pada akhir tahun menjadi Rp2.500.
Itulah beberapa analisis dan strategi saham PTBA yang harus kamu ketahui sebelum membeli saham ini. Nah, perlu diketahui juga, pada 3 Januari 2020 kemari, harga saham PTBA naik sekitar 1,52% dan beradi di level Rp2,670.00. Bisa dilihat bukan kenaikan saham ini dari waktu ke waktu. Selain mengetahui harga saham, jangan lupa juga untuk melihat laporan keuangan perusahaan yang ingin kamu danai.
Bagi kamu pemula yang masih belum memahami dengan baik cara berinvestasi saham, kamu bisa mulai dengan berinvestasi reksa dana melalui Ajaib. Karena di Ajaib kamu bisa belajar saham dengan lebih mudah juga bisa dibantu oleh manajer investasi terbaik dan tepercaya. Yuk mulai berinvestasi sekarang juga di Ajaib sekarang dan dapatkan return sesuai yang kamu inginkan.
Bacaan menarik lainnya:
Brigham, E. F. dan Houston. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.