Saham

Hal Penting Seputar Saham Kalbe Farma dan Farmasi Lainnya

Saham Kalbe Farma
Saham Kalbe Farma

Ajaib.co.id – Saham Kalbe Farma (KLBF), saham Indofarma (INAF), saham Kimia Farma (KAEF), dan saham farmasi lainnya mencuri perhatian investor sepanjang Tahun 2020 dan awal Tahun 2021 ini. Pergerakan beberapa saham di sektor farmasi terbilang liar dan naik turun secara drastis.

Bagaimana tidak, adanya pandemi Covid-19 dan berita vaksin membuat orang makin peduli dengan kesehatan. Momen ini pun ditangkap dengan cepat oleh market maker dan para investor yang mencari potensi cuan di bursa saham.

Apakah kamu tertarik investasi pada saham farmasi di Indonesia? Selain saham Kalbe Farma, ada beberapa saham lain di sektor farmasi yang tak kalah menarik. Apa saja, ya?

1. KAEF (Kimia Farma)

Saham Kimia Farma cukup menarik perhatian karena mengalami kenaikan tajam sepanjang semester terakhir Tahun 2020. Menjelang penyuntikan vaksin pertama di Indonesia, saham KAEF melambung sampai mencapai harga 6.450/lot. Namun setelah itu saham ini mengalami Auto Rejection Bawah (ARB) beberapa hari dan harganya pun koreksi dalam.

Pergerakan saham memang cenderung fluktuatif. Jika kamu tertarik untuk investasi pada saham Kimia farma atau KAEF akan lebih jika kamu mengenali profil perusahaan farmasi ini. Jangan lupa untuk melakukan analisa sebelum menempatkan investasi.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk mengusung visi untuk menjadi perusahaan healthcare pilihan utama yang terintegrasi serta menghasilkan nilai yang berkesinambungan. Perusahaan ini didirikan pada Tahun 1971 dan mulai melantai di bursa pada Tahun 2001.

2. INAF (Indofarma)

Pergerakan saham INAF atau Indofarma cenderung mirip dengan saham KAEF sepanjang semester terakhir Tahun 2020 dan awal Tahun 2021. Termasuk ketika beberapa saham farmasi mengalami ARB selama beberapa hari, saham INAF pun tak luput ARB juga.

PT Indofarma (Persero) Tbk memiliki visi menjadi perusahaan perawatan kesehatan skala global di Indonesia. Bidang usahanya meliputi produksi obat-obatan, bahan kemasan, mesin, peralatan, dan infrastruktur yang berkaitan dengan industri farmasi. Perusahaan ini didirikan pada Tahun 1996 dan mulai melantai di bursa saham pada Tahun 2001.

3. KLBF (Kalbe Farma)

Saham Kalbe Farma (KLBF) merupakan salah satu saham farmasi favorit para investor. Berbeda dengan saham KAEF, INAF, dan beberapa saham farmasi lainnya yang naik turun secara drastis, pergerakan saham KLBF cenderung lebih halus.

Bidang usaha PT Kalbe Farma Tbk bergerak pada sektor industri barang konsumsi. Kegiatan utama perusahaan ini adalah pengembangan, pembuatan, dan perdagangan sediaan farmasi, obat-obatan, suplemen, dan minuman serta makanan kesehatan. Selain itu Kalbe Farma juga juga memiliki usaha pelayanan kesehatan primer.

Saham Kalbe Farma mulai diperdagangkan di bursa pada Tanggal. 30 Juli 1991. Pengalaman selama 30 tahun di pasar modal ini dapat menjadi pertimbangan bagi para investor saat mencari saham farmasi yang teruji ketahanannya. Untuk perusahaanya sendiri telah didirikan sejak Tahun 1966.

4. IRRA (Itama Ranoraya)

Saham farmasi lainnya yang menarik perhatian dalam beberapa bulan terakhir ini adalah IRRA atau Itama Ranoraya. Saham IRRA mulai melantai di bursa saham pada Tahun 2019. Untuk perusahaannya sendiri telah didirikan sejak Tahun 1988.

Visi PT Itama Ranoraya Tbk adalah menjadi perusahaan distribusi alat kesehatan yang dinamis, serta komitmen untuk melayani pelanggan dengan layanan prima, produk dengan kualitas tinggi, serta konsistensi pada nilai produk dan berkelanjutan. Kegiatan utama usahanya mencakup perdagangan besar alat laboratorium, farmasi, dan kedokteran.

5. PYFA (Pyridam Farma)

Saham PYFA termasuk saham yang pergerakannya cukup agresif sepanjang akhir Tahun 2020 dan awal Tahun 2021. Saham ini melesat naik cukup signifikan dan ketika turun pun cukup dalam.

Seperti apa profil perusahaan Pyridam Farma (PYFA) ini? PT Pyridam Farma sudah cukup lama didirikan yaitu Tanggal 27 November 1977. Saham PYFA ini mulai diperdagangkan di bursa saham pada Tahun 2001. Bidang usahanya adalah pada sektor industri barang konsumsi dengan kegiatan utama memproduksi dan mengembangkan obat-obatan dan perdagangan alat kesehatan.

6.  PEHA (Phapros)

PT Phapros Tbk mulai melantai di bursa saham sejak Tanggal 26 Desember 2018 dengan kode saham PEHA. Perusahaan ini bergerak di sektor industri barang konsumsi dan kegiatan utamanya adalah pengadaan obat-obatan, bahan baku obat, alat, dan pelayanan kesehatan.

7. MERK (Merck)

Pada Bulan Agustus 2020 lalu PT Merck Tbk membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya sebesar 130 rupiah per lembar saham. Saham MERK cukup menarik untuk diamati karena sudah pengalaman di bursa saham sejak pertama kali diperdagangkan pada Tahun 1981.

PT Merck Tbk didirikan pada Tanggal 14 Oktober 1970. Visinya adalah untuk dihargai karena kesuksesan yang berkelanjutan, berkesinambungan, dan di atas pangsa pasar pada bidang yang dijalankan. Kegiatan utamanya antara lain memasarkan obat-obatan, produk terapi, dan instrumen kimia untuk bio-riset, bio-produksi, dan segmen terkait lainnya.

8.  DVLA (Darya Varia)

Saham DVLA (Darya Varia) cukup menarik untuk dijadikan investasi jangka panjang. Dalam beberapa tahun terakhir saham ini mengalami kenaikan yang berkelanjutan. Pergerakan harga sahamnya pun tidak terlalu agresif.

Darya Varia sendiri merupakan perusahan yang bergerak di sektor industri barang konsumsi. Kegiatan utama usahanya adalah manufaktur, perdagangan, dan jasa produk-produk farmasi. Perusahaan ini didirikan pada Tahun 1976 dan mulai tercatat di bursa saham pada Tahun 1994.

9.  SOHO (Soho Global)

PT Soho Global Health Tbk yang didirikan sejak Tahun 1946, baru melantai di bursa saham Bulan September 2020 lalu dengan kode SOHO. Hanya beberapa hari setelah diperdagangkan, saham SOHO ini telah naik ratusan persen. Namun setelah itu harga saham ini mengalami koreksi yang cukup dalam.

10. SIDO (Sido Muncul)

Sepanjang Tahun 2020, saham Sido Muncul (SIDO) ramai dibahas para komentator saham. Hal ini dikarenakan fundamental perusahaan yang bisa dibilang sangat baik dan laporan keuangan yang sehat dari tahun ke tahun. Akhirnya saham SIDO terus naik sampai mencapai titik jenuh dan akhirnya cenderung stagnan.

PT Sido Muncul Tbk didirikan Tahun 1975 dan mulai tercatat di bursa saham pada Tahun 2013. Perusahaan ini memiliki visi menjadi perusahaan farmasi, obat tradisional, makanan minuman kesehatan, kosmetik, dan pengolahan bahan baku herbal yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Itulah 10 saham farmasi di Indonesia. Kamu bebas memilih ingin investasi pada saham Kalbe Farma, Kimia Farma, Indofarma, atau saham lainnya. Pastikan kamu melakukan transaksi beli dan jual saham melalui Aplikasi Ajaib, ya!

Artikel Terkait