
Ajaib.co.id – Pandemi COVID-19 menggerus kemampuan pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya. Apakah masih mungkin melakukan diversifikasi di tangah pandemi COVID-19? Mungkin sekali! Justru, strategi diversifikasi penting dilakukan di tengah pandemi COVID-19.
Diversifikasi usaha atau investasi merupakan upaya yang perlu dilakukan oleh para pelaku usaha guna memaksimalkan keuntungan. Selain meraih profit, diversifikasi atau diversification penting karena dapat melindungi portofolio investasi dengan mengurangi risiko terhadap aset tunggal atau kelompok aset apapun.
Portofolio yang terdiversifikasi sebaiknya terdiri dari berbagai instrumen investasi dengan karakteristik berbeda. Hal ini berguna saat instrumen investasi tertentu yang memiliki kinerja negatif dapat ditutupi oleh instrumen investasi berkinerja positif.
Diversifikasi portofolio investasi dapat berupa varian di berbagai sektor, seperti energi, teknologi, dan layanan kesehatan. Diversifikasi portofolio juga bisa dilakukan dengan menempatkan modal di berbagai kelas aset, seperti saham, obligasi, uang tunai, dan properti.
Diversifikasi bak meletakkan telur yang kamu miliki di keranjang yang berbeda. Ada kalanya telur di satu keranjang kurang berkualitas. Namun, kondisi ini tertutupi dengan kualitas telur premium di keranjang lainnya. Dengan memecah investasi, kamu berarti telah mengurangi atau membatasi risiko.
Jenis diversification terbagi menjadi dua macam, yakni vertikal dan horizontal. Diversifikasi vertikal merupakan diversifikasi atas-bawah. Diversifikasi ini memungkinkan untuk menjual produk atau berinvestasi secara bebas.
Sementara itu, diversifikasi horizontal merupakan cara memasarkan atau menciptakan produk ke arah samping. Artinya, kamu tidak hanya bisa menjual satu jenis barang. Kamu bisa menjual beberapa barang dengan berbagai varian.
Dalam menjalankan usaha, kamu sebaiknya tidak berfokus menggunakan modal hanya untuk satu barang atau produk. Tapi, sebarlah dana tersebut pada barang atau jasa yang lainnya. Jika kamu menjual produk sepatu, misalnya, maka lakukan diversifikasi dengan menciptakan barang lain, contohnya tas atau bisa juga celana. Tujuannya untuk meminimalisir kerugian.
Kamu juga bisa melakukan diversifikasi dengan menganalisa perubahan tren atau demand pasar terkini. Kamu, contoh lainnya, dapat melakukan diversifikasi dari menjual kain perca ke menciptakan masker kain.
Selama pandemi COVID-19, masker menjadi barang wajib untuk dikenakan, khususnya saat berada di luar rumah. Kondisi ini membuat masker menjadi barang yang permintaannya tinggi. Bahkan, di awal pandemi COVID-19 di tanah air, masker cukup langkah, terutama masker medis. Harganya pun sempat meroket.
Namun, masker medis lebih diutamakan bagi para pejuang tenaga kesehatan dalam menangani pasien COVID-19. Masyarakat umum bisa mengenakan masker non medis atau masker kain sebagai alternatif. Hal ini bisa menjadi peluang usaha bagi yang memiliki keterampilan menjahit atau memiliki usaha yang berbahan baku kain.
Salah satu usaha lain yang menjanjikan di masa pandemi COVID-19 adalah berjualan makanan. Pandemi COVID-19 membuat sebagian masyarakat mulai concern dalam menjaga kesehatan dengan menjaga pola serta asupan makannya. Ini sudah pasti menjadi peluang usaha yang bagus bagi yang memiliki kemampuan memasak mumpuni dengan menjalani usaha katering harian. Bila tertarik dengan usaha ini, kamu bisa memanfaatkan marketplace untuk makin menyebarluaskan kepada masyarakat apa yang kamu jual.
Diversifikasi lainnya yang bisa kamu lakukan ialah menjajal bisnis makanan beku (frozen food). Pandemi COVID-19 membatasi aktivitas orang di luar rumah, kecuali untuk hal yang begitu mendesak. Kondisi ini membuat orang lebih memilih makanan beku. Frozen food menjadi cara praktis bagi orang untuk memasak di rumah, terutama yang tidak pandai memasak.
Diversifikasi usaha memang bukan hal yang mudah. Tapi, berbekal tekad dan pengetahuan mendalam, diversifikasi bukan sesuatu yang mustahil dilakukan di masa pandemi COVID-19. Tengok, misalnya, seorang pelaku usaha oleh-oleh asli Cirebon yang akrab disapa Pak Ben. Salah satu diversifikasi usaha yang dilakukannya ialah membuat kafe yang menyajikan kopi jeruk nipis. Diversifikasi ini mampu membuatnya tetap bisa bertahan di masa sulit meski kondisi belum seperti sedia kala.
Lalu, bagaimana dengan investor di sektor lain? Langkah terpenting yang harus dilakukan investor pada masa apapun, terutama kondisi saat ini adalah diversifikasi aset. Saat ini, investor sebaiknya menyesuaikan alokasi aset portofolionya dengan tujuan untuk menurunkan volatilitas portofolio.
Investor dengan profil risiko balanced, contohnya, dapat menanamkan investasi 30% dari dana miliknya pada reksa dana saham, 35% reksa dana pendapatan tetap, 25% di reksa dana pasar uang, dan 10% di deposito. Besaran persentase ini bervariasi tergantung dari profil investor.
Tak dipungkiri, pandemi COVID-19 telah membawa banyak pelaku usaha atau perusahaan menyalakan survival mode. Para investor pun turut memperketat penilaian investasi dan mengidentifikasi prioritas untuk menjawab tantangan pandemi COVID-19. Akibatnya, pelaku usaha yang baru merintis akan kesulitan merealisasikan rencana mendapatkan pendanaan.
Pandemi COVID-19 memang cukup mengubah lanskap bisnis. Pandemi COVID-19 merupakan ujian survival of the fittest. Pelaku usaha dituntut harus bisa beradaptasi dengan pergantian tren pasar agar survive.
Salah satu cara beradaptasi terhadap kondisi pandemi COVID-19 ialah mengadopsi teknologi. Pandemi COVID-19 menuntut pelaku usaha untuk mempercepat adopsinya kepada digitalisasi. Ke depannya, perubahan pemanfaatan teknologi konvensional akan makin terus menyebar ke banyak industri, seperti kesehatan, keuangan, agrikultur, pangan, dan hiburan.
Jadi, pandemi COVID-19 telah menciptakan peluang bagi konsumen yang lebih konservatif untuk beralih ke produk teknologi yang menawarkan berbagai kemudahan. Para pelaku usaha harus memanfaatkan momentu m ini alih-alih menjadi ‘penonton di negeri sendiri’.
Kabar baiknya, para pelaku usaha di sektor-sektor e-commerce, healthtech, edtech, dan logistik secara umum telah mengalami peningkatan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas layanannya yang menjawab perubahan tren.
Sumber: Diversifikasi, Pentingnya Diversifikasi dan Inovasi di Tengah Pandemi, Diversifikasi Usaha, Kunci Bertahan di Tengah Pandemi, Saat Pandemi, Diversifikasi Aset Menjadi Penting, Ini Alasannya,