Saham

Equity Dilution: Pengertian dan Risikonya bagi Investor

equity-dilution

Equity dilution adalah dilusi saham. Biasanya terjadi ketika persentase saham milik kita berkurang karena perusahaan menerbitkan saham baru. Ini termasuk salah satu risiko investasi saham yang perlu diketahui oleh semua investor. Mari pelajari seluk beluk equity dilution selengkapnya dalam artikel ini, beserta risiko dan cara mengatasinya.

Pengertian dan Dampak Equity Dilution

Equity dilution adalah penurunan persentase kepemilikan saham para pemegang saham lama yang terjadi ketika perusahaan menerbitkan saham baru. Equity dilution lebih sering disebut sebagai “dilusi saham” dalam bahasa Indonesia.

Dilusi saham dapat terjadi berulang kali pada semua jenis perusahaan, baik perusahaan startup, perusahaan yang berbentuk PT tertutup, maupun PT terbuka. Ini merupakan aksi korporasi yang wajar bagi pengembangan perusahaan.

Ilustrasinya begini: Sebuah perusahaan memiliki valuasi Rp2 miliar. Pendirinya memiliki 100% saham perusahaan dengan jumlah 100 lembar saham. Demi menggalang dana untuk ekspansi bisnisnya, perusahaan menerbitkan 25 saham baru dengan nilai Rp500 juta.

Setelah penerbitan saham baru, jumlah saham perusahaan meningkat jadi 125 lembar saham. Akibatnya, kepemilikan saham sang pendiri merosot dari 100% menjadi 80% meskipun ia masih memiliki 100 lembar saham. Sebanyak 20% saham perusahaan kini dimiliki oleh investor lain.

Bagaimana dengan nilai sahamnya? Valuasi perusahaan setelah penerbitan saham baru itu meningkat dari Rp2 miliar menjadi Rp2,5 miliar. Nilai saham milik pendiri berarti [Rp2,5 miliar x 80% = Rp2 miliar], atau tetap seperti sebelum penerbitan saham baru.

Kita dapat menyimpulkan bahwa dampak equity dilution adalah:

  1. Meningkatkan jumlah saham perusahaan.
  2. Menurunkan persentase kepemilikan para pemegang saham lama.

Kendati demikian, jumlah dan nilai saham yang dimiliki oleh para pemegang saham lama tidaklah berubah.

Tiga Skenario Equity Dilution

Equity dilution umumnya terjadi sehubungan dengan tiga skenario berikut ini:

  1. Para pemegang sekuritas opsional memutuskan untuk mengonversi portofolionya menjadi saham biasa, contohnya eksekusi waran atau obligasi konversi.
  2. Perusahaan menggalang dana dengan menawarkan saham baru, baik melalui private placement maupun rights issue (HMETD).
  3. Penawaran saham baru sebagai kompensasi untuk akuisisi perusahaan lain, atau untuk membayar layanan tertentu yang disediakan oleh perusahaan lain.

Kita dapat menghitung equity dilution secara teoretis dengan membagi total jumlah saham yang dimiliki oleh para pemegang saham saat ini dengan total jumlah saham beredar plus jumlah saham baru. Namun, perhitungan secara riil lebih kompleks karena berhubungan dengan syarat dan ketentuan konversi sekuritas opsional yang berlaku serta aturan-aturan lain yang terlibat di dalamnya.

Risiko Equity Dilution

Sebagaimana telah diungkapkan di atas, equity dilution hanya memengaruhi persentase saham yang dimiliki oleh pemilik saham lama. Sedangkan jumlah dan nilai saham yang dimiliki oleh para pemegang saham lama itu tetap sama.

Nilai saham tetap, sedangkan perusahaan bisa menambah modal untuk berkembang. Oleh karenanya, banyak pendiri perusahaan startup setuju untuk mendilusi saham yang dimilikinya sendiri. Atas alasan yang sama, para pemegang saham lama di perusahaan publik seringkali menyetujui penerbitan saham baru.

Para pendiri dan pemegang saham lama itu berharap untuk ikut menikmati keuntungan lebih besar seiring valuasi perusahaan terus meningkat di masa depan. Sayangnya, realisasi tak selalu selaras dengan ekspektasi.

Ada dua risiko equity dilution yang harus kamu tahu:

  1. Pendiri perusahaan dapat kehilangan kendali atas perusahaannya sendiri. Apabila perusahaan berulang kali menggalang dana dengan menerbitkan saham baru, maka persentase kepemilikan saham pendiri akan semakin merosot. Pihak luar dapat mengambil alih kendali perusahaan dengan mudah jika pendiri sudah bukan pemilik saham mayoritas lagi.
  2. Apabila kinerja perusahaan ambles dan terpaksa gulung tikar di masa depan, maka para pemegang saham lama akan memperoleh jatah lebih rendah dari sisa hasil likuidasi aset perusahaan. Perlu diperhatikan bahwa sisa aset perusahaan akan dibagikan secara proporsional kepada para pemegang saham sesuai persentase saham yang dimiliki pada saat perusahaan dilikuidasi.

Cara Mengatasi Risiko Dilusi Saham

Pendiri perusahaan dapat berupaya memproteksi saham miliknya dari risiko dilusi dengan kesepakatan antidilusi. Beberapa contohnya:

  1. Founder atau pendiri mempertahankan persentase kepemilikan yang sama dengan selalu ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana di masa depan.
  2. Pendiri mendapatkan kompensasi untuk dilusi yang terjadi akibat penggalangan dana baru.
  3. Tingkat dilusi dihitung berdasarkan jumlah uang dan harga per saham yang diperoleh sebelumnya dibandingkan dengan jumlah uang dan harga per saham yang diperoleh selama penggalangan dana di masa depan.

Ketiga cara itu tidak dapat menghapus risiko dilusi sepenuhnya, tetapi setidaknya mampu mengurangi efek samping dilusi yang tidak dikehendaki.

Bagaimana bila kita sebagai investor saham biasa (bukan pendiri) menghadapi equity dilution? Adakah cara mengatasi risiko investasi saham ini? Pada dasarnya, kita tak dapat mencegah jika Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sudah menyetujui penerbitan saham baru ataupun penggalangan dana serupa. Kita hanya dapat mengikuti proses yang telah ditentukan untuk menanggulangi risiko dilusi.

Umpamanya suatu perusahaan menggalang dana dengan melaksanakan rights issue (HMETD), maka semua investor lama akan memperoleh jatah hak tebus secara proporsional dengan saham yang sudah dimilikinya. Apabila investor pemilik saham lama ingin mempertahankan persentase kepemilikan sahamnya, maka ia harus merogoh kocek untuk menebus rights issue.

Apabila ia tak punya dana ekstra untuk menebus right issue, maka ia sebaiknya menjual rights issue beserta saham lamanya sebelum tanggal yang ditentukan.

Aplikasi Ajaib memiliki fitur HMETD yang mempermudah eksekusi rights issue. Investor dapat menebus ataupun menjual rights issue dengan cepat secara online, tanpa perlu mengirim dokumen apa pun secara manual.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya.

Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait