Dalam berinvestasi tentunya kita berharap bahwa saham yang kita miliki akan naik tinggi harga nya. Karena itu, kita perlu mengenal ciri-ciri dari dari saham roket yang akan memberikan profit besar atau juga disebut dengan saham multibagger.
Istilah saham multibagger pertama kali diperkenalkan oleh seorang investor saham kawakan yakni Peter Lynch dengan bukunya yang berjudul One Up on Wall Street. Kata “bags” diambil dari istilah dalam olahraga baseball yang artinya poin yang harus dilampaui oleh pemain agar dapat memenangkan pertandingan.
Contoh Saham Multibagger
Salah satu contoh saham multibagger ialah Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). Ketika pertama kali harganya tercatat di bursa (listing), harga yang ditawarkan sebesar Rp100,- lalu saham nya bergerak naik hingga sempat menyentuh level tertinggi nya di Rp3.140.
Ciri-Ciri Saham Multibagger yang Perlu Kamu Ketahui
Berikut ciri-ciri atau kriteria yang biasanya dimiliki oleh saham-saham yang menyandang gelar multibagger.
1. Harga saham undervalue atau masih lebih murah dibandingkan nilai buku atau nilai intrinsiknya
Hal ini untuk memaksimalkan keuntungan yang mungkin dapat diperoleh. Banyak pakar yang menyarankan untuk membeli saham calon multibagger ketika harganya masih dibawah seribu rupiah. Tentu hal ini bukan kewajiban, namun merupakan saran yang sangat baik agar kesempatan memperoleh keuntungan lebih besar.
2. Perusahaan memiliki fundamental keuangan yang kuat
Jika kita ingin menyimpan suatu saham untuk beberapa tahun ke depan, tentu kita perlu memastikan bahwa perusahaan tersebut mampu bertahan dan berkembang dalam jangka panjang. Fundamental keuangan perusahaan merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan.
3. Beban utang perusahaan berada pada level yang wajar
Sebaiknya hindari perusahaan yang memiliki utang sangat banyak, bahkan melebihi nilai kas dan aset yang dimiliki. Hal ini terlalu riskan untuk masa depan perusahaan tersebut.
4. Kinerja perusahaan mengalami pertumbuhan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir
Kita dapat mempelajari kinerja keuangan perusahaan di masa lalu untuk memprediksi kinerja di masa depan. Perusahaan harus mampu menghasilkan profit yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
5. Prospek bisnis yang cerah di masa depan
Tidak semua industri bisa bertahan dalam puluhan tahun. Ada beberapa lini bisnis yang memasuki masa sunset industry. Perusahaan perlu melakukan adaptasi dan terobosan baru agar mampu bertahan. Kamu dapat melakukan analisis apakah prospek bisnis perusahaan tersebut tampak cerah di masa depan atau tidak.
Strategi Berinvestasi Saham Multibagger
Berinvestasi pada saham multibagger investor tidak bisa mengandalkan jangka waktu yang singkat, minimal 1 tahun sampai 5 tahun. Lalu apa saja pendekatan atau strategi berinvestasi pada saham multibagger, berikut ulasannya:
1. Beli ketika PER Saham Rendah
Tips pertama mendapatkan saham multibagger ialah membeli saham saat PER (Price to Earning Ratio) rendah. PER merupakan indikator fundamental untuk membandingkan harga saham dengan keuntungan perusahaan.
Saham dengan PER rendah menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi daripada saham dengan PER tinggi, PER boleh rendah asalkan perusahaan tersebut mempunyai potensi pertumbuhan pendapatan. PER sebuah perusahaan di bawah 10 umumnya dipandang rendah.
2. Beli Ketika PBV Saham Rendah
Tips kedua ialah membeli saat PBV rendah. PBV atau Price to Book Value mencerminkan nilai aset terhadap harga pasar. Saham dengan PBV rendah mampu memberikan pengembalian yang besar dalam jangka panjang.
Akan tetapi, investor tetap perlu memastikan lagi kalau saham dengan PBV rendah ini harus layak beli dengan pertumbuhan yang menjanjikan di masa depan. Sebab, saham PBV rendah dengan rekam jejak dan pengelolaan beban utang perusahaan yang baik dapat menghadirkan peluang investasi yang besar.
3. Beli Saham di Bawah NCAV
Net Current Asset Value (NCAV) atau nilai aset lancar bersih adalah indikator value investing yang diperkenalkan oleh Benjamin Graham (Guru Warren Buffett).
Investor sebaiknya membeli saham yang harganya di bawah NCAV. Perhitungan NCAV ini hanya memperhitungkan aset lancar yang terdiri dari uang tunai dan aset lain yang dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun, seperti piutang dan inventory (persediaan).
Karena nya, NCAV menjadi tolok ukur yang baik dalam menilai sebuah perusahaan jika sewaktu-waktu terjadi likuidasi. Graham pernah berkata kalau saham dijual di bawah nilai likuidasi, bisa jadi harganya terlalu murah atau perusahaan akan likuidasi.
4. Beli Saham Ala Benjamin Graham’s Magic Multiple
Benjamin Graham memiliki formula ajaib dalam hal memilih saham multibagger. Ia menerapkan batas maksimal dari hasil perkalian rasio PER dan PBV, yakni 22,5. 15 kali untuk PER dan 1,5 kali untuk PBV.
Bila nilai kedua rasio melebihi dari angka tersebut, maka saham dinilai tidak layak beli meskipun berfundamental bagus.
Dengan demikian, analisis yang dilakukan oleh Equity Master menunjukkan bahwa penerapan magic multiple dimana nilai saham lebih rendah dari 22,5 mampu memberikan keuntungan lebih besar daripada saham dengan output melebihi 22,5.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.