Bisnis & Kerja Sampingan, Saham

Bisnis Streaming Film Bioskop dan Emiten Industri Film

Ajaib.co.id – Pilihan untuk menyaksikan film tidak lagi dari bioskop menjadi salah satu opsi alternatif utama yang paling banyak diambil oleh masyarakat di tengah kondisi pandemi seperti saat ini. Efisiensi waktu menonton melalui layanan streaming video on demand membuat banyak orang beralih menggunakan layanan video on demand seperti Netflix, Viu, Iflix, Disney+ dan lain sebagainya.  

Dikutip dari kumparan, Netflix mencatatkan pertumbuhan jumlah pengguna sebesar 203,6 juta pada tahun 2020. Secara rinci, untuk tahun 2020 saja, jumlah pengguna baru Netflix di seluruh dunia bertambah 37 juta secara bulanan dibandingkan dengan tahun 2019 sebelumnya.

Apakah ini berarti bisnis streaming film bioskop akan mengalahkan bisnis bioskop yang sesungguhnya. Mari lihat kinerja keuangan Netflix sebagai platform video on the demand populer di dunia, MD Pictures sebagai rumah produksi film asal Indonesia, dan Blitz Cinemas sebagai salah satu perusahaan operator bioskop di Indonesia

Netflix

Platform video on demand paling populer di dunia, Netflix adalah salah satu perusahaan internet yang memiliki kapitalisasi paling besar di New York Stock Exchange (NYSE) atau NASDAQ. Netflix termasuk dalam golongan perusahaan internet terbesar dengan akronim FAANG yang merupakan kepanjangan dari Facebook, Amazon, Apple, Netflix dan Alphabet. 

Berdasarkan kinerja keuangannya, Netflix mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang sehat selama empat tahun terakhir. Pada tahun 2020, perusahaan dengan kode ticker $NFLX membukukan pertumbuhan 24.01% secara tahunan menjadi US$25 miliar. Sementara, laba bersih perseroan juga semakin meningkat pesat 47.91% secara tahunan menjadi US2.761,39 miliar. 

Sebelumnya memperkirakan pendapatannya mencapai US$ 6,33 miliar setara Rp 92 triliun (kurs Rp 14.680), pendapatan operasional US$ 1,25 miliar (Rp 18 triliun), dan laba bersih sekitar US$ 954 juta (Rp 13 triliun) pada kuartal ketiga tahun 2020. 

Di sisi lain, pada tahun 2021 ini, saham Netflix sudah melemah 1,56% sejak harga penutupan pada akhir tahun lalu akibat dari kenaikan harga saham yang sudah sangat tinggi pada tahun lalu. 

MD Pictures

PT MD Pictures Tbk (FILM) mencatatkan penurunan pendapatan signifikan 51 persen menjadi hanya Rp84,22 miliar pada kuartal III/2020. Dari angka tersebut, kontribusi sektor digital terhadap penerimaan adalah sebesar Rp41,4 miliar. Di sisi lain, total penerimaan Rp250,24 miliar, pendapatan dari sektor digital berkontribusi sebesar 23,89 persen atau Rp59,8 miliar. 

Adapun pada tahun 2021, perseroan menargetkan penerimaan dari sektor digital menembus Rp100 miliar. Presiden Direktur MD Pictures Manoj Punjabi mengatakan bahwa perusahaan menargetkan penerimaan dari sektor digital sebesar Rp120 miliar mengingat selama pandemi virus corona, perusahaan mampu beradaptasi dan pengembangan sektor melalui peluncuran konten baru langsung ke platform video on demand milik sendiri dan mitra perusahaan. 

Sementara itu, penerimaan dari sektor digital juga berpeluang menembus perkiraan awal. Pasalnya, perusahaan dapat kembali menayangkan konten-konten yang sebelumnya telah tayang di bioskop ke platform streaming-nya. 

Manoj pun mengungkapkan bahwa pendapatan dari penayangan sejumlah film di platform video on demand seperti Disney+ Hotstar, WeTV dan Iflix menyumbang pendapatan terbesar pada tahun 2020 lalu. Hal ini dianggapnya cukup berpotensi hingga ke masa yang akan datang.

Adapun, MD Pictures melakukan 9 premier eksklusif direct release ke video on demand melalui Disney+ Hotstar Indonesia dengan judul film Sabar Ini Ujian, Bidadari Mencari Sayap, Pelukis Hantu, Sejuta Sayang Untuknya, Denting Kematian, Nona, Dibawah Umur, Once Upon A Time in Indonesia, dan Adit Sopo Jarwo The Movie.

Adapun, harga saham FILM pada dasarnya sudah naik drastis 67,37% sejak harga penutupan akhir tahun lalu. Namun, saham FILM memang belum terlalu direkomendasikan oleh para analis melihat kapitalisasi pasarnya yang masih kecil dan kurang likuid. 

Blitz Cinema

Dikutip dari laporan keuangan perseroan per September 2020, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) mencatatkan penurunan signifikan dari pos pendapatan bersih sebesar 77,18% secara tahunan menjadi hanya Rp234,48 miliar. Di saat yang sama, CGV Cinemas mencatatkan kerugian sebesar Rp303,04 miliar akibat pandemi, setelah sempat meraup untung sebesar Rp54,61 miliar pada September 2019.

Jika dikulik lebih jauh, sebelum dicaplok oleh CJ CGV tepatnya pada 2014, emiten yang dikenal dengan nama Blitz Cinemas masih mencatatkan kerugian sebesar Rp31,75 miliar, meskipun pendapatannya sudah sebesar Rp332,58 miliar. 

Namun, perlahan-lahan, perusahaan bangkit dari keterpurukan dengan membukukan laba untuk pertama kalinya pada tahun 2017 sebesar Rp12,44 miliar setelah sempat merugi pada tahun 2016 sebesar Rp15,5 miliar.

Setelah saat itu, perusahaan terus menerus mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba. Kinerja keuangan BLTZ mencapai puncaknya pada tahun 2019 dengan kenaikan pendapatan menjadi Rp1,41 triliun dan laba bersih sebesar Rp83,34 miliar.

Sayangnya, masa kejayaan BLTZ tidak berjalan lama karena pandemi COVID-19 memaksa perseroan untuk menutup beberapa kegiatan operasionalnya dalam rangka mematuhi kebijakan pemerintah untuk memberantas virus COVID-19 di Indonesia.

Secara khusus, perseroan menekankan bahwa tahun 2020 adalah tahun yang sulit karena imbauan pemerintah untuk menutup kegiatan operasional bioskop. Namun, perseroan tetap berusaha menjalankan strategi berupa efisiensi dan melakukan diversifikasi usaha. 

Adapun, dilihat dari pergerakan sahamnya, saham BLTZ memang tidak likuid dan kurang direkomendasikan kepada investor. Sejak 17 Februari 2021, harga saham BLTZ masih berada di kisaran Rp2.600 hingga saat ini. 
Nah, diatas adalah tiga contoh emiten yang bersinggungan dengan streaming film bioskop.

Melihat dari pemaparannya tersebut, kamu ingin menyasar transaksi perusahaan di Indonesia atau di luar saja nih? Jika kamu memilih untuk bertransaksi pada emiten di perusahaan Indonesia, gunakan saja aplikasi investasi Ajaib, ya!

Artikel Terkait