Pensiun

Benarkah Pensiun Dini Memberikan Manfaat Kesehatan?

Ajaib.co.id – Kebanyakan orang berpikir bahwa akan bekerja hingga memasuki masa pensiun yang biasanya ditentukan oleh perusahaan jika bekerja sebagai pegawai swasta atau negara jika bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tetapi, ada sebagian orang yang berani memutuskan untuk berhenti bekerja sebelum usia pensiun atau lebih dikenal dengan pensiun dini. Meskipun dianggap berisiko, ternyata pensiun dini memiliki manfaat kesehatan untuk tubuh.

Berdasarkan penelitian di Swedia, pensiun dini mampu memperbaiki kondisi penyakit kronis yang diderita oleh individu di tahun-tahun terakhir pensiun, meski tidak sembuh karena terkait dengan usia yang berpengaruh terhadap kondisi tubuh. Namun setidaknya pensiun dini menawarkan manfaat kesehatan dengan memperlambat perkembangan penyakit lebih luas lagi.

Masih di penelitian yang sama, sebanyak 7 persen responden mengalami depresi dan kelelahan mental di tahun terakhirnya bekerja. Dengan kata lain, keputusan untuk berhenti bekerja lebih awal dapat menghadirkan perasaan menyenangkan dan ketenangan dibandingkan memutuskan untuk berhenti bekerja di usia pensiun. Menurut sejumlah peneliti dalam laporan British Medical Journal mengungkapkan bahwa masa pensiun memungkinkan individu memiliki cukup waktu untuk kembali melakukan aktivitas fisik, misalnya olahraga.

Seperti yang dilakukan oleh Annie-Marie Pawelski yang memutuskan pensiun di usia 55 tahun. Beberapa minggu awal begitu menyenangkan karena merasakan kebebasan tanpa batas. Tidak perlu terburu-buru bangun untuk berangkat kantor, tidak perlu mengikuti meeting mingguan untuk membahas kemajuan pekerjaan, dan tidak ada lagi alasan untuk tidak berolahraga.

Rasa bebas tersebut lama kelamaan berubah menjadi perasaan cemas karena tidak melakukan apa-apa, sementara teman-temannya banyak yang masih bekerja dan anaknya sibuk bekerja dan belum memiliki cucu. Butuh waktu setahun untuk menemukan apa yang Ia inginkan. Annie kini menjadi pensiunan yang aktif dan kerap kali terlibat sebagai sukarelawan, seperti mengendarai mobil untuk manula ke grosir atau pertemuan  penting. Ia juga memiliki kelompok sosial yang memiliki berbagai aktivitas seperti makan siang dan bermain voli.

Annie memutuskan untuk pensiun dini karena merasa tertekan akibat kebijakan baru di perusahaannya di sektor perbankan. Ia harus menghabiskan waktu untuk duduk lebih lama sejak sistem tersebut diterapkan, tetapi setelah memutuskan untuk pensiun ia merasa bersyukur karena banyak manfaat yang diperoleh, di antaranya manfaat kesehatan dan finansial.

Jika kamu ingin mengikuti jejak Annie-Marie dan butuh untuk diyakinkan, mungkin sejumlah fakta di bawah terkait manfaat kesehatan dari pensiun dini bisa kamu jadikan acuan sebelum mengambil keputusan.

Terbukti Secara Ilmiah

Sebuah studi yang diterbitkan pada 2017 di bidang Ekonomi Kesehatan tentang pengaruh pensiun dini dengan menggunakan responden sebanyak 24.000 pegawai di Belanda menemukan, bahwa mereka yang memutuskan untuk pensiun dini di usia 55 hingga 60 tahun memiliki peluang 2,6 persen lebih kecil untuk meninggal dalam lima tahun yang akan datang, dibandingkan dengan mereka yang memutuskan untuk terus bekerja.

Studi lain yang mengulas tentang manfaat kesehatan pada pensiun dini menyurvei 19 negara Eropa dan menemukan fakta bahwa orang-orang yang berhenti bekerja lebih awal cenderung lebih aktif di masa pensiun dibandingkan ketika bekerja. Hal ini dikarenakan banyaknya waktu luang yang bisa dimanfaatkan setelah pensiun.

Namun pensiun lebih awal bukanlah jaminan bahwa kamu akan tetap sehat. Sebuah studi AS baru-baru ini menemukan fakta bahwa pensiun dini meningkatkan risiko kematian dan penelitian lain juga menyebutkan pria yang berhenti bekerja pada usia lima puluh tahunan lebih mungkin meninggal dari awal. Maka dari itu pertimbangkan pro kontra keputusan pensiun dini bagi kehidupan kamu. 

Menjadi Pembeda

Entah itu memberikan manfaat kesehatan atau justru memperburuk kesehatan, dampak pensiun dini tergantung pada pekerjaan individu dan apa yang kamu lakukan di masa pensiun. Pensiun dini bisa saja membuat kesehatanmu menurun jika pekerjaan yang digeluti membuatmu aktif, tetapi pensiun dini bisa memberikan dampak yang positif jika pekerjaan sehari-hari kamu dihabiskan duduk kursi berjam-jam. 

Dampak pensiun dini juga tergantung bagaimana individu memanfaatkan masa pensiunnya. Misalnya, kamu akan mendapatkan manfaat dari pensiun dini jika menggunakan waktu luang untuk berolahraga, bersosialisasi, dan menerapkan pola makan yang teratur, tetapi jika kamu cenderung menghabiskan masa pensiun dini untuk bermalas-malasan dan mengkonsumsi makanan cepat saji maka pensiun bisa menjadi tidak sehat.

Meredith Griffin, seorang Profesor dari Mcmaster University, Department of Health, Aging & Society, menambahkan bahwa perubahan identitas yang muncul dari pensiun dini memiliki dampak yang besar. Jika seseorang tidak tahu harus melakukan apa setelah pensiun, ini akan sangat merugikan dan berakibat pada psikologisnya. Ia menambahkan bahwa keterlibatan sosial seperti interaksi dengan kerabat terdekat adalah kunci, tidak hanya baik untuk kesehatan mental tapi juga kesehatan fisik.

Pekerjaan Pensiun

Kunci untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari pensiun dini adalah tidak berpuas diri dan berekspektasi tinggi bahwa pensiun merupakan keputusan yang menguntungkan. Meskipun sudah berhenti bekerja, individu perlu memahami pengambilan keputusan tersebut. Tanyakan beberapa pertanyaan seperti “Apa itu pensiun yang bermakna?”

Griffin menyarankan untuk membangun sosialisasi di rutinitas sehari-hari di masa pensiun. Jika kamu memiliki teman yang menyukai olahraga, buatlah jadwal rutin untuk melakukan kegiatan tersebut, setelah itu kamu bisa menghabiskan waktu untuk berbincang-bincang kecil selagi menikmati kopi di pagi hari. Keterlibatan sosial penting untuk menghilangkan tekanan karena banyaknya waktu luang dibandingkan ketika aktif bekerja.

Sebelum memutuskan untuk pensiun dini, pahami bahwa pensiun yang sehat merupakan hal-hal kecil yang bisa kamu lakukan sehari-hari untuk menjaga kesehatan mental dan fisik hingga di masa depan.

Artikel Terkait