Ajaib.co.id – Tidak ada yang pasti dalam dunia ini, kecuali pajak dan kematian. Begitupun juga dengan pekerjaanmu yang nyaman. Kamu tidak tahu skenario terburuk apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Pemecatan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran akibat COVID-19 menjadi bukti bahwa hal terburuk dapat terjadi tanpa tanda. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk membuat anggaran dana darurat dalam perencanaan keuangan.
Dana darurat merupakan salah satu alokasi anggaran yang harus dimiliki oleh setiap orang. Tujuannya sangat jelas, untuk membayar pengeluaran yang tidak terduga dengan biaya yang besar. Kapan pengeluaran tidak terduga ini terjadi? Tidak ada yang tahu sampai akhirnya kamu merasakannya langsung dan tidak memiliki dana darurat yang memadai. Apa yang akan terjadi? Kamu akan menggunakan anggaran dana tabungan untuk membayar pengeluaran tersebut.
Satu-satunya cara agar terhindar dari kejadian yang sama, kamu harus membuat anggaran dana darurat. Lantas, berapa uang yang harus ditabungkan setiap bulan? Berapa nominal ideal dari dana darurat untuk merasa aman dari pengeluaran tak terduga? Berikut Ajaib sajikan alasan mengapa kamu harus segera menyisihkan pendapatan tiap bulan untuk dana darurat.
Menentukan Nominal
Sejumlah bank dan ahli finansial menyarankan individu setidaknya untuk menabung tiga hingga enam bulan biaya operasional untuk dana darurat, sehingga jika skenario paling buruk adalah kamu terkena PHK karena krisis, kamu memiliki cukup uang untuk bertahan hidup setidaknya hingga mendapatkan pekerjaan baru.
Namun, jika ditanya berapa nominal ideal, semuanya dikembalikan ke tiap individu, preferensi, dan kondisi finansial. Pertama-tama kamu harus menghitung biaya operasional setiap bulannya, seperti transportasi, paket data, tagihan internet, langganan streaming berbayar, hingga belanja bulanan. Misalnya, jika kamu memiliki pengeluaran operasional selama sebulan sebesar Rp2.000.000, artinya kamu harus memiliki dana darurat di angka Rp6.000.000 hingga Rp12.000.000, tentunya ditabung setiap bulan secara perlahan-lahan.
Jika sudah mengetahui berapa nominal ideal dana darurat, kini saatnya mengetahui pentingnya membuat anggaran dana darurat dalam mengelola keuangan.
Untuk Melunasi Utang
Dana darurat dapat membantu individu untuk berhenti membuat utang baru jika ada masalah finansial di kemudian hari. Uang yang ada di dana darurat dapat menutupi biaya tak terduga dengan jumlah yang besar, seperti biaya memperbaiki mobil atau biaya rumah sakit. Gunakan dana darurat untuk mengatasi masalah finansial seperti ini dan kamu bisa tetap fokus tanpa takut untuk membuat lubang utang baru atau menggunakan uang tabungan.
Utang yang kamu miliki akan lebih cepat lunas, jika kamu memiliki uang ekstra untuk membayar pengeluaran tak terduga. Mungkin kamu bisa membayangkan, apa yang terjadi jika kamu tidak memiliki uang darurat dan terpaksa harus berutang kembali? Berapa lama lagi kamu harus menunda target finansial?
Untuk yang Baru Membuat Perencanaan Keuangan
Jika kamu first jobber (individu yang baru lulus dan mulai bekerja), mungkin kamu sudah mulai membuat penyusunan anggaran. Namun, pada umumnya individu yang baru memasuki dunia kerja akan menggunakan lebih banyak pendapatannya untuk membeli hal yang mereka inginkan tetapi tidak didapatkan saat kuliah karena tidak memiliki uang yang cukup, misalnya sneakers mahal, action figure, atau lego set.
Sebelum kebiasaan tersebut berlarut-larut, pertimbangkan untuk menyusun anggaran untuk dana darurat di perencanaan keuanganmu. Kamu bisa memasukkannya ke alokasi tabungan. Dana darurat di awal tahun bekerja bisa bermanfaat untuk membayar pengeluaran tidak terduga yang nominalnya tidak terlalu besar, seperti hadiah untuk orang terdekat di momen spesial.
Untuk Kamu yang Memiliki Satu Sumber Pendapatan
Jika kamu hanya memiliki satu sumber pendapatan, yaitu dari gaji di pekerjaan penuh waktu, sangat penting bagi kamu untuk membuat dana darurat. Tujuannya untuk membantu kamu jika kehilangan pekerjaan atau membayar biaya rumah sakit untuk anggota keluarga yang merupakan tulang punggung keluarga.
Jika keluarga kamu hanya memiliki satu sumber pendapatan atau kamu hidup sendiri, setidaknya kamu harus memiliki dana darurat dengan nominal satu tahun pengeluaran harian atau operasional. Kamu bisa menyisihkan uang dengan jumlah yang lebih besar tiap bulan jika tidak ada tanggungan utang.
Untuk yang Tinggal Jauh dari Orang Tua
Apakah kamu bekerja di luar negeri atau jauh dari orang tua? Maka dana darurat akan sangat bermanfaat untuk kehidupanmu. Biaya transportasi dari luar negeri atau luar kota cenderung mahal, parahnya lagi biaya tersebut akan lebih mahal jika kamu harus membeli tiket pesawat dalam waktu dekat untuk urusan tak terduga, misalnya anggota keluarga sakit parah.
Mau tidak mau, kamu harus merogoh kocek lebih banyak untuk membayar tiket pesawat yang harganya bisa dua kali lipat dari biasanya. Namun, ceritanya akan jauh berbeda jika kamu membuat anggaran dana darurat, kamu tidak perlu khawatir harga tiket pesawat yang mahal, sebab dana darurat dapat mengatasinya.
Untuk yang Memiliki Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan bisa menjadi masalah yang serius bagi finansial dan kemungkinan besar membuat kamu harus berutang. Jika kamu memiliki masalah kesehatan yang serius, kamu perlu melakukan cek kesehatan secara berkala hingga harus menggunakan cuti dan pendapatan dikurangi. Dana darurat memiliki peran penting untuk mengatasi pengeluaran besar seperti masalah kesehatan seperti ini.
Dana darurat yang dikelola dengan efektif dan bijaksana akan membuat kamu lebih tenang dalam melewati momen berat karena harus mengeluarkan biaya rumah sakit yang besar. Selain itu, kamu juga tidak perlu berutang ke bank atau orang terdekat untuk menutupi biaya ini. Sangat bermanfaat sekali, bukan?
Sumber: Why you should create an ‘essentials only’ budget before you actually need it, dengan perubahan seperlunya.