Analisis Saham

Bedah Saham IPO SMGA, Gencar Ekspansi Bisnis Nikel dan Batu Bara

Bedah Saham IPO SMGA, Gencar Ekspansi Bisnis Nikel dan Batu Bara

Kali ini Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali kedatangan emiten unggulan terbaru dari sektor Basic Materials. Emiten yang satu ini memiliki usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan besar Bijih Nikel dan Batu Bara, dan juga merupakan bagian dari kelompok usaha yang sudah melantai sebelumnya, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER).

Hingga saat ini Perseroan berfokus pada nikel dan batu bara yang berkualitas tinggi melalui penyertaannya di Entitas Anak, yang kegiatan pertambangan berlokasi di Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas wilayah 85,73 Ha. Emiten ini adalah PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk, dengan kode saham SMGA.

Profil Singkat Emiten

PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Perdagangan Besar Bijih Nikel dan Batu Bara untuk pasar dalam negeri di Indonesia. SMGA memulai operasional bisnisnya pada tahun 2016 yang merupakan anak usaha dari PT Sumber Global Energy Tbk (SGER), perusahaan yang juga bergerak di bisnis perdagangan batu bara.

Sebagai perusahaan terkemuka, saat ini Perseroan berfokus pada nikel dan batu bara yang berkualitas tinggi dengan kadar sebesar 1,5% – 1,9% untuk nikel dan kalori sebesar 3.400 – 5.300 kka/kg (ARB) untuk batu bara. Strategi tersebut menempatkan Sumber Mineral Global sebagai trader nikel dan batu bara yang memiliki segmentasi pasar tersendiri.

Hal ini didukung dengan tingginya permintaan atas nikel dan batu bara yang berkualitas di pasaran.

Perseroan secara tidak langsung menjalankan usaha pertambangan melalui penyertaannya di Entitas Anak yaitu PT Jasatama Mandiri Sukses (JMS) yang bergerak di bidang pertambangan batu gamping.

Dengan kegiatan pertambangan, JMS berlokasi di Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas wilayah 85,73 Ha dan berdasarkan hasil eksplorasi yang telah dilakukan oleh JMS, cadangan (Reserves) batu gamping yang dimiliki oleh JMS saat ini adalah sebesar 300.000.000 ton dengan perkiraan usia tambang sekitar 150 tahun.

Saat sebelum melaksanakan proses Penawaran Umum Saham Perdana (IPO), komposisi kepemilikan saham Sumber Mineral Global Abadi (SMGA) terdiri atas  PT Sumber Global Energy Tbk (90%), dan Vivi Ramalyati Hutama (10%).

Detail Rencana IPO Saham SMGA

Saham SMGA melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO, dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.750.000.000 atau yang sama dengan 1,75 miliar lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nominal Rp20 setiap lembar saham, atau sama dengan  20% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan harga penawarannya di kisaran Rp100–Rp105. 

Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebanyak-banyaknya mencapai sebesar Rp183,75 miliar.

Berikut merupakan struktur pemegang saham setelah aksi IPO saham SMGA, PT Sumber Global Energy Tbk (72%), Vivi Ramalyati Hutama (8%), dan Masyarakat (20%).

Penjamin pelaksana emisi efek SMGA adalah Victoria Sekuritas Indonesia. Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham.

Jadwal Penawaran Saham IPO SMGA

Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Awal (Masa Book Building): 8 – 11 Januari 2024
  • Perkiraan Awal Tanggal Efektif : 19 Januari 2024
  • Perkiraan Awal Masa Penawaran Umum Perdana Saham SMGA: 22 – 25 Januari 2024
  • Perkiraan Awal Tanggal Penjatahan :  25 Januari 2024
  • Perkiraan Awal Tanggal Distribusi Saham :  26 Januari 2024
  • Perkiraan Awal Tanggal Pencatatan Saham : 29 Januari 2024

Rencana Penggunaan Dana IPO Saham SMGA

Berdasarkan prospektus saham IPO SMGA yang diterbitkan, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengadaan nikel dan batu bara, sesuai kegiatan bisnis yang dijalankan Perseroan sebagai pembayaran atas pembelian nikel dan batu bara dari supplier Perseroan guna memenuhi kontrak pengadaan, dengan PT Nikel Sukses Delapan Delapan dengan porsi 50% atau sebesar Rp91 miliar, PT Batuah Energi Prima dengan porsi 30% atau sebesar Rp55 miliar, PT Aneka Mineral Makmur Abadi dengan porsi 10% atau sebesar Rp18 miliar, dan juga PT Arta Usaha Bahagia 10% atau sejumlah Rp18 miliar.

Kinerja Laporan Keuangan SMGA

Kinerja Laporan Keuangan SMGA

Prospektus saham IPO SMGA menunjukan bahwa dalam kinerja 3 tahun terakhir, SMGA berhasil mencatatkan kinerja yang amat baik dengan pencapaian dan pertumbuhan yang positif, tercermin pada periode tahunan yang berakhir tertanggal 31 Desember 2022 dengan raihan Laba Bersih mencapai Rp8,31 miliar, membaik dalam tren yang positif dibandingkan dengan kinerja pada periode 31 Desember 2021 yang sebesar Rp370,34 juta, juga dari sebelumnya yang sempat Rugi Rp146,19 juta pada 31 Desember 2020.

Terus bertumbuhnya raihan Laba Bersih Sumber Mineral Global Abadi (SMGA) menyusul keberhasilan Perusahaan dalam meningkatkan kinerja Pendapatan dengan berhasil membukukan Rp162,04 miliar, melesat naik 1.854% secara tahunan pada 2022 kemarin.

Rasio Keuangan SMGA

Berikut merupakan ringkasan rasio keuangan saham IPO SMGA selama bulan Desember 2022 dan 31 Juli 2023:

Rasio Keuangan SMGA

Data di atas menunjukkan SMGA memiliki kinerja fundamental yang baik dan sehat, tercermin pada rasio usaha terbarunya yang mencatatkan kinerja positif pada tahun yang berakhir 31 Juli 2023, termasuk Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan juga pada Return on Asset (ROA), serta Return on Equity (ROE), yang berhasil mencatatkan kinerja masing-masing pada 9,51%, 4,28%, 4,50%, 3,60% dan 6,37%, hal ini mengindikasikan bahwa SMGA berhasil memaksimalkan sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, bersamaan dengan memanfaatkan asset dan ekuitas untuk memperoleh laba yang positif.

Seiringan dengan rasio solvabilitas yang bersifat wajar, terlihat pada Debt to Asset Ratio (DAR) tercatat sebesar 0,44x.  Debt to Equity Ratio (DER) yang tercatat 0,77x. Dan juga Current Ratio (CR) tercatat sebesar 2,23x. Makin mencerminkan SMGA memiliki kinerja yang positif untuk meningkatkan performa rasio keuangan secara berkelanjutan.

Kebijakan Dividen Saham SMGA

Prospektus saham IPO SMGA menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham SMGA mulai tahun buku 31 Desember 2024, Perseroan akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya-banyaknya 30% dari Laba Bersih, setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku.

Prospek Bisnis SMGA

Seiring dengan pemulihan ekonomi global dan Indonesia yang ekspansif, Sumber Mineral Global Abadi memandang masih terdapat potensi yang tinggi untuk ekonomi Indonesia yang tetap optimis, didorong oleh perbaikan permintaan dalam negeri dan tetap positifnya kinerja Ekspor. 

Pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat didukung oleh seluruh komponen PDB, termasuk Ekspor. Di mana Ekspor tetap tumbuh tinggi sebesar 11,68% yoy, ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang masih kuat. Konsumsi rumah tangga juga terus membaik dengan pertumbuhan sebesar 4,54% yoy, seiring dengan naiknya mobilitas dan peningkatan daya beli, serta melandainya tingkat inflasi.

Searah dengan laju pertumbuhan ekonomi, banyak inovasi dan percepatan digital yang makin meluas di masa-masa saat ini, terlebih lagi terdapat teknologi baru seputar penggunaan baterai pada kendaraaan, yaitu mobil listrik dan motor listrik, dengan menggunakan kendaraan listrik biaya yang dikeluarkan sebagai bahan bakar lebih murah dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar minyak bumi.

Sektoral baterai baik dari dalam negeri maupun global telah menyebabkan meningkatnya permintaan nikel di seluruh wilayah, bahkan dunia. Indonesia sebagai negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan sekaligus sebagai produsen nikel terbesar di dunia, memiliki posisi dan prospek yang menguntungkan di dalam perkembangan tren industri kendaraan listrik.

Selain itu, Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 juga turut mendorong percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi jalan.

Pertumbuhan industri nikel Indonesia juga terimbas oleh rencana ambisius Pemerintah Indonesia di bidang Sumber Daya Mineral, terutama rencananya untuk menjadi pemain kunci di Industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Menurut International Energy Agency/IEA, permintaan nikel dunia diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan dari 2.340 kt pada tahun 2020 menjadi 6.250 kt pada tahun 2040. Meningkatnya permintaan akan nikel terutama didorong oleh meningkatnya kebutuhan dari industri kendaraan listrik dan baterai, dimana pada tahun 2020 total permintaan industri kendaraan listrik dan baterai hanya sebesar 81 kt dan pada tahun 2040 diperkirakan meningkat hingga 3.352 kt.

Selain itu, menurut IEA dalam laporan yang bertema “Coal 2022 Analysis and forecast to 2025”, penggunaan batu bara dunia pada tahun 2023 diprediksi masih akan mengalami kenaikan dan menembus angka tertinggi sepanjang masa. Indonesia sebagai produser batubara ketiga terbesar di dunia berada di posisi yang diuntungkan dengan situasi seperti sekarang, disaat kebutuhan global akan batu bara berada di level tertinggi sepanjang sejarah, dan juga faktor lain yaitu pasokan gas alam yang terbatas dan harga gas yang tinggi menyebabkan beberapa negara dan perusahaan beralih ke batubara yang relatif lebih murah. Hingga tahun 2025, IEA memperkirakan penggunaan batubara Indonesia akan tumbuh 4,7% per tahun, dipimpin oleh perluasan armada pembangkit listrik batubara hingga 10 GW.

Prospek Bisnis SMGA

Dari tabel diatas, penggunaan batu bara dunia tahun 2025 diprediksi masih akan mengalami kenaikkan dan menembus angka tertinggi sepanjang masa yaitu 8.038 Mt. Indonesia sebagai pengekspor batu bara terbesar di dunia berada di posisi yang diuntungkan dengan situasi seperti sekarang, disaat kebutuhan global akan batu bara berada di level tertinggi sepanjang sejarah, yang juga disebabkan oleh tingginya harga gas alam mengakibatkan harga batu bara juga berada di level harga tertinggi sepanjang tahun 2022.

Dalam menjalankan kegiatan usaha dan memanfaatkan potensi kedepannya, serta dukungan Pemerintah yang amat positif untuk Perusahaan, Sumber Mineral Global Abadi (SMGA) memiliki strategi usaha yang jitu antara lain:

1. Berfokus pada Nikel dan Batu Bara Berkualitas Tinggi

Saat ini Perseroan akan lebih berfokus pada nikel dan batubara yang berkualitas tinggi dengan kadar sebesar 1,5% – 1,9% untuk nikel dan kalori sebesar 3.400 – 5.300 kka/kg (ARB) untuk batubara. Strategi tersebut memposisikan Perseroan sebagai trader nikel dan batu bara yang memiliki segmentasi pasar tersendiri.

Hal ini didukung dengan tingginya permintaan atas nikel dan batubara yang berkualitas.

2. Menjaga dan Meningkatkan Hubungan Dengan Pelanggan

Perseroan berkomitmen untuk terus membina hubungan baik dengan para pelanggan yang telah ada pada saat ini. 

3. Perluasan Jaringan Distribusi Pasar

Perseroan berencana untuk terus memperluas jaringan pemasarannya untuk keperluan ekspansi di dalam negeri.

Untuk nikel, Perseroan berencana mengembangkan penjualan pada wilayah Halmahera dan Kalimantan Timur serta untuk penjualan rencananya akan difokuskan ke kawasan industri yang memiliki fasilitas pengolahan nikel dan produksi komponen baterai kendaraan listrik. Sedangkan untuk batu bara, berencana mengembangkan penjualan pada wilayah Pulau Jawa serta penjualan rencananya akan difokuskan ke sektor FMCG (Fast Moving Consumer Good), semen, dan perkebunan.

4. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Perseroan terus menjalankan langkah-langkah pro aktif untuk menekan biaya operasi guna meningkatkan margin keuntungan dengan bekerjasama langsung dengan Kontraktor Tambang (melalui skema Joint Operation atau Kerjasama Operasi), baik untuk Nikel dan Batu Bara.

5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing

Perseroan senantiasa berusaha untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia secara berkesinambungan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan kepada seluruh karyawan.

6. Pengembangan Lini Bisnis Dalam Upaya Memperluas Sektor Pasar

Perseroan telah membentuk Divisi Business Development yang diharapkan dapat menghasilkan nilai jangka panjang untuk Perseroan melalui pelanggan dan market baru. Perseroan juga melihat, Smelter dapat menjadi bagian dari rencana jangka panjang untuk melengkapi bisnis Perseroan.

Kesimpulan

Melansir data laporan pada prospektus saham IPO PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) dalam 3 tahun terakhir, kinerja telah menggambarkan hasil yang bertumbuh dan amat baik, bersamaan dengan strategi usaha untuk ekspansi pasar dengan pengembangan penjualan dan memanfaatkan dukungan Pemerintah.

Berdasarkan prospek kinerja bisnis, strategi usaha dan keunggulan kompetitif yang dapat dimanfaatkan untuk ekspansi pasar dengan penjualan yang lebih luas, menjadikan bisnis SMGA masih mempunyai potensi yang amat menarik kedepannya. Berdasarkan berbagai potensi di atas, mengindikasikan bahwa saham IPO SMGA ini dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam watchlist teman-teman.

DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Sumber:

  • Prospektus IPO 
  • Website Perusahaan

Artikel Terkait