

Ajaib.co.id – Siapa nih penggemar setia serial Tetangga Masa Gitu Net TV? yang diisi oleh Sophia Latjuba, Dwi Sasono, Chelsea Islan, dan Deva Mahenra? atau penggemar setia Tonight Show yang diisi oleh Empat host yang keren yaitu Vincent, Desta, Enzy, dan Hesty? Taukah kamu, bahwa induk usaha dari perusahaan yang menyiarkan program ini akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) loh!
Profil Singkat Emiten
Yup, perusahaan yang bernama PT Net Visi Media Tbk (NETV) ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Industri Media, nantinya perusahaan ini akan masuk kedalam sektor consumer cyclicals sub sektor broadcasting.
Perusahaan ini memiliki empat anak usaha yaitu NMTV yang bergerak dibidang industri penyiaran televisi, Net Media Digital yang fokus pada bidang digital melalui OTT Platform dan Loyalty Platform, lalu Net Media Berita yang fokus pada program berita baik konvensional maupun digital, dan Kreatif Inti Korpora yang bergerak dibidang pembuatan konten.
Saat sebelum melaksanakan proses penawaran umum saham perdana, komposisi kepemilikan saham perseroan terdiri atas PT Sinergi Lintas Media (99,99%), dan PT Indika Inti Holdiko (0,001%).
Detail Rencana IPO NETV
Perseroan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) melalui mekanisme e-IPO.
Perseroan menawarkan sejumlah 765.306.100 lembar saham atas nama dengan nominal Rp100 setiap lembar saham, atau sama dengan 4,37% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan harga penawarannya sebesar Rp190 – Rp196.
Prakiraan struktur pemegang saham PT Sinergi Lintas Media (95,63%), dan PT Indika Inti Holdiko (0,00%), dan Masyarakat (4,37%).
Penjamin pelaksana emisi efek saham IPO NETV adalah PT NH Korindo Sekuritas. Sedangkan penjamin emisi efek akan segera ditentukan kemudian.
Jadwal Penawaran Saham
Jadwal penawaran saham IPO NETV berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:
- Masa Penawaran Awal : 27 Desember 2021 – 3 Januari 2022
- Tanggal Efektif : 14 Januari 2022
- Masa Penawaran Umum : 18 – 21 Januari 2022
- Tanggal Penjatahan : 21 Januari 2022
- Tanggal Distribusi Saham : 24 Januari 2022
- Tanggal Pencatatan di BEI : 25 Januari 20221
Rencana Penggunaan Dana IPO Saham NETV
Berdasarkan prospektus perseroan, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO, setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan berbagai hal, yaitu:
- Sekitar 18,5% digunakan untuk modal kerja pada industri manajemen (Artis) seperti pengembangan keahlian dan keterampilan artis;
- Sekitar 53% akan digunakan untuk pembayaran pokok pinjaman anak usaha dan pembelian program;
- Biaya operasional dan pembelian alat pendukung anak usaha;
- Lalu 28,5% akan digunakan untuk setoran modal PT Net Media Digital sebagai anak usaha.
Kinerja Laporan Keuangan NETV
Prospektus saham IPO NETV menunjukan bahwa dalam tiga tahun terakhir, NETV masih belum mampu membukukan laba, walaupun begitu, terjadi trend penurunan kerugian yang cukup baik.
Misal pada periode tujuh bulan terakhir di kinerja tahun 2021 dibandingkan tujuh bulan terakhir di kinerja tahun 2020 mengalami penurunan kerugian sebesar 70,63% sebagai hasil dari naiknya laba kotor perusahaan dan penurunan beban pajak.
Rasio Keuangan NETV
Berikut merupakan ringkasan rasio keuangan saham NETV selama bulan Desember 2018, 2019 hingga Juli 2021:
Data di atas mencerminkan bahwa NETV secara fundamental menunjukan keuangan yang kurang kuat. Namun terlihat bahwa adanya perbaikan dari tahun ke tahun.
Kebijakan Dividen NETV
Prospektus saham IPO NETV tidak menjabarkan masalah pembagian dividen, karena perseroan masih mencatatkan kerugian bersih.
Prospek Bisnis NETV
Indikator Pertumbuhan Usaha Siaran
Dengan penduduk lebih dari 260 juta, Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia. Saat ini, penduduk Indonesia yang berada pada usia produktif (15-65 tahun) berjumlah 177 juta atau 68% dari total penduduk.
Hal ini menjadikan Indonesia sebagai target pasar potensial bagi produk konsumsi seperti produk makanan dan minuman maupun produk rumah tangga. Belanja iklan per kapita di Indonesia pada tahun 2020 masih tercatat US$7, relatif rendah dibandingkan dengan Vietnam sebesar US$15 ataupun Filipina sebesar US$11.
Sementara untuk negara-negara maju seperti Jepang, Korea, Singapura, dan Australia berkisar antara US$212 – US$463 (Media Partners Asia/MPA, 2020 dan dari berbagai sumber).
Per kinerja tahun 2020, televisi merupakan media yang dominan dalam menyerap belanja iklan dengan proporsi 54,8% dari total belanja iklan.
Hal ini dikarenakan televisi merupakan media dengan penetrasi tertinggi dibandingkan dengan media lainnya seperti internet atau media cetak.
Free TV (FTA) tercatat telah menjangkau sekitar 40 juta rumah tangga di Indonesia, sehingga FTA merupakan media iklan yang murah dengan jangkauan paling luas.
Penghasilan iklan dari FTA pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp15,9 triliun. Dengan potensi pasar yang masih besar, nilai ini diproyeksi oleh Media Partners Asia akan bertumbuh pada CAGR 3,3% per tahun dan akan mencapai raihan Rp18,8 triliun pada tahun 2025.
Dengan beberapa indikator tersebut diatas maka NETV yakin akan prospek usaha kedepan mengingat masih banyak peluang yang terbuka seperti disebutkan diatas, Indonesia merupakan pangsa pasar yang potensial untuk para produsen makanan, minuman dan produk rumah tangga, maka akan banyak produk-produk tersebut yang akan beriklan pada Perusahaan Anak.
Selain dari itu televisi juga membutuhkan program-program yang berkualitas di mana akan membutuhkan artis atau talenta baru dan juga para pembuat iklan akan membutuhkan artis atau talenta baru, hal ini tentunya akan menjadi potensial pendapatan bagi Perseroan.
Selain itu beberapa indikator yang akan berkontribusi terhadap rebound/peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 adalah,
- Pemerintah Indonesia siap mendukung dan dan mempercepat pemulihan ekonomi dengan memberikan stimulus fiskal dan moneter.
- Masyarakat Indonesia diharapkan mencatat pengeluaran yang lebih tinggi dan pertumbuhan kredit yang lebih cepat diproyeksikan karena bank meningkatkan pinjaman mereka.
- RUU Omnibus Law yang baru saja disahkan diharapkan dapat mendukung investasi di berbagai industri dan peluang.
- Dampak dari COVID-19 diperkirakan akan berkurang seiring perluasan penerima vaksin di seluruh Indonesia.
Berdasarkan prospek usaha di atas, industri di bidang penyiaran televisi masih memberikan kinerja pertumbuhan yang baik.
Saat ini NETV telah melakukan langkah-langkah perbaikan secara spesifik bagi kinerja keuangan ke depan antara lain:
- Tetap melakukan efisiensi di semua lini sehingga biaya dapat terkontrol efisien dan efektif.
- Mengoptimalkan dan mencari sumber pendapatan-pendapatan baru dari sinergi di antara bidang-bidang usaha Perseroan dan Perusahaan Anak, serta mitra-mitra Perseroan lainnya seperti menjual konten ke pihak ketiga, pendapatan digital dari OTT Platform.
- Dalam bidang penyiaran televisi, Perusahaan Anak (NMTV) melakukan penyegaran atas program-program yang ada dan menciptakan zona waktu yang fokus ke segmen tertentu (Perempuan, Anak-anak, Millennial-GenX, Keluarga, Laki-laki) untuk meningkatkan rating program sehingga meningkatkan pendapatan selain itu Perusahaan Anak (NMTV) juga melakukan perluasan target segmen penonton dari yang sebelumnya hanya menyasar ke segmen affluent/upper class dan millennial menjadi segmen middle/menengah dan affluent/upper class dan millenial-GenX dan segmen pemirsa televisi wanita, keluarga dan anak-anak, hal ini akan memperbanyak basis penonton NMTV sehingga diharapkan akan meningkatkan pendapatan dari NMTV kedepannya.
Kesimpulan
Berdasarkan laporan prospektus saham IPO NETV, diketahui memang secara fundamental NETV masih memiliki kinerja yang kurang positif, namun trend perbaikan sudah terlihat.
Secara persaingan, NETV memilih untuk fokus kepada segmen tertentu, dan memproduksi konten nya melalui in house production, hal ini terbukti meningkatkan performa audience shares dari NETV.
Perseroan akan memiliki prospek yang cukup cerah jika dapat memiliki kinerja yang lebih kuat, serta menguatkan posisi perseroan dalam segmen tertentu sehingga dapat terus berkembang dan memiliki masa depan yang menjanjikan.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.