Analisis Saham

Bedah Saham IPO NASI, Produk Kebutuhan Pokok Indonesia

Sumber: Wahana Inti Makmur

Ajaib.co.id – Di Indonesia, kita tentu sering mendengar ungkapan “Tidak kenyang kalau belum makan nasi”. Ungkapan tersebut yang sering kita dengar merupakan tanda dan bukti bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menjadikan beras sebagai makanan utama atau pokoknya. Pada tahun 2020 Konsumsi Beras Perkapita Indonesia mencapai 787 Ton/Kapita. Nah, ngomong-ngomong soal beras, kita kedatangan emiten baru yang bergerak dibidang produsen dan pemasok beras loh!

Profil Singkat Emiten

Yup, perusahaan yang bernama PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) ini merupakan pemasok dan produsen beras dimana perusahaan membeli beras dan kemudian diolah menjadi beras dengan kualitas yang lebih baik. Perseroan memiliki banyak produk dan merek dagang yang dapat ditawarkan kepada pelanggan. Segmen pelanggan dari perseroan pun cukup luas seperti misal hotel, restoran, dan kafe.

Saat sebelum melaksanakan proses penawaran umum saham perdana, komposisi kepemilikan saham perseroan terdiri atas PT Wahana Kreasi Investama (3,01%), PT. Modis Cipta Kreasi (40,68%), Piero Mustafa (56,14%), dan Tjiu Lanny Idayani (0,17%).

Detail Rencana IPO NASI

Perseroan melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO. Perseroan menawarkan 200.000.000 saham atas nama dengan nominal Rp50 setiap lembar saham, atau sama dengan 24,77% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan harga penawarannya sebesar Rp140 – Rp160. 

Prakiraan struktur pemegang saham PT Wahana Kreasi Investama (2,26%), PT. Modis Cipta Kreasi (39,60%), Piero Mustafa (42,24%), dan Tjiu Lanny Idayani (0,13%)., dan Masyarakat (24,77%).

Penjamin pelaksana emisi efek NASI adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas. Sedangkan penjamin emisi efek akan segera ditentukan kemudian.

Jadwal Penawaran Saham

Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Awal : 17 – 23 November 2021
  • Tanggal Efektif : 3 Desember 2021
  • Masa Penawaran Umum : 7 – 9 Desember 2021
  • Tanggal Penjatahan : 9 Desember 2021
  • Tanggal Distribusi Saham : 10 Desember 2021
  • Tanggal Pencatatan di BEI : 13 Desember 2021

Rencana Penggunaan Dana IPO Saham NASI

Berdasarkan prospektus perseroan, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO, setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan berbagai hal, yaitu: Sekitar 11% digunakan untuk Capital Expenditure (CAPEX) atau belanja modal berupa pembelian kendaraan operasional, sekitar 4% digunakan untuk Capital Expenditure (CAPEX) atau belanja modal berupa pelunasan pembelian tanah, sekitar 14% digunakan untuk Capital Expenditure (CAPEX) atau belanja modal berupa pembangunan gedung, dan sisanya akan digunakan untuk pembelian bahan baku.

Kinerja Laporan Keuangan NASI

Prospektus saham IPO NASI menunjukkan kinerja yang cukup positif. Terdapat peningkatan kinerja pada 3 tahun terakhir yaitu tepatnya pada kinerja tahun 2018,2019  hingga tahun 2020, dimana laba kotor NASI melesat mencapai sebesar 95.86%, namun total liabilitas dalam periode tiga tahun terakhir cukup fluktuatif dengan pertumbuhan total liabilitas sebesar 7.47%.

Rasio Keuangan NASI

Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan saham NASI selama bulan Desember 2018, 2019 hingga Juni 2021:

Data di atas mencerminkan bahwa NASI secara fundamental menunjukan pertumbuhan yang fluktuatif. Dari rasio pertumbuhan, rasio usaha hingga keuangan belum menunjukkan ke arah yang negatif.

Kebijakan Dividen NASI

Prospektus saham IPO NASI menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen, dengan skema yang belum ditentukan.

Prospek Bisnis NASI

Jumlah Penduduk Indonesia

Sumber: BPS.go.id (Prospektus NASI)

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar, tentunya memiliki kebutuhan pangan yang cukup besar juga terutama terhadap beras.  Berdasarkan proyeksi dari BPS, penduduk Indonesia akan terus mengalami peningkatan hingga diperkirakan pada tahun 2045 jumlah penduduk Indonesia ada pada kisaran 318,9 juta jiwa. 

Tingginya pertumbuhan jumlah penduduk juga diiringi dengan semakin tinggi permintaan akan kebutuhan bahan pokok seperti beras. Hal ini tercermin dalam meningkatnya harga beras di tingkat perdagangan setiap tahunnya, dimana pada tahun 2020 harga beras per Kilogram nya mencapai Rp12.311/kg. 

Sumber: BPS.go.id (Prospektus NASI)

NASI yakin bahwa industri beras masih memiliki peluang yang sangat potensial besar kedepannya. Namun tidak hanya itu, karena perseroan menganut sistem pertanian plasma (Dengan melakukan pendampingan kepada para petani) yang menghasilkan beras berkualitas tinggi dan dapat diproduksi secara berkelanjutan. Perseroan memiliki peluang untuk memiliki kepastian pasokan bahan baku beras yang berkualitas tinggi dari para petani. Kualitas beras ini kemudian menjadi penting di masa depan, karena mulai adanya pergeseran perilaku masyarakat dalam memilih beras, masyarakat mulai menerapkan conscious eating atau memilih makanan yang berkualitas tinggi.

Kesimpulan

Berdasarkan laporan prospektus saham IPO NASI, merupakan perusahaan penyedia dan penyalur beras yang sangat potensial, kualitas produk yang dihasilkan pun cukup baik dan dinilai mampu bersaing  tidak hanya kepada sesama beras namun bahan pokok lainnya. 

Tingginya pertumbuhan penduduk Indonesia menjadi poin penting terhadap prospek kedepan perseroan, dengan menjaga kualitas serta fokus kepada segmen yang dikuasai maka bukan tidak mungkin emiten NASI akan mampu meningkatkan kinerja keuangannya.

Prospek kedepan saham NASI semakin bagus dan menarik, jika perusahaan dapat mengeksekusi strateginya dengan tepat.

DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait