Analisis Saham

Bedah Saham GLVA, Emiten Penyedia Perangkat Elektronika B2B

Ajaib.co.id – Emiten teknologi tidak hanya mencakup perusahaan-perusahaan startup yang mengelola situs web terkemuka. Ada pula emiten teknologi yang berspesialisasi dalam bidang penyediaan perangkat keras. Salah satu di antaranya adalah PT Galva Technologies Tbk (kode saham GLVA) yang akan kita bahas dalam artikel ini.

Profil Singkat Emiten

PT Galva Technologies Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan, instalasi, dan jasa penyewaan peralatan elektronika dan teknologi komunikasi bagi klien korporat. Perusahaan ini telah berdiri sejak 1991.

Galva Technologies memiliki tiga lengan bisnis, yakni Distribution, Business Solutions, dan Managed Services. Produk-produk yang disediakannya antara lain komputer, proyektor & aksesori; sistem keamanan; digital signage; audio dan pencahayaan; sistem audio publik (PA System) dan komunikasi; serta sistem siaran untuk saluran TV.

Galva Technologies menargetkan segmen B2B (business-to-business), menerima pesanan dari perusahaan swasta maupun instansi pemerintah dan BUMN. Perusahaan berelasi dengan merek-merek terkemuka seperti Sony, Etere, Libec, Fujinon, dan lain-lain.

Sedangkan beberapa perusahaan yang telah menggunakan peralatan dari Galva Technologies termasuk stasiun televisi Indosiar, BNI, Bandara Internasional Yogyakarta, Gelora Bung Karno, dan masih banyak lagi.

Galva Technologies melaksanakan penawaran perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Desember 2019 dengan kode saham GLVA. Harga penawaran perdana ditentukan pada Rp226 per lembar.

Harga saham GLVA sempat menyentuh rekor harga tertinggi Rp468 seusai IPO pada bulan Desember 2019, tetapi langsung anjlok lagi dan belum pernah mencapai rekor itu lagi. Harga saham saat ini Rp260 per lembar dengan market cap sebesar Rp390 miliar, sehingga saham GLVA tergolong berkapitalisasi kecil (small-cap stocks).

Kepemilikan saham PT Galva Technologies Tbk (GLVA) tersebar di antara beberapa pihak. Pemilik saham tunggal terbesar adalah PT Elsiscom Prima Karya (67,99%), tetapi pemegang saham pengendali adalah Oki Widjaja (2,38%). Sebanyak 29,63% saham sisanya berada di tangan masyarakat. Oki Widjaja juga memegang posisi sebagai Direktur Utama PT Galva Technologies Tbk.

Kinerja Laporan Keuangan Terakhir

PT Galva Technologies Tbk membukukan laba pada akhir kuartal II/2021, tetapi jumlah laba menurun tipis dibandingkan kuartal II/2020. Masalahnya, penjualan dan pendapatan usaha mengalami penurunan dalam jumlah cukup besar.

Berikut rangkuman kinerja laba GLVA berdasarkan laporan keuangan terakhir (dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus):

Komponen LabaII/2021II/2020
Penjualan dan pendapatan usaha650,14925,57
Beban pokok penjualan dan pendapatan568,56822,58
Laba bruto81,58102,99
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk9,659,73
Laba per saham (dalam rupiah)6,436,49

Total aset GLVA menurun 2,4% (YoY) menjadi Rp459,69 miliar dalam laporan kuartal II/2021 dibandingkan Rp470,86 miliar pada akhir tahun 2020. Ekuitas meningkat menjadi Rp199,50 miliar dari sebelumnya Rp198,85 miliar. Sedangkan liabilitas berkurang menjadi Rp260,19 miliar dari sebelumnya Rp272,01 miliar.

Secara keseluruhan, laporan keuangan GLVA untuk kuartal II/2021 (belum diaudit) menampilkan situasi keuangan yang relatif stagnan. Tidak memburuk, tetapi juga tidak mengalami perbaikan signifikan.

Rasio-Rasio Keuangan GLVA

Dengan kinerja yang datar-datar saja dalam laporan keuangan terakhir, kita perlu meninjau pula rasio-rasio keuangan GLVA dari tahun-tahun sebelumnya. Berikut ini perbandingan kinerja keuangan GLVA sejak tiga (3) tahun sebelumnya:

RasioII/2021IV/2020IV/2019IV/2018
ROE9,68%15,31%22,73%10,67%
ROA4,20%6,47%4,03%2,10%
NPM1,48%1,57%1,74%1,62%
DER130,42%136,79%464,78%408,00%

Tabel di atas menunjukkan fluktuasi yang cukup besar dalam rasio utang (DER) antara tahun 2019 dan 2020. Hal ini timbul lantaran penurunan aset hingga 49,64% (YoY) serta penurunan liabilitas hingga 64,65% pada akhir tahun 2020.

Manajemen GLVA menjelaskan, penurunan aset tersebut disebabkan oleh penurunan persediaan barang dagangan, perputaran modal kerja yang melambat akibat pandemi dan peningkatan efisiensi manajemen. Sedangkan penurunan liabilitas disebabkan oleh berkurangnya utang usaha dan pinjaman bank jangka pendek.

Terlepas dari itu, kinerja keuangan GLVA dari tahun ke tahun menggambarkan penurunan utang sekaligus melemahnya kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Data NPM yang relatif bebas dari intervensi fluktuasi aset dan liabilitas tadi, cenderung menurun tipis-tipis tiap tahun.

Track Record Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham

Sejak IPO pada tahun 2019, Galva Technologies baru membagikan dividen sebanyak satu kali. Perusahaan melaksanakan pembagian dividen dari tahun buku 2020 sebesar Rp6 per lembar dengan cum date pada 21 Mei 2021.

Prospek Bisnis GLVA

Segmen bisnis Galva Technologies bukanlah niche yang unik dan langka. Akan tetapi, bidang usaha ini memiliki prospek yang baik di tengah meningkatnya kebutuhan perangkat berteknologi tinggi di dunia usaha.

Perkembangan bisnis GLVA selanjutnya akan tergantung pada kemampuan manajemen dalam melaksanakan efisiensi usaha serta meningkatkan pangsa pasarnya.

Apabila manajemen mampu membuat manuver yang tepat, perusahaan dapat “menunggangi” momentum pemulihan ekonomi pasca-pandemi untuk berekspansi. Namun, hingga saat ini, perusahaan belum memaparkan strategi ekspansi yang spesifik.

Harga Saham GLVA

Saham GLVA dengan harga Rp260 per lembar memiliki PBV sebesar 1,95x dan PER sebesar 20,20x. Rasio PBV tersebut mengisyaratkan bahwa harga saham GLVA sudah overvalue, tetapi sebenarnya valuasinya tak terlalu mahal untuk kelompok emiten teknologi.

Sebagai perbandingan, kita dapat menilik valuasi saham emiten-emiten lain yang sama-sama menggarap sektor penyediaan perangkat keras. Berdasarkan harga saham terkini, PT Sat Nusapersana Tbk (PTSN) memiliki PBV 1,10x, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) memiliki PBV 3,45x, dan PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) memiliki PBV 4,78x.  

Artikel Terkait