Reksa Dana

Apa Pentingnya NAB dalam Reksa Dana? Berikut Penjelasannya

Ajaib: Pentingnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) dalam Reksadana
Ajaib: Pentingnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) dalam Reksadana

Kamu yang saat ini sedang jatuh hati pada dunia investasi reksa dana pasti tidak asing dengan istilah Nilai Aktiva Bersih atau umum disingkat NAB. Banyak ulasan menyebutkan berapa hal ini merupakan salah satu hal yang penting dalam produk reksa dana. Namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan NAB dalam reksa dana?

Istilah NAB dalam dunia instrumen investasi reksa dana mungkin disebut sama seringnya ditemui dengan manajer investasi dan bank kustodian. Tentunya ini mengindikasikan bahwa NAB adalah hal yang sangat penting terkait produk reksa dana. Kebanyakan saran menyebutkan pula bahwa jumlah NAB adalah hal yang esensial jika memutuskan untuk membeli reksa dana.

Maka bertambah lagi lah pertanyaamu, bagaimana cara menghitungnya? Jika sudah diketahui, mengapa jumlah NAB sangat penting? Berbagai pertanyaan pasti membebani pikiranmu dan membuar bertambah pusing. Hal yang wajar mengingat dunia investasi memiliki seluk beluk yang dalam dan tentunya tak bisa dikuasai dalam semalam.

Informasi bagi investor pemula, kamu bisa menemukan data terbaru soal tingginya NAB dalam reksa dana di situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dijadikan pertimbangan. Data ini diperbarui setiap bulannya berdasarkan laporan harian dari bank kustodian yang kemudian diolah lebih jauh. Data total aktiva bersih ini ditampilkan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal NAB dikeluarkan.

Besaran NAB dalam reksa dana menjadi salah satu pertimbangan dalam menilai kinerja investasi reksa dana dan memilih manajer investasi. Namun kamu jelas tidak akan bisa melakukakannya sebelum memahami lebih jauh soal istilah ini dan bagaimana itu penting dalam investasi reksa dana yang kamu lakukan.

Segala Hal Soal NAB Dalam Reksa Dana yang Wajib Kamu Pahami

Ajaib hadir untuk menjawab semua pertanyaanmu mengenai NAB dalam reksa dana serta bagaimana itu menjadi bagian penting dalam keputusanmu soal investasi ini. Berikut adalah berbagai hal soal NAB kaitannya dengan investas reksa dana yang wajib kamu pahami dengan baik dan benar.

# Apa itu NAB?

Total nilai investasi di dalam suatu produk reksadana umum disebut sebagai Nilai Aktiva Bersih atau NAB atau dalam bahasa inggris juga disebut dengan Net Asset Value (NAV). Sebagian kalangan juga menyebutnya sebagai jumlah dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM). Secara singkat, NAB suatu reksa dana adalah jumlah dana yang dikelola oleh manajer investasi atas suatu produk reksa dana. NAB dihitung setiap hari sesuai dengan hari perdagangan bursa untuk kemudian dipublikasikan di berbagai media.

NAB dihitung dengan jumlah total nilai pasar atas aset seperti deposito, surat utang atau saham dalam portofolio reksa dana tersebut. Kemudian dikurangi dengan biaya operasional, kustodi maupun pajak. Hasil berupa NAB yang bersih dan tidak lagi terkena pajak inilah yang dipublikasikan.

Kemudian ada pula, nilai aktiva bersih per unit penyertaan yang disebut NAB/UP. Perbedaanya dari NAB adalah NAB/UP merupakan harga NAB yang dibagi dengan jumlah unit penyertaan. Saat membeli suatu produk reksa dana, seorang investor akan disebut sebagai pemegang unit penyertaan. Harganya juga visa berubah-ubah tergantung nilai instrumen investasi yang ada dalam portofolionya.

Maka, NAB/UP sebenarnya adalah harga/nilai setiap satu unit penyertaan reksa dana. Banyak orang sering kali menyebut NAB/UP menjadi NAB saja. Setelah mengetahui definisi NAB dan NAB/UP membawa kita ke pertanyaan berikutnya. Seberapa pentingkah Nilai Aktiva Bersih saat memilih reksa dana?

# Bagaimana NAB Relevan Bagi Investor?

Banyak investor umumnya menganggap bahwa reksa dana dengan NAB/UP Rp 2.500 memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan reksadana dengan NAB/UP Rp 1.000. Tapi ini bukanlah cara analisa yang akurat sama sekali. Jika kamu mengerti alasannya, hal ini dapat membantumu menganalisis dan memilih dana dengan lebih baik dan bijak. Investor cenderung berasumsi bahwa Nilai Aktiva Bersih dan harga saham adalah suatu hal yang sama, namun hal ini sama sekali tidak benar.

# Apa Perbedaan Antara NAB dan Harga Pasar Saham?

Agar saham perusahaan tersedia bagi investor untuk diperjualbelikan, saham itu harus terdaftar di bursa saham. Biaya bagiannya sama dengan biaya di bursa saham. Faktor-faktor seperti supply-demand dan potensi perusahaan juga menentukan harga saham. Jadi, Nilai Aktiva Bersih akan selalu berbeda dari harga pasar suatu saham.

# Bagaimana cara menghitung NAB?

Jika reksa dana memiliki NAB/UP sebesar 2.500, maka angka itu adalah harga yang kamu harus membayar untuk satu unit reksa dana itu. Sebaliknya, jika kamu berinvestasi 500 ribu dalam reksa dana dengan Nilai Aktiva Bersih sebesar 2.500, maka akan mendapatkan 20 unit reksadana. Fluktuasi harga NAB/UP dapat berubah sesuai pasar dan inilah mengapa reksa dana datang dengan nilai harian.

Semua perusahaan memperkirakan nilai portofolionya begitu pasar saham tutup setiap hari. Pasar dibuka lagi pada hari berikutnya dengan harga saham penutupan hari sebelumnya. Perusahaan reksa dana memotong setiap hutang dan biaya yang sesuai untuk menghitung Nilai Aktiva Bersih hari itu menggunakan rumus yang diberikan.

Kamu akan mendapatkan biaya per hari per unit ketika membagi nilai total aset dengan jumlah unit yang dikeluarkan sejauh ini. Karena sebagian besar reksa dana bersifat terbuka, investasi baru dan penarikan baru dapat berdampak pada unit. Jika manajer investasi dianggap cocok, investor dapat memasukkan jumlah tambahan atau menjual beberapa saham.

# Bagaimana Waktu Investasi Mempengaruhi NAB

Perusahaan reksa dana merilis NAB terbaru pada setiap hari kerja, karena NAB terikat waktu. Inilah sebabnya mengapa reksa dana menyimpan tenggat waktu untuk investasi harian, yang umumnya pukul 14:00. Jadi, jika kamu berinvestasi sebelum pukul 14:00, mereka memberimu unit dana pada Nilai Aktiva Bersih hari itu.

Untuk investasi yang dilakukan setelah pukul 14:00, unit-unit ini akan dihitung berdasarkan penjatahan NAB pada hari kerja berikutnya. Hal yang sama berlaku untuk penjualan reksa dana.

# Peran NAB Dalam Kinerja Reksa Dana

Banyak investor memikirkan nilai aset reksa dana dalam nada yang sama dengan harga saham. Ini membuat mereka percaya bahwa dana dengan NAB/UP yang lebih rendah lebih murah dan karenanya, investasi yang lebih baik. Sebenarnya, ini bukan indikator kinerja reksa dana.

Nilai yang lebih rendah saja tidak menjadikan dana investasi yang lebih baik atau sebaliknya. NAB/UP juga tidak menunjukkan murah atau mahalnya suatu reksa dana. Seiring bertambahnya jumlah aset dan dana kelolaan, maka NAB akan mengalami kenaikan harga. Oleh karena itu, seharusnya NAB/UP tidak menjadi satu-satunya faktor penentu untuk memilih reksa dana.

Mari kita lihat 2 reksa dana yang disebut reksa dana A dan B. Pada 15 November 2018, NAB/UP dari reksa dana A adalah 1.100 dan reksa dana B adalah 2.200. Ada perbedaan signifikan dalam NAB/UP kedua reksa dana, tetapi seperti yang ditunjukkan tabel di bawah, kinerja kedua dana tersebut sebanding.

Pada dasarnya, NAB/UP seharusnya tidak mempengaruhi pemilihan investasi reksa danamu. Pada dasarnya NAB/UP hanya menunjukkan bagaimana aset dasar telah dihitung. Dalam tabel di atas, NAB/UP reksa dana B relatif lebih tinggi daripada reksa dana A. Namun, ini bukan indikator yang tepat untuk mengukur kinerja reksa dana. Kamu perlu menganalisis pengembalian, nilai AUM dan struktur biaya reksa dana sebelum mulai berinvestasi.

Nilai Aktiva Bersih reksa dana bisa digunakan untuk memahami kinerja reksa dana setiap hari. Namun tinggi atau rendahnya NAB bukanlah pengukur kinerja yang tepat. Selalu perhatikan kinerja historis reksa dana dan biaya saat ini di antara parameter lain sebelum berinvestasi.

Harga NAB/UP tidak menunjukkan keuntungan atau kerugian investasi juga bukan menunjukkan apakah investasi mahal atau murah. Lakukan analisa terhadap kinerja historis reksa dana dan struktur biaya untuk menentukan untuk menentukan performa reksa dana.

Maka tidak ada salahnya mengenali berbagai jenis dari investasi tersebut. Sehingga kamu bisa lebih memahami mengenai potensi imbal hasil dan juga risikonya. Pada dasarnya, pemilihan instrumen investasi apapun haruslah dicocokkan dengan profil risiko kamu, yakni toleransi kamu terhadap kemungkinan hilangnya nilai investasi.

Ragam Jenis Produk Reksa Dana

Setelah memehami soal NAB dalam reksa dana, kamu mungkin perlu disegarkan kembali soal berbagai jenis produk reksa dana yang tersedia di Indonesia. Berikut adalah jenis produk reksa dana dan karakteristiknya masing-masing.

1. Reksa Dana Saham

Manajer Investasi akan menempatkan investasi para investornya untuk pembelian saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keuntungan didapatkan pada saat terjadi kenaikan harga saham yang telah dibeli tersebut.

Dibandingkan yang lainnya, reksa dana saham memiliki keuntungan (return) yang paling tinggi. Sekaligus juga resiko yang paling tinggi. Hal ini dikarenakan pasar saham merupakan instrumen investasi yang bergejolak. Saham bisa naik atau turun dengan tajam dalam periode singkat.

Biasanya yang menanamkan modalnya pada investasi saham, ialah seorang investor yang berani mengambil resiko (risk taker).

2. Reksa Dana Campuran

Sesuai dengan namanya, Manajer Investasi akan mengalokasikan dana investor pada berbagai macam efek. Di antaranya adalah saham (ekuitas), surat utang (obligasi) dan pasar uang (deposito).

Jenis investasi ini sangat sesuai buat kamu yang baru saja hendak mencoba berinvestasi. Alokasi dana dikombinasikan pada ketiga jenis efek. Dimana masing-masing alokasinya tidak boleh lebih dari 79%.

Keunggulan investasi ini adalah resiko investasi yang tersebar, karena penganekaragaman (diversifikasi) instrumen aset. Pada saat salah satu instrumen mengalami penurunan, bisa jadi instrumen lainnya mengalami keuntungan dengan nilai lebih tinggi.

3. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Ditinjau dari jenis resikonya, reksa dana pendapatan tetap merupakan investasi beresiko menengah. Investasi ini dapat memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi dari bunga deposito pada umumnya.

Dana investor diinvestasikan setidaknya 80% aset berupa surat utang (obligasi). Tujuan dari reksa dana pendapatan tetap adalah untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih stabil. Dengan aset berupa obligasi, maka keuntungan bisa didapatkan secara rutin berupa kupon.

Walaupun memiliki resiko lebih besar dari pasar uang, tetapi tingkat resiko relatif lebih rendah dibandingkan pasar saham. Investasi pendapatan tetap lebih cocok digunakan untuk jangka pendek menengah antara 1 hingga 3 tahun.

4. Reksa Dana Pasar Uang

Jika dibandingkan dengan yang lain, ini adalah jenis investasi dengan resiko paling kecil. Sehingga bisa dianggap investasi paling aman. Keuntungan diperoieh dengan penempatan dana pada instrumen pasar uang yang telah dipilih secara selektif.

Pasar uang memiliki likuiditas tinggi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan dana tunai dalam waktu singkat. Investasi jenis pasar uang merupakan investasi jangka pendek paling aman dan menguntungkan. Namun demikian, reksa dana pasar uang kurang menguntungkan untuk investasi jangka panjang, seperti 5 tahun ke atas.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait