Bisnis & Kerja Sampingan

Akuisisi Adalah Strategi Bisnis dengan Metode Investasi

akuisisi adalah strategi bisnis yang metodenya serupa dengan investasi

Ajaib.co.id – Strategi investasi ada berbagai macam caranya. Salah satunya adalah akuisisi. Akuisisi adalah strategi pengembangan bisnis yang metodenya mirip sekali dengan investasi dengan cara satu atau beberapa perusahaan bergabung dengan perusahaan lain.

Apa itu Akuisisi?

Definisi akuisisi bisa ditelusuri dari berbagai sumber. Menurut PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, akuisisi (acqusition) adalah suatu penggabungan usaha di mana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.

Sementara itu, Michael A. Hitt mengatakan, proses akuisisi berarti memperoleh atau membeli perusahaan lain dengan cara membeli sebagian besar saham dari perusahaan sasaran. Lalu, menurut Marcell Go, akuisisi sering juga disebut sebagai investasi peranan modal berupa penguasaan sebagian saham dari perusahaan subsidiari, melalui pembelian saham hak suara perusahaan subsidiari, dalam jumlah material (lebih dari 50%).

Dalam Merriam Webster Dictionary, pengertian akuisisi aset sebagai tindakan untuk mendapatkan sesuatu, atau pembelian seluruh maupun sebagian aset perusahaan target. Sementara definisi dari Business Dictionary adalah kegiatan pengambilan hak asuh catatan.

Maksudnya, saat melakukan akuisisi, sebuah perusahaan mengambil sedikitnya 51% saham perusahaan yang ingin diakuisisinya. Dengan begitu, perusahaan pembeli dapat memiliki kendali penuh atas perusahaan yang sahamnya telah dibeli lebih dari setengahnya tersebut.

Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa akuisisi menggunakan metode pembelian modal untuk mengambil alih perusahaan oleh pihak lain. Pengambilalihan kepemilikan atas perusahaan target ini dilakukan dengan cara membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan.

Tujuan Akuisisi

Apa yang membuat sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lainnya? Apa pula yang membuat sebuah perusahaan bersedia diakuisisi? Ini tak terlepas dari tujuan akuisisi itu sendiri.

Nah, berikut adalah beberapa tujuan akuisisi:

1. Untuk menambah ‘power’ (economis of scale)

Biasanya, akuisisi ini terjadi antara dua perusahaan sejenis yang saling bersaing. Salah satu perusahaan tersebut ingin mengakuisisi kompetitor guna mengurangi persaingan bisnis. Jelas, perusahaan yang mengakuisisi akan mendapat tambahan ‘power’ dalam peta persaingan di bidang usahanya.

2. Untuk menjamin keberlanjutan usaha perusahaan

Akuisisi bisa terjadi antara dua perusahaan yang memiliki mata rantai saling berhubungan, misalnya produsen suatu produk mengakuisisi pemasok bahan baku produk tersebut.  Akuisisi ini berarti memotong mata rantai lebih pendek sehingga perusahaan dapat lebih efisien dan efektif melakukan kegiatan operasionalnya.

Hal ini dilakukan agar produsen dapat menjamin keberlanjutan usaha perusahaannya dengan meminimalisir ketergantungannya dengan membeli produk pihak lain.

3. Untuk mengendalikan saluran distribusi atau pemasaran yang sama dari berbagai produk

Akuisisi juga bisa dilakukan dengan tujuan mengendalikan saluran distribusi yang sama dari berbagai produk. Upaya ini dilakukan dengan menggunakan teknologi berlainan. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha kosmetika, sebagai contoh, ingin mengakuisisi sebuah perusahaan penghasil sabun.

Tujuan perusahaan kosmetika tersebut adalah karena produk-produk kosmetika dan sabun dimaksud dijual di jaringan distribusi toko yang sama. Bila telah diakuisisi, maka perusahaan kosmetika tersebut akan lebih mudah mengoperasikan jaringan distribusi beserta armadanya. Efisiensi dan efektivitas keuangan bisnis pun bisa digapai oleh si perusahaan yang membeli perusahaan lain tersebut.

4. Untuk memperluas produksi dan pemasaran

Akuisisi juga bisa dilakukan di antara perusahaan yang memiliki kesamaan sebagian teknologinya, khususnya pada produksi barang. Namun, di antara perusahaan tersebut memiliki saluran distribusi atau pemasaran yang berbeda.

Sebuah produsen televisi, misalnya, hendak mengakuisisi perusahaan chip komputer. Sebagian teknologi pada chip komputer bisa diadopsi pada teknologi televisi atau sebaliknya.

Hal ini dapat disebabkan oleh kesamaan saat produksi teknologi televisi dan chip komputer. Tapi, saluran distribusi atau pemasaran kedua perusahaan tersebut berbeda sehingga meningkatkan peluang usaha. Akuisisi oleh perusahaan televisi terhadap perusahaan chip komputer tersebut menghasilkan barang-barang elektronik lainnya dengan menggunakan merek produsen televisi.

5. Untuk diversifikasi usaha

Bagaimana bila tidak ada kesamaan teknologi di antara kedua perusahaan? Bagaimana pula bila saluran distribusi dan pemasarannya juga berbeda? Akuisisi pun tetap bisa dilakukan. Biasanya, akuisisi ini terjadi untuk tujuan diversifikasi usaha.

Sebuah pabrik semen, contohnya, ingin mengambil alih pabrik susu. Kedua produk usaha sangat berlainan. Begitu pula saluran distribusi dan pemasarannya. Tapi, perusahaan semen tetap ingin mengakuisisi perusahaan susu agar perusahaan semen punya jenis atau diversifikasi usaha yang beragam.

Tujuan ini juga berarti meminimalisir risiko yang di luar prediksi, misalnya bila terjadi krisis bahan baku semen, maka perusahaan masih memiliki pendapatan dari hasil susu.

Kelebihan & Kekurangan Akuisisi

Ada beberapa kelebihan sistem akuisisi bagi perusahaan dan bisnis yaitu:

  1. Mencapai pertumbuhan lebih cepat daripada harus membangun unit usaha baru..
  2. Adanya pengendalian yang besar atas saham dan aset perusahaan yang diakusisisi.
  3. Tidak perlu mengurus banyak persyaratan terutama yang berkaitan dengan badan hukum.
  4. Tetap mempertahankan perusahaan yang telah ada sebelumnya dengan mengambil alih perusahaan kompetitor.

Meski memiliki banyak kelebihan, proses akuisisi juga memiliki beberapa kekurangan seperti:

  1. Mengeluarkan biaya yang tinggi dalam proses legalitas.
  2. Akuisisi bisa gagal jika pemegang saham minoritas banyak yang tidak setuju.
  3. Perlunya pengawasan dan sistem yang baik agar perusahaan yang telah diakusisisi selaras dengan visi dan misi perusahaan yang mengakuisisi.

Klasifikasi Akuisisi

Klasifikasi akuisisi dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan bentuk dasar atau objek akuisisi dan akuisisi karena keterkaitan jenis usaha. Lalu apa perbedaan keduanya?

A. Berdasarkan Bentuk Dasar atau Objek Akuisisi

Terdapat tiga prosedur dasar yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengambil alih perusahaan lain, yaitu:

1. Merger atau Konsolidasi

Istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan penggabungan dua perusahaan atau lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung.

Sedangkan konsolidasi menunjukkan penggabungan dari dua perusahaan atau lebih, dan dari seluruh perusahaan yang bergabung tersebut hilang, kemudian muncul nama baru dari perusahaan gabungan.

2. Akuisisi Saham

Cara kedua adalah dengan membeli saham perusahaan tersebut, baik dibeli secara tunai, ataupun menggantinya dengan sekuritas lain (saham atau obligasi).

3. Akuisisi Aset

Perusahaan bisa mengakuisisi perusahaan lain dengan jalan membeli aktiva perusahaan tersebut. Cara ini akan menghindari perusahaan dari kemungkinan memiliki pemegang saham minoritas, yang dapat terjadi pada peristiwa akuisisi saham. Akuisisi ini dilakukan dengan cara pemindahan hak kepemilikan aktiva-aktiva yang dibeli.

B. Berdasarkan Keterkaitan dengan Jenis Usaha

1. Akuisisi Horizontal

Akuisisi ini dilakukan perusahaan atas perusahaan target yang memiliki bidang usaha yang sama, sehingga merupakan pesaing usaha, baik pesaing yang memproduksi produk yang sama maupun daerah pemasaran yang sama. Tujuannya untuk memperbesar pangsa pasar atau membunuh pesaing.

2. Akuisisi vertikal

Akuisisi ini dilakukan antara suatu perusahaan dengan perusahaan yang masih dalam satu mata rantai produksi, yaitu perusahaan yang bergerak dalam produksi dari hulu ke hilir. Tujuannya untuk memperoleh kepastian adanya pasokan dan penjualan barang.

3. Akuisisi konglomerat

Akuisisi ini adalah akuisisi perusahan yang tidak terkait dengan perusahaan-perusahaan lain, baik secara horizontal maupun vertikal. Tujuannya agar perusahaan yang diakuisisi dapat  menunjang perusahaan yang mengakuisisi secara keseluruhan serta untuk memantapkan kondisi portepel (portfolio) grup perusahaan.

Contoh Bisnis yang Melakukan Praktek Akuisisi Bisnis

Sudah banyak contoh akuisisi dalam praktik bisnis. Ada yang bisa dibilang sukses, ada pula yang tidak. Satu contoh kesuksesan akuisisi terjadi pada tahun 2012. Saat itu, Facebook resmi melakukan akuisisi kepada Instagram seharga USD1 miliar.

Keputusan tersebut membuat Facebook melebarkan sayap mereka semakin luas. Kini, Instagram menjadi media sosial dengan jumlah user terbanyak dalam satu bulan sebesar 1 miliar orang per bulan menurut CNBC.

Sebaliknya, pada bulan April 2010, Hewlett-Packard membeli perusahaan perangkat mobile, Palm. Sayangnya, Palm telah identik dengan perangkat mobile sekitar satu dekade sebelumnya, dan mulai melemah setelah munculnya BlackBerry, iPhone, dan Android.

Terganggu dengan sistem operasi kuno dan hardware murah, menyulitkan Palm untuk bangkit. Setelah pembelian USD1,2 miliar, Palm menjadi sebuah divisi Hewlett-Packard. Sayangnya, kecepatan Hewlett-Packard membuat perusahaan ini menyadari kesalahannya luar biasa. Pada musim panas 2011, HP telah bergerak jauh untuk mencari pembeli Palm.

Akuisisi bisnis adalah sesuatu yang wajar terjadi di dunia bisnis. Akuisisi juga bisa terjadi kapan saja. Sebagai salah satu strategi investasi, akuisisi harus mempertimbangkan sejumlah variabel agar dapat memperoleh manfaat positifnya.

Artikel Terkait