Saham

Ada Indeks Tekno di Bursa, untuk Menyambut Start Up IPO?

Ajaib.co.id – Bisnis start up berhasil mencuri perhatian masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi pada era teknologi informasi yang berkembang pesat, perusahaan rintisan berbasis teknologi dan internet kian menjamur.

Hadirnya perusahaan start up mampu mendorong terjadinya disrupsi di berbagai bidang. Tentu kita mengetahui tentang perubahan gaya hidup masyarakat saat ini yang serba cepat dan praktis dengan bantuan internet. Banyak hal dapat dilakukan secara online, seperti belanja, membayar tagihan, memesan jasa transportasi, investasi, dan lain-lain.

Tidak heran jika beberapa perusahaan start up dapat mendulang sukses dan menjadi perusahaan unicorndan decacorn. Belum lagi banyaknya perusahaan rintisan lainnya yang terus bermunculan serta berkembang. Tentu kondisi ini sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi di Indonesia.

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan terobosan untuk menangkap peluang ini dengan meluncurkan klasifikasi industri baru. Klasifikasi baru ini bernama IDX Industrial Classification (IDX-IC). Ada indeks tekno di bursa, untuk menyambut start up IPO? Mari kita ulas lebih dalam.

Pengertian dan Karakteristik Bisnis Start Up

Secara etimologi, pengertian start up adalah proses atau tindakan dalam memulai sesuatu, jadi bisa dikatakan bahwa perusahaan start up merupakan perusahaan rintisan yang belum lama berdiri. Pada perkembangannya, perusahaan start up identik dengan perusahaan rintisan yang berkaitan dengan teknologi, internet, maupun website.

Lebih tepatnya,perusahaan start up adalah perusahaan rintisan yang diharapkan dapat tumbuh dan menguasai ceruk pasar secara cepat dengan dukungan teknologi canggih sampai akhirnya menjadi perusahaan besar.

Ciri-ciri perusahaan start up antara lain:

1.     Fokus kepada perkembangan bisnis yang cepat.

2.     Mengandalkan lebih banyak teknologi informasi dan artificial intelligence.

3.     Model bisnis inovatif dan dapat beradaptasi dengan kebutuhan pasar.

4.     Setidaknya usia perusahaan kurang dari tiga tahun.

5.     Modal yang digunakan tergantung dari pergerakan bisnis.

Peluang bisnis start up masih terbuka lebar di Indonesia. Mengingat banyaknya jumlah penduduk dan pengguna internet yang mengalami pertumbuhan pesat, ceruk pasar untuk bisnis start up masih luas.

Selain kesempatan mendirikan bisnis start up sendiri, kamu juga bisa menangkap peluang memiliki saham berbasis teknologi yang diperdagangkan di bursa saham. Deretan saham teknologi dapat kamu pilih dari indeks tekno yang belum lama ini diluncurkan BEI.

IDX Industrial Classification (IDX-IC)

Bursa Efek indonesia (BEI) melakukan pengelompokan sektor industri bagi perusahaan-perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di bursa. Klasifikasi ini sebagai kategorisasi terhadap emiten berdasarkan kriteria tertentu.

Sejak Tahun 1996,klasifikasi industri saham-saham di BEI menggunakan Jakarta Stock Industrial Classification (Jasica). Jasica ini terdiri dari 9 sektor industri dan 56 sub sektor. Indeks tersebut masih digunakan sampai sekarang.

Pada Tanggal 25 Januari 2021, BEI telah meluncurkan klasifikasi baru yang rencananya akan diberlakukan mulai Mei 2021.  Ya, klasifikasi ini bernama IDX Industrial Classification (IDX-IC) yang memiliki 12 sektor industri dan 35 sub sektor.

Ada yang cukup menarik perhatian pada klasifikasi industri yang baru ini, yakni hadirnya indeks tekno (IDXTECHNO). Padahal, indek tekno tidak ada dalam Jasica. Sebelumnya, perusahaan-perusahaan yang masuk IDXTECHNO ini masuk pada sektor “Perdagangan, jasa, dan investasi” dengan sub sektor “Komputer dan jasa”.

Daftar emiten yang masuk pada indeks tekno antara lain:

1.     ATIC (Anabatic Technologies)

2.     DCII (DCI Indonesia)

3.     DIVA (Distribusi Voucher Nusantara)

4.     DMMX (Digital Mediatama Maxima)

5.     ENVY (Envy Technologies Indonesia)

6.     GLVA (Galva Technologies)

7.     HDIT (Hensel Davest Indonesia)

8.     KIOS (Kioson Komersial Indonesia)

9.     LMAS (Limas Indonesia Makmur)

10. LUCK (Sentral Mitra Informatika)

11. MCAS (M Cash Integrasi)

12. MLPT (Multipolar technology)

13. MTDL (Metrodata Electronics)

14. NFCX (NFC Indonesia)

15. PTSN (Sat Nusapersada)

16. SKYB (Norhcliff Citranusa Indonesia)

17. TECH (Indosterling Technomedia)

Tentu hadirnya indeks tekno ini menjadi sinyal positif dari BEI untuk para investor dan pengusaha di bidang teknologi. Ini pertanda ke depannya akan ada banyak perusahaan-perusahaan yang IPO dan melepas sahammnya ke publik.

Start Up Siap IPO Tahun 2021

Dilansir dari Kompas, Bursa Efek indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa akan ada dua start up siap IPO atau Initial Public Offeringpada Tahun 2021 ini. Start up tersebut merupakan alumni dari program IDX Incubator.

Salah satu kurikulum dari program IDX Incubator adalah “Road to IPO”. Kurikulum ini dirancang lebih fokus untuk dapat membimbing perusahaan dengan skala aset yang kecil dan menengah agar bisa melakukan IPO dan pencatatan di BEI.

Program IDX incubator yang pertama kali dimulai pada Tahun 2017 ini telah memiliki total binaan lebih dari 114 start up. Sudah ada tiga start up binaan yang berhasil tercatat di bursa saham dan akan ada 2 start up binaan yang IPO pada semester satu tahun ini.

Selain itu, gencar diberitakan di media massa bahwa ada perusahaan unicorn yang siap go public. Direktur utama BEI, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa ada satu unicorn yang sedang dalam pembicaraan dengan BEI untuk IPO.

Unicorn merupakan sebutan untuk perusahaan start up yang telah memiliki nilai valuasi di atas USD1 miliar atau setara Rp14 triliun. Jadi, siapakah unicorn yang dimaksud akan IPO? BEI belum menyampaikan informasi lebih detail tentang identitas start up yang dimaksud karena masih dalam proses.

Ada tiga hal yang menjadi fokus unicorn sebelu menjual sahamnya ke publik. Pertama tentang intangible asset yang berperan penting dalam unicorn, padahal selama ini dalam aturan BEI yang dihitung adalah tangible asset.

Kedua adanya dual class share yang membedakan kelas saham yang berbeda di pulik. Yang ketiga adalah adanya sektor khusus, poin ini telah dikabulkan BEI dengan meluncurkan indeks tekno.

Sebagai investor milenial, tentu kita menyambut baik dengan adanya perusahaan-perusahaan start up yang go public. Jika ada pertanyaan, ada indeks tekno di bursa, untuk menyambut start up IPO? Maka dapat disimpulkan bahwa jawabannya : Ya.

Artikel Terkait