Rumah Tangga Masa Kini

6 Kiat Mengatur Kebutuhan Rumah Tangga Agar Bisa Investasi

Ajaib.co.id – Mengatur kebutuhan rumah tangga bukan datang dari suami atau istri saja. Keduanya harus terlibat dalam hal ini dan kalau memungkinkan rencanakan pengaturan keuangan sebelum menikah. Kenapa harus? Karena salah satu manfaatnya adalah bisa investasi.

Untuk memiliki keuangan sehat, setiap pasangan wajib kebutuhan rumah tangga, yaitu mengelola anggaran. Dengan hal tersebut, kamu dan pasangan dapat merencanakan dan melacak uang akan atau telah dibelanjakan serta mewujudkan tujuan bersama. Misal membeli rumah, membuat dana sekolah anak, dan lainnya.

Memang, mengatur kebutuhan rumah tangga bersama pasangan bukan hal mudah. Bahkan ini adalah topik sensitif apalagi buat pasangan yang baru menikah. Namun ingat, pengaturan kebutuhan bukan untuk kamu atau si dia saja, tetapi untuk kalian berdua.

Jadi untuk mengatur kebutuhan rumah tangga, kamu dan pasangan harus berdiskusi bersama, membuat daftar kebutuhan, dan menjalankannya dengan disiplin. Di akhir bulan, kalian dapat mengulas atau mengubah kebutuhan. Sehingga tujuan kalian bisa tercapai.

Kiat Mengatur Kebutuhan Rumah Tangga

Di bawah ini kiat mengatur kebutuhan rumah tangga berdasarkan Bola Sokunbi, Financial Education Instructor dari Amerika Serikat, dikutip dari blog-nya, clevergirlfinance.com (17/01/2021).

●     Mengetahui Sumber Pendapatan

Kamu dan pasangan harus mengetahui sumber pendapatan yang kalian miliki. Caranya, tulis semua sumber gaji dari pihak suami dan istri, seperti gaji bulanan di kantor, bonus, tunjangan, gaji pekerjaan sampingan, pendapatan dari bisnis rumahan, dan lainnya.

Lalu jumlahkan pendapatan kedua belah pihak. Nilai tersebut yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Usahakan total kebutuhan per bulan jangan melebihi nilai pendapatan suami istri.

●     Menyusun Kebutuhan Rumah Tangga

Setelah menghitung total pendapatan, kamu dan pasangan menyusun kebutuhan rumah tangga bulanan. Sokunbi membagi 12 kategori anggaran rumah tangga pada umumnya, yaitu: makanan, perawatan pribadi, perlengkapan rumah tangga, keperluan rumah, transportasi, hiburan, kesehatan, asuransi, rumah, bayar utang, bersedekah, dan menabung.

Kategori tersebut bisa berubah, terutama mengenai biaya listrik, bahan makanan, atau utang.

Dalam rumah tangga utang memang salah satu solusi untuk membeli suatu kebutuhan tanpa harus mengeluarkan bujet yang besar di awal. Secara ukuran proporsional, jumlah utang tidak boleh lebih dari 50% total aset yang dimiliki saat ini.

Jumlah cicilan juga sebaiknya hanya berkisar antara 20% hingga 30% dari total pendapatan bulanan. Ingat, kamu juga perlu mulai menabung dan membayar kebutuhan bulanan.

●     Memperkirakan Biaya Kebutuhan Rumah Tangga

Meski harga barang atau jasa yang dipakai sehari-hari berbeda, tetapi kamu dan pasangan harus memperkirakan total biaya kebutuhan rumah tangga. Karena kalian memakai barang atau jasa tersebut berulang kali.

Cara termudah untuk memperkirakan kebutuhan rumah tangga adalah menghitung rata-rata pengeluaran selama beberapa bulan sebelumnya.

Contohnya menghitung rata-rata kebutuhan tiga bulan dari biaya belanjaan untuk mendapatkan perkiraan bulan mendatang. Namun kuncinya adalah buat biaya kebutuhan yang realistis sesuai kemampuanmu dan pasangan.

Jika perkiraan melebihi kemampuan, pangkas kebutuhan yang tak penting. Jika total perkiraan lebih rendah daripada penghasilan, gunakan dana tersebut untuk menabung, bisa investasi, atau keduanya. Anggaran minimal untuk hal tersebut adalah 20 persen dari penghasilan.

Setiap keluarga tentu harus memiliki dana darurat dalam perencanaan keuangan keluarga. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dan menimpa kita di kemudian hari.

Contohnya seperti pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang di-PHK dan dirumahkan. Idealnya dana simpanan darurat mencapai 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan.

Apapun pilihanmu, menabung atau investasi, sebaiknya pilih yang sesuai dengan rencana kalian. Bila kalian memiliki rencana jangka panjang (lebih dari 10 tahun) dan memiliki dana di hari tua, pilih investasi dengan produk yang bersifat jangka panjang. Misal saham atau reksa dana saham.

Pilih reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan obligasi untuk rencana jangka menengah (kurang dari lima tahun). Untuk rencana yang kurang dari dua hingga tiga tahun, kamu bisa investasi pada reksa dana pasar uang atau deposito.

Sedangkan untuk mengamankan dana dan mempermudah transaksi, pilih menabung. Temukan produk investasi yang tepat buat rumah tanggamu dengan mengunduh Ajaib.

●     Lacak Pengeluaran

Usahakan pengeluaran kalian sesuai dengan daftar kebutuhan. Untuk memastikan semua berjalan lancar, cek dan lacak pengeluaran setiap minggu. Gunakan aplikasi budgeting atau Excell untuk mempermudah pencatatan sekaligus pelacakan pengeluaran.

●     Evaluasi Pengeluaran

Terkadang pengeluaran kebutuhan rumah tangga berjalan dengan baik, tetapi ada kalanya tidak. Oleh karena itu, kalian wajib melakukan evaluasi, mendiskusikan, dan mengubah kebutuhan. Misal menjadwalkan evaluasi keuangan setiap dua atau tiga bulan sekali.

Jika ada pengeluaran yang tidak sesuai rencana yang berasal dari pasangan, utarakan dengan tenang dan jelaskan dampaknya terhadap keuangan rumah tangga. Sebaiknya terbuka mengenai kondisi keuangan, termasuk pengeluaran, ke pasangan. Jangan tabu membicarakan uang di depan pasangan.

●     Komunikasi

Komunikasi merupakan dasar keberhasilan dalam sebuah pernikahan. Sehingga komunikasikan segala kepada pasangan termasuk menyusun anggaran kebutuhan. Memang, tak mudah menyatukan dua kepala menjadi satu.

Mungkin terdengar sepele, tapi kenyataannya banyak pasangan yang tidak membicarakan dan melakukan perencanaan keuangan bersama dalam rumah tangga.

Padahal, perencanaan keuangan keluarga yang sehat dan terencana harus dibicarakan secara terbuka mengenai aset, utang masing-masing, dan tentunya penghasilan.

Ada kalanya kalian tak sepakat mengenai pilihan pengeluaran si dia, tetapi kunci melewati ketidaksepakatan adalah komunikasi dan mendengarkan. Dengarkan alasannya dan bicarakan mengenai keberatanmu.

Ingat, kamu adalah punya tim. Pasanganmu adalah bagian tim tersebut, bukan rival.

Pilih Rekening Bersama atau Rekening Pribadi?

Dalam pernikahan, keputusan untuk memiliki rekening tabungan bersama atau pribadi tergantung kesepakatan suami dan istri. Tak ada aturan baku mengenai hal ini.

Sah-sah saja kalau kamu dan pasangan memiliki rekening tabungan masing-masing. Namun tak ada salahnya untuk memiliki satu rekening bersama. Rekening ini akan bertugas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti belanja bahan makanan, bayar listrik, membeli keperluan rumah, transportasi, dan lainnya.

Selain itu, kalian juga bisa menggunakan satu rekening saja untuk semua kebutuhan. Yang perlu diperhatikan adalah kamu dan pasangan telah menetapkan aturan dasar.

Perjelas berapa banyak yang bisa dibelanjakan per orang untuk kebutuhan setiap bulan dan tentukan batasan belanja tanpa berkonsultasi dengan pasangannya, nerdwallet.com (04/05/2017).

Meski demikian Charlie Bolognino, perencana keuangan dari Side-by-Side Financial, tidak menyarankan untuk menempatkan semua dana ke dalam satu rekening. Namun ada baiknya jika setiap pasangan bersikap fleksibel dalam membuat anggaran rumah tangga.

Artikel Terkait