Perencanaan Keuangan

Mengenal Perencana Keuangan yang Banyak Diincar Orang

Ajaib.co.id – Perencana keuangan sepertinya tidak terlalu sering kamu dengar, tapi saat ini perencana keuangan dicari oleh banyak orang karena menawarkan jasa keuangan yang sangat dibutuhkan, yaitu membantumu menyusun rencana keuangan dengan benar. Profesi ini sepertinya memang belum terlalu populer di Indonesia, tapi sebenarnya ada dan juga dicari oleh masyarakat.

Tugas Perencana Keuangan

Tugas mereka adalah memberikan saran-saran penting yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan. Saran-saran itu sendiri dihasilkan dari analisis yang terstruktur sehingga tentu mereka tidak akan sembarangan memberikanmu saran. Agar orang yang membutuhkan saran itu bisa mengelola uangnya secara wajar dan bisa mendapatkan tujuan utama dari pengelolaan uang tersebut dengan cara yang efisien.

Jadi, misalnya kamu yang memiliki uang yang banyak, daripada dihamburkan dengan tidak jelas, kamu sebaiknya berkonsultasi pada perencana atau penasihat keuangan. Karena mereka yang akan membantumu bagaimana caranya agar kamu bisa mengelola uang dengan baik, dan juga akan mendatangkan keuntungan nyata untukmu juga.

Jika kamu ingin mengetahui bagaimana caranya bisa melakukan tabungan pendidikan untuk dana pendidikan anak di masa depan, sebaiknya kamu mendatangi penasihat keuangan karena mereka akan memberikan analisis yang tepat agar kamu bisa mencapai target itu dengan sebaik-baiknya.

Mengelola uang tampaknya mudah, tapi banyak orang yang terjebak dengan uang yang dimilikinya, dan akhirnya memboroskannya dengan asal-asalan. Atau yang paling sering terjadi adalah penghasilan ada, tapi karena gaya hidup membuat terlilit utang dan sulit untuk membayar. Hal tersebut terjadi karena kamu tidak mengelola keuanganmu dengan tepat.

Padahal yang paling tepat adalah mengelola uang yang kamu miliki hingga bisa menghasilkan uang kembali, atau mengelola uang itu agar bisa berguna di masa depan nanti sehingga kita memiliki persiapan matang. Apalagi mengelola keuangan untuk mempersiapkan masa pensiun.

Jenis Perencana Keuangan

Sekarang sudah banyak yang menyadari bahwa perencana keuangan itu penting adanya karena memang mengelola keuangan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih kemunculan firma jasa penasihat keuangan juga menunjukkan bahwa profesi ini mulai dikenal oleh masyarakat.

Ada dua jenis perencana keuangan. Yang pertama adalah perencana keuangan secara independen, mereka bekerja secara mandiri dan tidak terikat pada instansi mana pun, tapi mereka tetap bisa dipercaya karena kompetensinya. Lalu yang kedua adalah perencana keuangan terikat, mereka bekerja di sebuah instansi karena perusahaan atau bank tersebut membutuhkan mereka.

Tugas Perencana Keuangan

Lalu apa saja yang bisa penasihat keuangan lakukan sehingga kamu tidak akan rugi ketika mendatanginya? Di bawah ini adalah tugas-tugas dari penasihat keuangan:

1. Memberikan Saran Efektif untuk Mengelola Keuangan

Perencana keuangan dikatakan sebagai ahlinya karena mereka memiliki pendidikan sebagai pengelola keuangan. Mereka sudah memiliki ilmu tentang mengelola keuangan, jadi saran-saran mereka bisa kamu dengar dan ikuti.

Pengelola keuangan tidak akan memberikan saran yang merepotkan padamu. Jika kamu memiliki target melunasi rumah atau memiliki rumah baru dalam kurun waktu 10 tahun, penasihat keuangan akan membantumu memikirkan cara yang efektif dan efisien agar kamu bisa mencapai target itu.

2. Membantu Selamat dari Krisis Keuangan

Mendatangi perencana keuangan tidak harus menunggu sedang memiliki banyak uang. Bahkan ketika kamu kesulitan karena masalah finansial, kamu bisa mendatangi mereka. Perencana keuangan akan memberikanmu saran agar kamu bisa keluar dari krisis itu dengan langkah yang tepat.

Inilah yang membuat perencana keuangan tidak hanya bisa didatangi oleh individu, tetapi juga seorang pengusaha yang baru membangun bisnisnya pun bisa berkonsultasi dengan mereka.

3. Lihai Mempelajari Data Keuangan

Ketika kamu mendatangi seorang perencana keuangan, mereka akan melihat data-data asalnya keuanganmu. Tidak perlu berburuk sangka dulu karena dengan cara itu mereka bisa merencanakan hal ke depan.

Hal itu terjadi karena mereka harus menganalisis terlebih dahulu data keuangan yang kamu miliki. Mereka ahli membaca data dan mengolahnya menjadi saran yang tepat yang akan diberikan kepadamu yang butuh tahu bagaimana caranya mengelola uang dengan baik itu.

4. Saran Bersifat Objektif

Kamu mungkin akan menemukan bahwa perencana keuangan sepertinya tidak berpihak padamu ketika memberikan saran, padahal sebenarnya ia sedang memberikan saran objektif. Mereka mencari jalan keluar yang tepat agar keinginanmu bisa terpenuhi, walaupun tidak sepenuhnya terpaku pada keinginanmu.

Misalkan saja gajimu Rp10.000.000, dan kamu ingin membeli mobil yang cicilan per bulannya Rp6.000.000, maka perencana keuangan akan memberikan saran bahwa kamu harus memilih mobil yang lebih murah, tapi punya fungsi dan kualitas yang mendekati mobil yang kamu mau.

Apalagi jika kamu berumah tangga, maka uang sisa dari cicilan, tentunya akan membuatmu babak-belur, dan melakukan kredit yang lainnya bukan pilihan yang tepat. Intinya mereka akan melakukan perencanaan yang realistis.

5. Memonitor Rencana Keuangan Klien

Setelah kamu melakukan konsultasi pada perencana keuangan mereka tidak akan membiarkanmu begitu saja karena tugasnya belum selesai. Mereka akan tetap melakukan pengawasan apakah saran yang diberikan, kamu bisa lakukan dengan sebaik-baiknya.

Jika terjadi kendala, mereka juga tidak akan segan untuk membantumu. Monitor ini biasanya dilakukan dengan evaluasi yang bisa ada setahun sekali atau dua tahun sekali.

Cara Merencanakan Keuangan untuk Masa Depan

Bagi kamu yang ingin merencanakan uang sendiri tanpa bantu perencana keuangan. Di bawah ini adalah beberapa cara memiliki rencana keuangan yang baik.

1. Tanyakan apa tujuan masa depanmu

Meskipun bersifat klise, namun kamu perlu menjawab beberapa pertanyaan seperti:

  • “Ke mana kamu ingin membawa diri dalam 5, 10, 20 tahun mendatang?”
  • “Apa yang sebenarnya kamu inginkan dalam kehidupan ini?”

Jangan menjawab dengan jawaban umum seperti:

  • “Saya ingin menjadi kaya” atau “Saya ingin keliling dunia.” Cobalah buat jawab dengan lebih spesifik.
  • “Dalam dua puluh tahun, aku ingin memiliki rumah, memiliki jumlah tabungan, jumlah B dalam investasi, dan jumlah C dalam dana pensiun saya.”

Untuk merencanakan keuangan kamu tidak perlu memiliki tujuan yang 100% jelas. Tapi jangan bayangkan gaya hidup yang mewah dalam sepuluh tahun jika penghasilan masa lalu dan penghasilan saat ini belum menyesuaikan.

2. Ketahui nilai yang kamu miliki

Kamu tidak akan pernah mencapai tujuan jika tidak mulai melangkah. Untuk mulai melangkah, kamu perlu mengeluarkan semua catatan dan mengambil kalkulator untuk membuat perhitungan secara detil.

Kumpulkan informasi sebanyak mungkin, dan cobalah cantumkan aset mulai dari rumah, mobil, tabungan, dan investasi. Selanjutnya, tuliskan apa yang menjadi utang seperti hipotek, kredit mobil, tagihan kartu kredit, dan sebagainya. Setelah itu periksa juga pengeluaran.

Dengan begitu kamu bisa mengetahui sesungguhnya berapa nilai yang kamu miliki saat ini.

3. Periksa Biaya saat ini

Cobalah cari tahu kemana uangmu pergi. Sediakan notebook mini dan catat secara detil setiap biaya yang keluar. Kamu juga bisa membuat sebuah dokumen lewat word atau excel yang dapat merinci pengeluaran dari dasar seperti makanan, tempat berlindung, dan biaya transportasi. Jadikan ini kebiasaan setiap bulannya. Dengan begitu kamu bisa mengetahui apakah kamu telah bijak menggunakannya.

4. Mulai Hemat

Ada banyak aturan tentang menabung, mulai dari simpan 10% dari penghasilan hingga kamu harus memiliki dana darurat setidaknya tiga bulan pendapatan yang dimiliki. Jadu cobalah untuk memangkas beberapa pengeluaran, tanpa membunuh semua kesenangan. Pastikan kamu menabung sebanyak yang kamu mampu.

5. Bayar Utang

Jika saat ini kamu memiliki utang dengan bunga yang tinggi, kamu harus segera mengatur keuangan untuk melunasinya. Utang dengan bunga tinggi masuk ke tingkat pengembalian yang kamu dapatkan dari investasi dan dapat menelan seluruh pendapatan yang didapatkan di rekening tabungan. Menghapus utang juga menghapus nilai kredit di masa depan.

6. Bangun Portofolio Investasi

Lebih dari sekedar tabungan, investasi akan menjaga keuangan kamu hingga hari tua di masa pensiun. Ada beberapa peraturan investasi dasar yang perlu kamu perhatikan seperti:

  • Selalu lakukan penelitian sebelum terjun dengan mengumpulkan data emiten atau instrumen investasi.
  • Pahami peraturan risiko dan hasil yang ada: semakin tinggi risikonya, semakin tinggi potensi keuntungan- dan sebaliknya.

Cobalah untuk melakukan diversifikasi portofolio dengan mulai untuk berinvestasi dalam berbagai bentuk dan jenis, jadi jika satu investasi gagal, tidak akan membuat kamu kehilangan banyak uang.

Untuk memulai investasi, kini kamu bisa mulai dengan berinvestasi di Ajaib. Di sini kamu bisa merencanakan finansial jangka panjang ataupun jangka pendek untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan, mulai dari biaya pendidikan anak, dana pensiun, pergi haji atau umroh, dan masih banyak lagi.

Ajaib merupakan salah satu platform investasi yang membantu kamu berinvestasi dengan modal mulai dari Rp10 ribu untuk instrumen reksa dana, dan Rp100 ribu untuk instrumen saham.

7. Asuransikan Diri

Tidak ada yang bisa menebak kehidupan di masa depan. Terkadang kecelakaan mengerikan terjadi atau tiba-tiba sakit. Sulit untuk membeli asuransi jiwa saat kamu merasa memiliki kesehatan yang baik, tapi jika tidak, berarti kamu menaruh rencana masa depan ke dalam bahaya.

Membeli asuransi jiwa paling baik dilakukan lebih awal daripada nanti. Asuransi jiwa akan memastikan rencana keuangan yang telah kamu bangun dengan cerdas tidak akan habis dalam sekejap.

Profesi yang Menjanjikan

Jika kamu ingin menjadi perencana keuangan, kamu juga bisa menggapai profesi ini karena profesi perencana keuangan cukup menjanjikan dan diincar banyak orang. Kamu hanya tinggal belajar dengan giat dan membantu banyak orang bisa mengelola keuangan dengan benar.

Untuk menjadi pengelola keuangan ada sertifikasi yang harus kamu penuhi, dan sertifikasi itu harus diakui oleh lembaga yang berwenang. Jadi, untuk menjadi perencana keuangan kamu memang harus melewati berbagai tahapan dulu.

Artikel Terkait