Rumah Tangga Masa Kini

Perbedaaan Setahun Berapa Hari Kalender Masehi dan Hijriyah

Setahun Berapa Hari

Ada dua jenis kalender yang digunakan di Indonesia, yaitu Masehi dan Hijriyah. Jika kamu bertanya setahun berapa hari, maka jawabannya berbeda. Tergantung kalender apa yang digunakan.

Kedua penanggalan ini memiliki jumlah hari yang sama dalam satu minggu. Hanya saja jumlah hari dalam setahun dan juga hari pertama di sebuah tahun baru berbeda. Ada hal yang juga yang membedakan antara kedua kalender tersebut.

Jumlah Hari dalam Setahun di Kalender Masehi dan Hijriyah

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kedua penanggalan Masehi dan Hijriyah memilih jumlah hari yang sama dalam seminggu namun berbeda jumlah harinya dalam satu tahun. Jumlah bulan dalam satu tahun juga sama, yaitu 12 bulan.

Lalu, setahun berapa hari untuk kalender Masehi? Yang satu ini pasti sudah banyak yang tahu. Dalam satu tahun, jumlah hari di penanggalan Masehi antara 365 hari atau 366 hari. Kok beda?

Tentu saja beda. Tergantung pada saat itu tahun kabisat atau atau tidak. Jika tahun kabisat, maka di bulan Februari berjumlah 29 hari. Maka, dalam satu tahun ada 366 hari.

Lalu, berapa hari dalam satu tahun di penanggalan Hijriyah? Jangan kaget, di kalender Hijriyah, hanya berjumlah 354 – 355 hari. Beda sekitar 10 hari.

Kok bisa? Tentu saja. Kamu akan mengerti perbedaannya ketika kamu memahami penentuan penanggalan di kedua kalender tersebut.

Perbedaan Penanggalan Masehi dan Hijriyah

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Sehingga wajar di negara ini kalender Hijriyah juga digunakan. Karena beberapa acara keagamaan ditentukan oleh penanggalan Hijriyah, bukan Masehi.

Meskipun demikian, bukan berarti mereka para umat Islam tidak menggunakan kalender Masehi. Mereka menggunakan kalender ini untuk keperluan di luar kepentingan agama, misalnya saja menentukan jadwal kegiatan setiap hari, sekolah, bisnis, dan lainnya.

Di bawah informasi lebih lengkap perbedaan penanggalan Hijriyah dan Masehi.

1. Sistem Penanggalan

Jika kamu seorang muslim, kamu pasti ingat bahwa untuk menentukan awal Ramadan dan juga Idul Fitri, maka dilakukan proses melihat hilal. Hilal adalah bulan. Ketika hilal atau bulan sudah terlihat, maka masuklah bulan Ramadan atau bulan Syawal.

Hari pertama bulan Syawal merupakan perayaan hari kemenangan setelah menjalani puasa selama bulan Ramadan. Perayaan kemenangan ini disebut Idul Fitri.

Kenapa harus hilal? Karena sistem penanggalan Hijriyah berdasarkan siklus bulan. Pergantian bulan juga ditentukan oleh penampakan hilal atau bulan. Inilah yang paling membedakan antara kalender Hijriyah dengan kalender Masehi. Ketika kalender Hijriyah menggunakan bulan, Masehi ditentukan berdasarkan Matahari.

2. Jumlah Hari dalam Satu Bulan

Kamu sudah tahu kan setahun berapa hari untuk kalender Masehi dan Hijriyah? Perbedaannya sangat signifikan, bukan? Perbedaannya sekitar 10 hari. 

Hal ini disebabkan jumlah hari dalam satu bulan berbeda. Untuk kalender Masehi, menghitung jumlah hari dalam satu bulan itu antara 30 hari sampai 31 hari kecuali bulan Februari yaitu 28 hari.

Sementara itu, untuk tahun Hijriyah, jumlah hari dalam satu bulan antara 29 hari sampai 30 hari. Jadi, sangat bisa dipahami jumlah hari dalam satu tahun berbeda, bukan?

3. Patokan Penanggalan

Menurut kamu, mana yang lebih dulu antara kalender Masehi dan kalender Hijriyah? Ternyata lebih dulu kalendar Masehi. Kalendar Hijriyah baru ditetapkan pada zaman Khulafaurrosyidin. Patokan penanggalan Hijriyah mengacu pada awal Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah.

Makanya, di berbagai buku sejarah, hijrahnya Nabi ke Madinah itu pada tanggal 622 Masehi. Itu menunjukkan bahwa Tahun Masehi lebih dulu digunakan daripada Tahun Hijriyah.

4. Pergantian Hari

Bagi orang Jawa, mereka selalu menentukan pergantian hari ketika masa surub atau terbenamnya matahari terjadi. Jadi, ketika mereka menganggap hari itu sudah berubah ketika malam dimulai, yaitu ketika salat maghrib.

Mengapa? Karena kebanyakan orang Jawa beragama Islam. Mereka secara tidak sengaja menggunakan hijriyah. Pasalnya, di penanggalan hijriyah, pergantian hari terjadi ketika matahari terbenam, yaitu ketika salat maghrib. Sementara itu, untuk kalender Masehi, pergantian hari itu terjadi di malam hari, tepat pada pukul 00.00.

Begitu juga dengan perayaan awal tahun. Seperti biasa, masyarakat di seluruh dunia merayakan pergantian tahun pada jam 00.00. Di saat itulah ada kembang api yang menandakan pergantian tahun.

Sementara itu, umat Islam merayakan tahun baru hijriyah misalnya dengan cara berdoa di masjid usai salat maghrib. Karena pada saat itulah hari awal pergantian tahun baru Hijriyah.

Dari kedua kalender tersebut, yang paling sulit memang menentukan kalender Hijriyah. Pasalnya, ini ditentukan berdasarkan hilal atau bulan. Sementara itu, hilal harus dilihat pada saat matahari terbenam. Seringkali hilal tidak terlihat karena faktor cuaca seperti mendung dan kabut.

Meskipun demikian, sekarang sudah ada sistem falak. Ini sistem penentuan kalender hijriyah dengan menggunakan alat bantu ilmu matematika. Ini bukan berarti tidak menggunakan bulan sebagai patokan. Tidak seperti itu.

Ilmu matematika ini hanya untuk memudahkan, meyakinkan, dan juga memverifikasi mengenai penanggalan hijriyah. Jadi, melihat hilal tetap menjadi patokan utama.

Itulah perbedaan antara kalender Masehi dengan Kalender Hijriyah. Sekarang, kamu tidak hanya tahu apa perbedaannya tapi juga bisa menjawab ketika ada orang mengajukan pertanyaan 1 tahun berapa hari. Kamu bisa jawab secara lengkap, yaitu berdasarkan kalender Masehi dan juga Hijriyah.

Dapatkan informasi menarik dan edukatif lainnya seputar ekonomi, milenial, teknologi, keuangan, hingga Investasi hanya di website Ajaib. Jangan lupa untuk mengikuti akun Instagram @ajaib_sekuritas untuk update terbaru lainnya.

Artikel Terkait