Saham

5 Daftar Saham Sektor Komoditas

saham-komoditas

Saham komoditas merupakan instrumen investasi yang cukup menarik di pasar keuangan. Saham sektor komoditas mengacu pada kepemilikan sebagian dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam sektor komoditas seperti saham batu bara, pertambangan, perkebunan, maupun industri logam.

Komoditas sendiri merupakan bahan mentah yang digunakan dalam proses pembuatan produk konsumen. Dalam perdagangan, komoditas merupakan sumber daya dasar yang dapat saling dipertukarkan dengan barang sejenis lainnya.

Investasi pada saham komoditas memungkinkan investor untuk ikut serta meraup cuan dari dinamika harga dan permintaan komoditas yang mendasari operasi perusahaan tersebut. Hal ini memberikan eksposur langsung terhadap fluktuasi harga komoditas global, yang dapat menghasilkan potensi keuntungan ketika harga komoditas meningkat.

Keberadaan saham sektor komoditas juga memperluas peluang diversifikasi portofolio investasi. Dengan memiliki saham pada emiten ini, investor dapat mengimbangi risiko investasi dengan menyebar dana di berbagai sektor ekonomi.

Saham komoditas juga sering kali terkait dengan siklus ekonomi global dan dapat memberikan indikasi tentang kesehatan ekonomi secara keseluruhan. Oleh karenanya, saham pada sektor ini menjadi pilihan menarik bagi investor.

Tertarik mengoleksi saham sektor komoditas? Berikut ini beberapa contoh saham komoditas yang bisa kita miliki.

1.    PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merupakan salah satu saham komoditas yang memiliki sejarah panjang dan peran vital dalam industri pertambangan Indonesia. Didirikan pada tahun 1968 sebagai badan usaha milik negara, kegiatan usaha ANTM bergerak di sektor logam dan mineral dengan fokus pada eksplorasi dan produksi bijih logam seperti nikel, bauksit, dan batu bara.

Perusahaan ini juga memiliki sejumlah anak perusahaan di berbagai lokasi di Indonesia dan Australia. Sebut saja PT Indonesia Coal Resources, PT Antam Resourceindo, PT Indonesia Chemical Alumina, dan Asia Pacific Nickel Pty Ltd.

Pada tanggal 27 November 1997, ANTM melakukan pencatatan saham perdana dengan saham penawaran sebanyak 430.769.000 dengan harga penawaran sebesar Rp1.400 per saham. ANTM berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp603.076.600.000.

Di tahun 2024, ANTM memproyeksikan volume penjualan bijih nikel yang tetap kuat seiring permintaan yang stabil. Dengan meningkatnya kapasitas produksi, proyeksi volume penjualan bijih nikel ANTM dinaikkan menjadi 15 juta ton, yang diharapkan meningkatkan pendapatan perusahaan menjadi Rp3,6 triliun atau naik 22,7% dari proyeksi sebelumnya.

2.    PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) adalah salah satu perusahaan di sektor komoditas yang fokus pada pertambangan bijih nikel dan industri hilir di Pulau Obi, Maluku Utara. Berdiri pada tahun 2004, perusahaan ini memulai operasinya pada tahun 2010 dan menjadi bagian dari Grup Harita.

Proyek utama NCKL adalah Obi Industrial State yang menghasilkan nikel untuk berbagai keperluan, seperti produksi stainless steel, campuran baja, industri otomotif, baterai, dan produksi koin. Pencatatan saham NCKL dilakukan pada 12 April 2023 dengan harga penawaran sebesar Rp1.250 dan berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp9.997 miliar.

Meskipun Nikel Pig Iron (NPI) mengalami penurunan harga di awal tahun, NCKL memperkirakan laba bersihnya mungkin lebih rendah karena faktor kelebihan pasokan. Dengan harga nikel yang telah mencapai titik terendahnya dan tanda-tanda penurunan suplai dari produsen global, harga nikel berpotensi mengalami peningkatan. Ini dapat menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang.

3.    PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) bergerak di sektor komoditas dengan fokus utama pada industri pertambangan bijih logam, terutama emas, perak, tembaga, dan mineral lainnya. MDKA memiliki aset utama berupa Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, yang menghasilkan emas dan tembaga.

Pencatatan MDKA dilakukan pada 19 Juni 2015 di papan utama dengan harga penawaran 2.000 (IDR) dan berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp839,3 miliar. Saat ini perusahaan tengah bersiap untuk mengoperasikan proyek-proyeknya, seperti proyek AIM dan proyek High-Pressure Acid Leaching (HPAL) yang direncanakan akan memulai komisioningnya pada akhir tahun 2024.

4.    PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) merupakan salah satu pemain utama di saham sektor komoditas batu bara di Indonesia. Didirikan pada tahun 1970, ADRO memiliki sejarah panjang dalam industri pertambangan batu bara, terutama di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Perusahaan ini memiliki sumber daya batu bara yang cukup besar dengan perkiraan 4 miliar ton dan cadangan sekitar 1 miliar ton. Selain itu, ADRO memiliki 30 anak perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang terkait seperti Adaro Mineral, Makmur Sejahtera Wisesa, IndoMet Coal, dan Adaro Power.

Pencatatan ADRO dilakukan pada 16 Juli 2008 di papan utama dengan harga penawaran Rp1.100. Emiten saham batu bara ini berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp12,25 triliun saat penawaran perdana.

5.    PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Yang termasuk saham batu bara lainnya yaitu ITMG atau PT Indo Tambangraya Megah Tbk. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1987 dengan kegiatan operasional penambangan dan penjualan batu bara di berbagai lokasi di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

IPO ITMG dilakukan pada 18 Desember 2007 dengan harga penawaran perdana sebesar Rp14.000 dan berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp3,16 triliun. ITMG memiliki total saham terdaftar sebanyak 1.129.925.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 20%.

Selain fokus pada bisnis utama pertambangan batu bara, ITMG juga terus mengembangkan diversifikasi portofolio bisnisnya. Terutama dalam bidang energi terbarukan yang sejalan dengan tren global menuju energi bersih dan berkelanjutan.

Setelah melihat 5 daftar saham sektor komoditas tersebut, penting untuk diingat bahwa informasi ini hanya sebagai informasi dan bukan merupakan anjuran atau rekomendasi saham komoditas yang wajib dikoleksi.

Keputusan investasi haruslah diambil dengan bijak disertai riset dan analisis yang cermat. Selalu pertimbangkan tujuan investasi, toleransi risiko, serta konsultasikan dengan profesional keuangan jika diperlukan sebelum mengambil langkah dalam dunia investasi.

Selalu simak perkembangan pasar dan berbagai faktor eksternal yang dapat memengaruhi kinerja saham. Dengan melakukan analisis yang terukur dan bijak dalam pengambilan keputusan investasi, kita dapat mencapai hasil investasi yang lebih baik dan meminimalkan potensi risiko yang mungkin timbul.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait