Adaro Energy Indonesia (ADRO) mencatatkan laba bersih sebesar USD458,04 juta selama kuartal pertama 2023. Angka tersebut naik 14 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar USD400,07 juta. Laba per saham dasar juga meningkat menjadi USD0,01478 dari USD0,01282 pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan laba ini didukung oleh pendapatan usaha sebesar USD1,83 miliar, yang mengalami lonjakan 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar USD1,22 miliar. Namun, beban pokok pendapatan juga meningkat sebesar 72 persen menjadi USD1,07 miliar dari USD622,78 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba kotor mencapai USD763,11 juta, mengalami kenaikan 26 persen dibandingkan dengan USD601,88 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Beban usaha mencapai USD111,87 juta, meningkat dari USD66,62 juta. Sementara beban lain-lain bersih mencapai USD26,46 juta, naik dari surplus sebesar USD19,14 juta. Laba usaha mencapai USD624,77 juta, tumbuh 12 persen dibandingkan dengan USD554,41 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Biaya keuangan meningkat menjadi USD26,61 juta dari USD17,98 juta, sementara penghasilan keuangan melonjak menjadi USD33,46 juta dari USD5,35 juta, atau naik sebesar 525 persen.
Bagian atas keuntungan bersih ventura mencapai USD29,96 juta, menurun dari USD69,63 juta pada tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak penghasilan mencapai USD661,58 juta, mengalami surplus 8 persen dibandingkan dengan USD611,42 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pajak penghasilan mencapai USD135,81 juta, turun dari USD171,40 juta pada tahun sebelumnya.
Laba periode berjalan mencapai USD525,77 juta, meningkat dari USD440,01 juta pada tahun sebelumnya. Total ekuitas mencapai USD7,05 miliar, naik dari USD6,52 miliar pada akhir tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai USD2,77 miliar, turun dari USD4,25 miliar pada akhir tahun sebelumnya. Total aset mencapai USD9,82 miliar, menurun dari USD10,78 miliar pada akhir 2022.
Sumber: Surplus 14 Persen, Laba Bersih Adaro Energy (ADRO) Kuartal I-2023 Terakumulasi USD458 Juta, dengan perubahan seperlunya.
