PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) memproyeksikan harga batu bara secara global masih bisa terjaga di level tinggi pada tahun 2023.
“ITMG melihat trend harga batu bara pada tahun 2023 masih akan dipengaruhi oleh aksi geopolitik dan tingginya harga komoditas energi lainnya seperti gas,” tutur Direktur Corporate Communications dan Investor Relations PT Indo Tambangraya Megah Tbk Yulius Gozali.
Melihat faktor-faktor tersebut, ditambah lagi dengan adanya terbatasnya pasokan batu bara, ITMG memperkirakan harga batu bara masih akan terjaga di level yang tinggi pada tahun 2023.
Presiden Direktur PT Indo Tambangraya Megah Tbk Mulianto Lie menuturkan secara lengkap bahwa, sepanjang kinerja tahun 2022 menikmati harga batu bara yang cukup tinggi dan melihat kemungkinan harga ini akan tetap terjaga dan terus berlanjut di tahun 2023.
“Kami akan terus mengoptimalisasi tambang-tambang yang sudah ada, kami harus benar-benar bisa mengambil manfaat dari situasi yang baik ini di kinerja tahun 2022,” tutur Mulianto Lie.
Adapun, Yulius Gozali menambahkan saat ini rencana produksi batu bara ITMG masih Wait and See dan menunggu persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya atau RKAB pertambangan dari Kementerian ESDM.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk tercatat memproduksi sejumlah 18,2 juta ton batu bara pada tahun penuh 2021 dari beberapa tambang miliknya. Pada tahun ini, ITMG menetapkan rencana untuk memproduksi sekitar 17,5 juta-18,8 juta ton batu bara.
Sumber: Indo Tambangraya (ITMG) Proyeksi Harga Batu Bara Tetap Tinggi pada 2023, dengan perubahan seperlunya.