Berita

ITMG Giat Investasi Untuk Lokasi Tambang Baru

Sumber: Unsplash

Ajaib.co.id – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) memperkirakan capital expenditure (CAPEX) atau belanja modal pada semester II tahun 2021 akan meningkat, seiring dengan melakukan investasi alat berat dan persiapan lokasi tambang baru pada anak usahanya, PT Graha Panca Karsa (GPK).

ITMG telah menyerap CAPEX sebesar US$4,8 juta dari total anggaran tahun 2021 ini yang mencapai sebesar US$40,5 juta. CAPEX tersebut dimanfaatkan untuk mendukung bisnis ITMG secara keseluruhan, seperti pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur di seluruh tambang.

“Sumber dana CAPEX sepenuhnya berasal dari kas internal. Selanjutnya, realiasi belanja modal ini harus dimanfaatkan dengan hati-hati guna memastikan penggunaan belanja modal yang sesuai dengan perencanaan dan planning awal,” tutur Direktur Komunikasi Korporat & Hubungan Investor Indo Tambangraya Megah Yulius Gozali.

Kemudian, ITMG mulai mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Pengembangan dilakukan mulai dari tambang mineral berbasis Green Energy hingga proyek panel atap tenaga surya.

“Dalam 5 sampai 10 tahun mendatang, ITMG memang masih fokus pada bisnis batu bara. Namun, ITMG sedang menjajaki tambang mineral berbasis clean tech atau green energy,” tutur Direktur Utama Indo Tambangraya Megah Mulianto.

Lanjutnya, mineralnya bisa bauksit, nikel, emas, dan tambang mineral lain yang mendukung transformasi ke depan.

Selain menjajaki tambang mineral baru, ITMG sedang mencari mitra untuk instalasi panel atap tenaga surya. ITMG sedang memfinalisasi rencana konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS ini dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi untuk memastikan pasokan listrik yang memadai dan stabil.

Menurut Mulianto, dalam transformasi yang dicanangkan ITMG, pengembangan bisnis batu bara tetap dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, ITMG akan terus mengeksplorasi tambang batu bara untuk menambah cadangan yang ada.

Dari sisi produksi, ITMG menargetkan produksi batu bara sebanyak 19 sampai dengan 19,9 juta ton tahun 2021 ini. Sedangkan penjualan ditargetkan menjadi 21,5 sampai dengan 22,4 juta ton. Sejauh ini, Tiongkok masih menjadi penyumbang utama penjualan mencapai 30%, Indonesia 19%, Jepang 16% dan negara-negara lainnya. Dari total penjualan tersebut, perusahaan telah mendapatkan 79% kontrak penjualan. Selanjutnya, sebanyak 56% harga jualnya telah ditetapkan, 24% lagi mengacu pada indeks harga batu bara. Sedangkan 21% masih belum terjual.

Di sepanjang semester I tahun 2021, ITMG berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar US$676 juta dan margin laba kotor meningkat menjadi 34%. Kenaikan harga jual batu bara tidak hanya meningkatkan pendapatan, namun juga laba bersih yang melesat naik signifikan mencapai 312% dari yang sebelumnya US$29 juta pada paruh pertama tahun kinerja 2020 menjadi US$118 juta pada periode yang sama di tahun 2021 ini.

Jika melihat kondisi cuaca yang lebih baik, volume produksi batu bara ITMG diperkirakan akan naik pada kuartal III tahun 2020 dibandingkan dengan kuartal II tahun 2022. Volume produksi diperkirakan meningkat menjadi 5,5 juta ton pada kuartal III tahun 2021 dibandingkan kuartal II tahun 2021 sebanyak 4,7 juta ton.

Sumber: Indo Tambang Belanja Alat Berat dan Persiapan Tambang Baru, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait