Berita

Bedah Kinerja Saham MDKA di Penghujung 2023

daftar saham syariah

Ajaib.co.id – PT Merdeka Copper Gold Tbk. (saham MDKA) bergerak di bidang pertambangan. Di mana, perusahaan ini memproduksi perak, emas, mineral dan tembaga. Dengan anak-anak perusahaan yang tersebar di wilayah Nusantara, perusahaan ini telah menerapkan standar tinggi dalam kinerja sosial, lingkungan, dan tata kelola perusahaan.

PT Merdeka Copper Gold Tbk memiliki dua anak perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan, meliputi eksplorasi dan produksi emas, perak, tembaga dan mineral lainnya di masa depan. Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT Bumi Sukesindo (BSI) dan PT Damai Sukesindo (DSI).

Aset utama perusahaan ini adalah proyek pertambangan yang dikenal dengan Proyek Tembaga Tujuh Bukit yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sekitar 205 kilometer tenggara Surabaya. Pada tahun 2020, saham MDKA sendiri pernah masuk menjadi anggota Indeks LQ45 karena tingginya harga emas yang berpotensi terus meningkat. Lalu bagaimana kinerjanya setelah 3 tahun berlalu?

Sebelum kamu membeli saham MDKA, yuk simak terlebih dulu kinerja saham MDKA.

Melihat Kinerja Saham MDKA Lewat Laporan Keuangan Terakhir

Dilansir dari Bisnis.com, emiten MDKA mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$23,77 juta atau sekitar Rp368,17 miliar sepanjang sembilan bulan 2023. Padahal periode yang sama tahun lalu, MDKA mencatatkan laba bersih sebesar US$69,19 juta. Rugi bersih ini berbanding terbalik dengan peningkatan pendapatan MDKA.

KomponenQ3 20232022202120202019
Total Pendapatan650,14869,88380,96321,86402,04
Laba Kotor72,47164,65120,1114,12155,44
Laba Bersih25,4458,4236,1436,270.83
Total Aset4690,533876,671278,59929,61951,25
Total Liabilitas2071,631851,83499,18394,62458,3
Total Ekuitas2024,83779,41534,99492,95

Tercatat sepanjang periode Januari-September 2023, MDKA membukukan pendapatan usaha sebesar US$1,17 miliar atau setara Rp18,12 triliun. Pendapatan itu naik 86,92% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$616,01 juta.  Pendapatan itu ditopang oleh penjualan ekspor sebesar US$725,74 juta naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$521,21 juta.

Adapun penjualan domestik tercatat sebesar US$445,20 juta, naik drastis dibandingkan periode tahun lalu di level US$96,73 juta.  Adapun beban pokok ikut melambung menjadi US$1,05 miliar atau setara Rp16,28 triliun. Beban ini membengkak 118,20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$481,91 juta. 

Selain itu, MDKA juga membukukan pembengkakan beban keuangan sebesar US$59,77 juta dan beban pendapatan sebesar US$15,55 juta. Kemudian beban umum tercatat sebesar US$38,13 juta. 

Sementara itu, liabilitas MDKA tercatat sebesar US$2,07 miliar naik dibandingkan periode akhir tahun lalu sebesar US$1,85 miliar. Secara lebih rinci, liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$1,31 miliar sementara liabilitas jangka pendek tercatat sebesar US$758,70 juta.  Kemudian ekuitas tercatat sebesar US$2,61 miliar naik dibandingkan periode Desember lalu sebesar US$2,02 miliar. Adapun total aset tercatat sebesar US$4,69 miliar.

Manajemen MDKA menjelaskan peningkatan signifikan terhadap aset disebabkan oleh proses pembangunan pabrik Acid Iron Metal (AIM) di Morowali, kenaikan produksi nikel dan sebagai dampak akuisisi PT Huaneng Metal Industry oleh Grup. 

Saham MDKA Mulai Lesu Sejak Semester 1 2023

Dilansir dari Kontan, Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan melihat lesunya kinerja MDKA hingga paruh pertama tahun ini karena koreksi yang terjadi pada harga nikel. Seperti diketahui, kontribusi terbesar pendapatan MDKA berasal dari nikel sekitar 67% terhadap total pendapatan hingga semester I 2023.

Felix menjelaskan, harga nikel sudah turun sekitar 38% secara year to date (ytd) karena adanya kekhawatiran terkait pertumbuhan ekonomi China. Utamanya industri properti China tengah terguncang seiring gagal bayar obligasi salah satu pengembang properti besar di negara tersebut yaitu County Garden.

Bukan hanya itu, tekanan bagi emiten ini juga datang dari peningkatan beban keuangan menjadi US$ 39 juta atau membengkak 335% YoY di semester pertama 2023. Ini disinyalir akibat naiknya utang berbunga dan tekanan dari tingkat suku bunga acuan.

Selain Felix, Analis Indo Premiere Sekuritas Reggie Parengkuan juga mengatakan bahwa harga logam London Metal Exchange (LME) telah mengalami koreksi lebih lanjut pada kuartal ketiga 2023. Komoditas logam seperti Tembaga, Nikel dan Aluminium kompak melemah.

Rekomendasi Saham MDKA di 2023

Dilansir dari Kontan, Analis Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan dan Wesley Louis Alianto melihat prospek pendapatan jangka pendek yang buruk bagi MDKA. Hal itu tidak terlepas dari kerugian bersih MDKA mencapai US$49,2 juta karena lemahnya pendapatan dari seluruh aset unit usaha sebagai akibat dari rendahnya harga komoditas dan tingginya biaya.

Rugi bersih MDKA sebesar US$ 49,2 juta, berbalik dari capaian laba bersih sebesar US$ 96,8 juta di semester pertama tahun lalu dan jauh dari ekspektasi Mandiri Sekuritas dengan proyeksi laba bersih bisa mencapai US$ 70,6 juta di tahun 2023.

Tergerusnya laba bersih MDKA di saat pendapatan sukses bertumbuh 52%yoy menjadi US$ 520,0 juta pada semester pertama 2023. Pertumbuhan kinerja tersebut utamanya berkat meningkatnya pendapatan dari segmen nikel sebesar 273% yoy.

Hanya saja, MDKA melaporkan kerugian sebelum pajak sebesar US$ 51,4 juta karena lemahnya pendapatan dari seluruh unit bisnis. Tercatat, hanya tambang Tujuh Bukit yang melaporkan laba sebelum pajak sebesar US$ 13,4 juta atau turun 87%yoy, sedangkan Wetar dan Proyek Nikel melaporkan kerugian sebelum pajak.

Ariyanto menyoroti, anjloknya laba bersih MDKA tepatnya terjadi pada kuartal kedua 2023 dengan kerugian sebesar US$ 52,3 juta. Padahal, MDKA masih mampu mencetak laba bersih sebesar US$ 3,1 juta di kuartal I 2023.

Lesunya kinerja MDKA di triwulan kedua tahun ini seiring lemahnya pendapatan dari bisnis nikel di tengah rendahnya harga jual rata-rata dan pengeluaran yang tinggi, serta adanya biaya non operasional seperti beban pajak final dan kerugian selisih kurs.

Meski begitu, Ariyanto melihat proyek jangka panjang masih menarik di tengah pelemahan kinerja jangka pendek. MDKA disukai karena proyek pertambangan jangka panjang seperti Mix Hydroxide Precipitate (MHP) nikel dengan target kapasitas hingga 240 ribu ton. Selain itu, masih ada proyek porfiri, AIM dan Proyek Emas Pani.

Menurut Felix, prospek kinerja MDKA ke depannya relatif tergantung dari keadaan harga nikel global, apakah mampu berbalik menguat (rebound) atau tidak. Meredanya kasus gagal bayar County Garden yang disertai beragam insentif dari Pemerintah China, seharusnya bisa menjadi katalis positif untuk harga nikel dalam beberapa bulan mendatang.

Reggie mewaspadai, tekanan bagi harga logam di sisa tahun ini sangat mungkin mendominasi sektor saham pertambangan logam. Walaupun valuasi saham emiten logam seperti MDKA masih menarik dan potensi nilai pertumbuhan yang terbuka dari sejumlah proyek.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait