Ajaib.co.id – Siapa sih yang belum pernah dengar dan kenal nama Bukalapak? Salah satu emiten teknologi di industri marketplace terbesar di Indonesia ini telah berhasil melakukan penawaran saham perdananya pada 6 Agustus 2021 dengan saham yang ditawarkan sebanyak 25.765.504.800 saham dengan harga penawaran Rp850 per lembar saham. Lalu bagaimana kinerja saham BUKA ini setelah 2 tahun lebih berada di bursa? Apakah masih layak dibeli? Mari kita bedah prospektus Bukalapak untuk menggali informasi lebih lanjut.
Profil Singkat Emiten
PT Bukalapak.com Tbk merupakan operator dari marketplace Bukalapak yang memfasilitasi beragam transaksi e-commerce B2B, B2C, C2C, serta investasi online. Startup ini didirikan pada tahun 2010, kemudian berkembang pesat hingga meraih status “unicorn” dengan valuasi antara USD2,5-USD3,0 miliar pada tahun 2017.
Per tahun 2020, Bukalapak memiliki sekitar 6,9 juta pedagang dan 104,9 juta pengguna terdaftar. Total nilai pemrosesan transaksi mencapai USD6 miliar, sedangkan pendapatannya USD95,8 juta (Rp1,35 triliun).
Pendapatan Bukalapak bersumber dari tiga segmen, yakni:
- Pendapatan Marketplace; mencakup komisi penjualan pedagang pada platform e-commerce, pengeluaran pemasaran oleh pedagang, serta pemenuhan layanan logistik yang ditawarkan perseroan kepada pedagang.
- Pendapatan Mitra; meliputi komisi penjualan produk fisik dan virtual pada platform Mitra Bukalapak, serta penyediaan layanan logistik ke Mitra.
- Pendapatan BukaPengadaan; diperoleh dari biaya barang dan margin penjualan barang fisik dan produk virtual yang difasilitasi oleh Perseroan atas produk Perseroan sendiri ataupun produk Mitra.
Mayoritas pendapatan Bukalapak diperoleh dari segmen Marketplace, yakni sekitar 73%. Sedangkan pendapatan dari segmen Mitra dan BukaPengadaan masing-masing sebesar 14% dan 9%.
Per 30 Juni 2023, saham BUKA dimiliki publik sebesar 50,50%, PT Kreatif Media Karya sebesar 24,63%, dan beberapa pemegan saham lainnya seperti:
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor | Persentase |
---|---|---|---|
Public (each below 5%) | 52.053.682.630 (Saham) | 2.602.684.131.500 (IDR) | 50,50% |
PT. Kreatif Media Karya | 25.385.649.537 (Saham) | 1.269.282.476.850 (IDR) | 24,63% |
Api (Hongkong) Investment Limited | 13.448.351.573 (Saham) | 672.417.578.650 (IDR) | 13,05% |
Archipelago Investment Pte. Ltd. | 9.736.593.677 (Saham) | 486.829.683.850 (IDR) | 9,45% |
Willix Halim | 1.438.287.844 (Saham) | 71.914.392.200 (IDR) | 1,40% |
RD Adi Wardhana Sariaatmadja | 772.585.501 (Saham) | 38.629.275.050 (IDR) | 0,75% |
Teddy Nuryanto Oetomo | 158.790.392 (Saham) | 7.939.519.600 (IDR) | 0,15% |
Howard Nugraha Gani | 38.339.910 (Saham) | 1.916.995.500 (IDR) | 0,04% |
Natalia Firmansyah | 31.239.223 (Saham) | 1.561.961.150 (IDR) | 0,03% |
Victor Putra Lesmana | 16.805.130 (Saham) | 840.256.500 (IDR) | 0,02% |
Kinerja Laporan Keuangan Saham BUKA
Dilansir dari DataIndonesia, emiten e-commerce berkode BUKA tersebut membukukan rugi bersih Rp776,22 miliar di kuartal III/2023. Nilai tersebut berbanding terbalik dari perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan laba bersih hingga Rp3,62 triliun.
Jika dipersentasekan maka bottom line BUKA tergerus 121,42% (yoy). Sementara itu, jika dibandingkan dalam rentang waktu 4 tahun terakhir, nilai rugi bersih per September tahun ini masih lebih kecil dibangingkan periode September 2020 dan 2021.
Adapun penyebab rugi bersih BUKA sepanjang kuartal III/2023 salah satunya berasal dari rugi investasi. Sementara jumlah beban operasional perseroan mencatatkan penurunan.
Kendati membukukan kerugian sepanjang Januari-September 2023, dari sisi top line, BUKA membukukan kenaikan 28,94% (yoy) menjadi Rp3,34 triliun dibandingkan sebelumnya Rp2,59 triliun. Nominal pendapatan ini menjadi yang tertinggi dalam rentang 4 tahun terakhir atau sejak September 2020.
Berikut ini rangkuman kinerja laba BUKA berdasarkan laporan tersebut (dalam ribuan rupiah kecuali jika dinyatakan secara khusus):
Komponen Laba/Rugi | III/2023 | IV/2022 | IV/2021 | IV/2020 | IV/2019 |
Total Pendapatan | 1,15 triliun | 3,61 triliun | 1,86 triliun | 1,35 triliun | 1,07 triliun |
Laba/Rugi Kotor | 295,03 miliar | – | 1,42 triliun | 1,22 triliun | 808,72 miliar |
Laba/Rugi Bersih | -386,94 miliar | – | -1,67 triliun | -1,34 triliun | -2,79 triliun |
Total Aset | 26,64 triliun | 27,40 triliun | 26,61 triliun | 2,59 triliun | 2,05 triliun |
Total Liabilitas | 842,68 miliar | – | 3,14 triliun | 996,43 miliar | 898,46 miliar |
Total Ekuitas | 25,80 triliun | – | 23,46 triliun | 1,59 triliun | 1,15 triliun |
Dilansir dari Kontan, berikut ini hasil kinerja saham BUKA di kuartal III/2023:
- Pendapatan Marketplace tumbuh 57% year-over-year (YoY) menjadi Rp635 miliar. Take rate di lini bisnis ini meningkat sebesar 109 basis poin menjadi 2,96% di kuartal ketiga dari 1,87% pada periode yang sama tahun sebelumnya yang didorong oleh peningkatan dalam penyediaan dan efisiensi rantai pasokan.
- Margin kontribusi keseluruhan (dihitung sebagai pendapatan dikurangi beban pokok pendapatan / beban penjualan dan pemasaran) mengalami peningkatan sebesar 492% YoY karena biaya penjualan dan pemasaran menurun. Margin Kontribusi tumbuh menjadi Rp182 miliar pada kuartal ketiga dari Rp 31 miliar pada periode yang sama tahun lalu, dengan Margin Kontribusi di bisnis O2O mencapai angka positif untuk pertama kalinya di bulan September 2023. Di bisnis Marketplace, Margin Kontribusi (sebagai persentase dari TPV) telah meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu ke 1,03%.
- Sebanyak 73% dari TPV perusahaan berasal dari luar wilayah Tier 1 di Indonesia. Dari sini terlihat jelas manfaat ganda dari model penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi toko ritel tradisional.
- Bukalapak berhasil menerapkan strategi untuk mencapai pertumbuhan yang lebih kuat menuju profitabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan diiringi dengan pengelolaan beban dan pengeluaran. Rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk Kompensasi Berbasis Saham) terhadap TPV selama 9 bulan ini meningkat menjadi (0,8%) dari (1,0%) pada periode yang sama tahun lalu.
Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo mengatakan bahwa saham BUKA telah mencapai hasil yang baik di 9 bulan pertama di tahun 2023. Ia pun menyampaikan bahwa perusahaan akan terus fokus mencapai kinerja yang baik di sisa tahun ini.Pertumbuhan menuju profitabilitas secara berkelanjutan tetap menjadi komitmen utama, dan Bukalapak optimis dapat terus mewujudkan hal ini bagi para pemegang saham secara jangka panjang.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.
Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.