Analisis Saham, Saham

Bedah Saham BUKA Setelah 3 Tahun Melantai di Bursa

Bedah Saham BUKA Setelah 2 Tahun Melantai di Bursa

Ajaib.co.id – Siapa sih yang belum pernah dengar dan kenal nama Bukalapak? Salah satu emiten teknologi di industri marketplace yang pernah besar di Indonesia ini melakukan penawaran saham perdananya pada 6 Agustus 2021 dengan saham yang ditawarkan sebanyak 25.765.504.800 saham dengan harga penawaran Rp850 per lembar saham.

Lalu bagaimana kinerja saham BUKA ini setelah 3 tahun lebih berada di bursa? Apakah masih layak dibeli? Mari kita bedah prospektus Bukalapak untuk menggali informasi lebih lanjut.

Profil Singkat Emiten

PT Bukalapak.com Tbk merupakan operator dari marketplace Bukalapak yang memfasilitasi beragam transaksi e-commerce B2B, B2C, C2C, serta investasi online. Startup ini didirikan pada tahun 2010, kemudian berkembang pesat hingga meraih status “unicorn” dengan valuasi antara USD2,5-USD3,0 miliar pada tahun 2017.

Per tahun 2020, Bukalapak memiliki sekitar 6,9 juta pedagang dan 104,9 juta pengguna terdaftar. Total nilai pemrosesan transaksi mencapai USD6 miliar, sedangkan pendapatannya USD95,8 juta (Rp1,35 triliun).

Saham BUKA dimiliki publik sebesar 50,51%, PT Kreatif Media Karya sebesar 24,62%, dan beberapa pemegan saham lainnya. Berikut ini pemegang saham BUKA per 30 Juni 2024.

Nama Pemegang SahamJumlah SahamModal DisetorPersentase
Public (each below 5%)52.073.324.280 (Saham)2.603.666.214.000 (IDR)50,51%
PT Kreatif Media Karya25.385.649.537 (Saham)1.269.282.476.850 (IDR)24,62%
Citibank Hongkong (API(Hong Kong) Investment Limited)13.448.351.573 (Saham)672.417.578.650 (IDR)13,04%
The Northen Trust Company (Archipelago Investment Pte Ltd9.736.593.677 (Saham)486.829.683.850 (IDR)9,44%
Willix Halim1.438.287.844 (Saham)71.914.392.200 (IDR)1,40%
RD Adi Wardhana Sariaatmadja772.585.501 (Saham)38.629.275.050 (IDR)0,75%
Teddy Nuryanto Oetomo158.790.392 (Saham)7.939.519.600 (IDR)0,15%
Howard Nugraha Gani38.339.910 (Saham)1.916.995.500 (IDR)0,04%
Natalia Firmansyah31.239.223 (Saham)1.561.961.150 (IDR)0,03%
Victor Putra Lesmana16.805.130 (Saham)840.256.500 (IDR)0,02%

Kinerja Laporan Keuangan Saham BUKA

Berikut ini rangkuman kinerja laba BUKA berdasarkan laporan tersebu:

Komponen Laba/RugiIII/2024IV/2023IV/2022IV/2021IV/2020
Total Pendapatan3,39 triliun4,43 triliun3,61 triliun1,86 triliun1,35 triliun
Laba/Rugi Kotor599,62 miliar1,05 triliun1,42 triliun1,22 triliun
Laba/Rugi Bersih-597,34 miliar-1,36 triliun-1,67 triliun-1,34 triliun
Total Aset25,65 triliun26,12 triliun27,40 triliun26,61 triliun2,59 triliun
Total Liabilitas848,36 miliar792,02 miliar3,14 triliun996,43 miliar
Total Ekuitas24,80 triliun25,33 triliun23,46 triliun1,59 triliun

Dilansir dari Investor.id, PT Bukalapak Tbk (BUKA) mengumumkan kinerja keuangan sembilan bulan 2024, di mana emiten e-commerce ini kembali membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp597,35 miliar.

Meski kerugian yang dicatatkan lebih rendah dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp776,22 miliar, manajemen Bukalapak memutuskan akan melalukan restrukturisasi usaha yang bakal berdampak pada karyawannya.

Dalam laporan keuangan Bukalapak yang dipublikasi, perseroan mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp3,39 triliun pada Januari-September 2024 atau naik tipis dibanding periode sama 2023 yang senilai Rp2,24 triliun. Pertumbuhan pendapatan terjadi di segmen bisnis marketplace dan online to offline.

Selain itu, saham BUKA juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,74 triliun hingga akhir September 2024 atau naik tipis dibanding periode sama tahun lalu Rp1,73 triliun. Peningkatan pendapatan juga terjadi di bisniss online to offline dari Rp1,59 triliun menjadi Rp1,66 triliun. Sementara dari segmen pengadaan tidak ada pendapatan di tahun ini dibanding tahun lalu Rp11,09 miliar.

Tingginya beban pokok pendapatan dan beban operasi lainnya, membuat rugi usaha emiten berkode saham BUKA tersebut melonjak dari Rp1,29 triliun menjadi Rp1,32 triliun. Meski demikian, adanya kenaikan pendapatan keuangan serta efisiensi keuangan yang dilakukan perseroan, mampu menekan rugi bersih perusahaan dari Rp776,22 miliar menjadi Rp597,35 miliar

Tercatat, emiten teknologi ini membukukan rugi bersih sebesar Rp1,67 triliun pada 2021 atau membengkak dibanding 2020 yang sebesar Rp1,35 triliun. Kemudian pada 2022, BUKA mencatatkan rugi Rp ,98 triliun, dan pada 2023 total kerugian mencapai Rp1,36 triliun.

Dengan kondisi yang terus menelan kerugian sejak melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Bursa Efek Indonesia pada 2021, manajemen BUKA menegaskan akan melakukan restrukturisasi usaha.

Prospek Bisnis Saham BUKA

Menurut Corporate Secretary Bukalapak (BUKA) Cut Fika Lutfi yang dilansir dari Investor.id, saat ini perseroan telah melakukan peninjauan kembali terhadap prospek sejumlah segmen usaha perseroan dan memutuskan bahwa perseroan perlu melakukan restrukturisasi usaha untuk mencapai tujuan strategis tersebut.

Perseroan telah melakukan berbagai upaya terbaik namun kerugian dan tantangan industri yang dialami oleh masing-masing segmen usaha dan/atau anak perusahaan selama tiga tahun terakhir telah mendorong manajemen Perseroan untuk mengambil keputusan rencana aksi korporasi.

Fika mengaku, pelaksanaan rencana aksi korporasi tersebut akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha BUKA.

Menurut Fika, usulan rencana aksi korporasi telah disampaikan oleh Direksi pada rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris perseroan tanggal 30 Agustus 2024 dan disetujui secara terpisah melalui Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Dewan Komisaris yang terakhir ditandatangani pada tanggal 15 Oktober 2024.

Rencana aksi korporasi akan dilaksanakan secara bertahap dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan seluruh proses diharapkan dapat diselesaikan seluruhnya pada kuartal kedua di tahun 2025.

Fika juga menyampaikan bahwa perseroan akan fokus menjalankan dan mengembangkan segmen usaha inti dengan organisasi yang lebih ramping dan efisien agar dapat menciptakan nilai di seluruh segmen usaha yang tersisa bagi para pemangku kepentingan perseroan, terutama pemegang saham BUKA.

Dia meyakinkan bahwa rencana aksi korporasi tidak memiliki dampak yang merugikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan, dan merupakan langkah berkesinambungan yang terus menerus dilakukan oleh perseroan untuk memastikan bahwa seluruh unit bisnis di dalam grup, fokus pada tujuan perseroan untuk membangun perusahaan yang dapat menciptakan nilai di masa depan serta manfaat terbaik kepada para pemangku kepentingan.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga obligasi di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait