Saham

Yusuf Mansur: Kiprah Yusuf Mansur dalam Investasi Saham

Sumber: Bisnis

Ajaib.co.id – Yusuf Mansur menjadi salah satu nama yang paling disebut di dunia investasi saham belakangan ini. Mulanya dikenal sebagai pendakwah kondang, kini ia malah lebih dikenal sebagai influencer saham.

Nama Yusuf Mansur kian berkibar setelah sering kali dikutip menjadi berita di media massa, bahkan tak jarang namanya disandingkan dengan Lo Kheng Hong, sang investor kawakan Tanah Air. Dia pun dikenal dengan kekhasan prinsipnya dalam berinvestasi saham yang disebut dengan ‘Mansurmology’.

Salah satu ajakan investasi saham dari Ustaz Yusuf Mansur yang mungkin paling dikenal adalah membeli saham PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) pada tahun lalu. Saham BRIS langsung meroket karena ajakan ini hadir berbarengan dengan sentimen positif lainnya, seperti rencana merger bank syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tak berhenti di saham BRIS, Yusuf Mansur kemudian mengajak pengikutnya untuk menanamkan uang di saham-saham BUMN lainnya. Dari mulai saham maskapai penerbangan yang sedang terseok-seok seperti PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, hingga BUMN karya, seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Prinsip Mansurmology

Berbagai informasi dan ajakan investasi saham ini, disampaikan Yusuf Mansur melalui akun instagram pribadinya, @yusufmansurnew. Dalam unggahan tentang saham terbarunya, ia menjelaskan pada prinsipnya, Mansurmology mengajak orang untuk berinvestasi dengan niat baik, afirmasi, kebaikan, dan imajinasi.

“Bahagiakan diri jadi pemilik, pemegang saham… Dan mendapatkan semua benefit dari prinsip-prinsip Mansurmology; kebaikan niat. nawaitu, visi misi, amal saleh, ibadah dan kebaikan, afirmasi, visualisasi, imajinasi,” tulisnya di Instagram @yusufmansurnew.

Dalam unggahan yang disertai gambar pergerakan sejumlah saham-saham BUMN pilihannya, ia mengatakan bahwa mudah-mudahan saham-saham tersebut akan bergerak stabil, bahkan sampai ke sesi perdagangan kedua. Kalau terjadi sebaliknya, dia mengajak pengikutnya untuk membeli alias serok lagi saham-saham tersebut.

“Dan kalo udah judulnya Mansurmology, kadang ga ada urusan sama mahal murah, naik turun, ga ada urusan. urusannya cuma niat kita sama Allah aja. Tar Allah tanggung jawab. Ini asli. Emang begini. Berdoa loh ya. Jangan lupa,” katanya.

Ajakan investasi ala Yusuf Mansur ini sepintas memang terdengar masuk akal, terlebih ajakannya untuk memegang saham dalam jangka menengah dan panjang. Pertanyaannya, siapa sih Yusuf Mansur dan kenapa ajakannya layak untuk dipertimbangkan ke dalam strategi investasi?

Perjalanan Investasi Yusuf Mansur

Untuk menjawab itu, kamu harus tahu lebih jauh tentang perjalanan Yusuf Mansur di dunia investasi dan Bisnis. Dikutip dari Detik.com, pergerakannya di dunia bisnis dimulai dari pendirian Patungan Usaha dan Patungan Aset, sebuah program penghimpunan dana masyarakat untuk investasi, dengan modal basis kepercayaan pada medio 2013.

Dana yang terkumpul kemudian dijadikan investasi dalam bentuk hotel dan apartemen di dekat Bandara Soekarno-Hatta, bernama Hotel Siti. Investasi ini kemudian dijanjikan keuntungan sebesar 8% per tahun untuk para pesertanya, dengan modal patungan sebesar Rp12 juta per orang atau per sertifikat investasi yang dijualnya.

Masalahnya, ajakan investasi dari Yusuf Mansur ini tidak berbadan hukum dan tidak mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Padahal, OJK mengharuskan investasi yang beranggotakan 50 orang atau lebih harus meminta izin otoritas terlebih dahulu.

Yusuf Mansur juga kemudian di-‘semprit’ oleh Dahlan Iskan yang kala itu menjabat Menteri BUMN dan kemudian dinyatakan ilegal. Tak lama setelah itu program investasi tersebut harus dihentikan untuk sementara. Program ini baru berjalan kembali setelah berubah menjadi koperasi dengan nama Koperasi Merah Putih.

Seiring itu, dikutip dari Tirto.id, Yusuf Mansur juga mendirikan PT Veritra Sentosa Internasional (VSI) pada 2013. PT VSI menyediakan layanan jasa bernama Virtual Payment atau V-Pay. Perusahaan ini yang kemudian berubah nama menjadi PayTren.

Tak semuanya mulus, program patungan usaha Hotel Siti justru mandek. Ia kemudian membuka bisnis investasi baru Condotel Moya Vidi.  Atas nama PT VSI, ia membeli membeli 200 kamar dari kondotel yang belum dibangun itu.

Sertifikat investasi program itu dibanderol Rp2,7 juta/sertifikat. Sayangnya, pada Januari 2015, para investor yang terlanjur membeli sertifikat kepemilikan kondotel harus menerima pernyataan bahwa PT VSI batal membeli kondotel tersebut. Dana mereka kemudian dilarikan ke dalam investasi di Patungan Usaha Hotel Siti, yang dikelola koperasi merah putih.

Hotel Siti juga tak sepenuhnya menjadi solusi. Pasalnya, hotel ini juga memiliki masalah yang sama dengan kondotel yang urung dibeli: pembangunannya sama-sama belum rampung dan belum mendapatkan izin dari pemerintah Kotamadya Tangerang.

Koperasi Merah Putih lagi-lagi diduga melakukan investasi ilegal. Ia lantas merubah nama koperasinya menjadi Koperasi Indonesia (Kopindo) Berjamaah. Tak lama berselang, V-pay telah berubah nama menjadi PayTren, sedangkan perusahaan yang menaunginya, PT VSI, diubah namanya menjadi Treni.

Dalam beberapa pemberitaan lainnya, Yusuf Mansur juga sering kali disangkutkan dengan beragam kasus lain, seperti perumahan bodong di Sidoarjo hingga masalah bisnis Multi Level Marketing (MLM). Dia juga tercatat pernah masuk penjara karena terlibat masalah dalam bisnis.

Menjadi Influencer Saham

Terlepas dari masa lalunya yang rumit, kini Yusuf Mansur menjadi salah satu influencer saham paling terkemuka. Namun, sebagai investor saham, tentunya kamu harus menganalisis terlebih dahulu saham-saham yang direkomendasikan dan tidak menelannya mentah-mentah.

Sebab, dikutip dari Bisnis.com, kata Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy para pesohor yang memberikan ‘rekomendasi’ sahamnya kepada publik bisa saja memanfaatkan posisinya untuk mengambil untung.

Ilustrasinya, seorang influencer yang memiliki saham A kemudian memberikan rekomendasi kepada para pengikutnya. Saham tersebut kemudian naik harganya karena kebanjiran order beli. Sang influencer kemudian melepas sahamnya di perusahaan itu dengan harga tinggi.

“Coba tanya posisi dia bagaimana? Punya apa tidak? Punya berapa banyak dan di harga rata-rata berapa? Karena para pompom ini banyak membeli lebih dulu, lalu provokasi orang untuk beli supaya dia bisa keluar dan punya keuntungan. Lalu dia kembali posting, saya untung sekian,” ujarnya.

Nah, terlepas kamu adalah penganut Mansurmology atau bukan, mulailah segera investasimu di pasar saham lewat aplikasi Ajaib! Aplikasi ini telah mendapatkan izin dari OJK dan menjadi salah satu platform andalan investasi saham dan reksadana online saat ini. Kamu bisa mengunduh aplikasi investasi Ajaib melalui Google Play Store dan Apple App Store.

Sumber: Saham Mau Ijo-Merah, Ini Prinsip Penganut Aliran Mansurmology, Investor Ngutang dan Rugi karena Main Saham, Ini Saran Ustad Yusuf Mansur , Instagram/yusufmansurnew, Perjalanan Bisnis Investasi Ustadz Yusuf Mansur, Dari Ilegal Hingga Jadi Koperasi, Perjalanan Bisnis Yusuf Mansur dari Ulama Jadi Bos Investasi, Mengurut Kerumitan Investasi ‘Ilegal’ Yusuf Mansur, Babak Baru Manajer Investasi Syariah ala Yusuf Mansur, dan Yusuf Mansur Obong, Mengungkap Sisi Gelap Yusuf Mansur, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait