Ajaib.co.id – PT Panin Financial Tbk (saham PNLF) sudah listing di bursa sejak tanggal 14 Juni 1983 dan berarti sudah sekitar 37 tahun sejak IPO. PT Panin Financial Tbk (PNLF) bergerak dalam bidang jasa konsultasi bisnis, manajemen, dan penyediaan administrasi. Didirikan pada tahun 1974 sebagai perusahaan asuransi jiwa, PT Panin Life Tbk, yang melakukan IPO pada tahun 1983.
Pada tahun 2010, perusahaan mengubah model bisnisnya menjadi bergerak di bidang jasa konsultasi, manajemen, dan administrasi; yang mengakibatkan perubahan nama menjadi yang sekarang. Bisnis asuransi jiwa dialihkan ke anak perusahaannya, PT Panin Anugrah Life.
Bagaimana kinerja saham PNLF saat ini, apakah masih layak dikoleksi?
Kinerja Saham PNLF Berdasarkan Laporan Keuangan Terakhir
Berikut ini adalah kinerja saham PNLF dalam 4 tahun terakhir.
Komponen Laba | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | Q2 2024 |
Total Pendapatan | 2.97 triliun | 2.85 triliun | 17.51 triliun | 18.23 triliun | 4.28 triliun |
Laba Operasi | 698.44 miliar | 621.85 miliar | 11.36 triliun | 12.27 triliun | 3.14 triliun |
Laba Bersih | 1.85 triliun | 1.32 triliun | 2.01 triliun | 1.51 triliun | 378.38 miliar |
Total Aset | 32.38 triliun | 33.19 triliun | 224.41 triliun | 234.57 triliun | 232.14 triliun |
Total Liabilitas | 4.53 triliun | 4.42 triliun | 165.56 triliun | 172.59 triliun | 168.77 triliun |
Total Ekuitas | 27.84 triliun | 28.76 triliun | 58.84 triliun | 61.98 triliun | 63.36 triliun |
Dilansir dari Ipotnews, saham PNFL berhasil membukukan laba bersih pada Q2 2024 sebesar Rp797,2 miliar. Turun bila di bandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 sebesar Rp992,4 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp24.91 per lembar.
Dari laporan keuangan tersebut, rasio keuangan saham PNLF adalah sebagai berikut.
Rasio | Q2 2021 | Q2 2022 | Q2 2023 | Q2 2024 |
Return on Equity (RoE) | 1,78% | 1,89% | 2,12% | 0,87% |
Return on Assets (RoA) | 1,42% | 1,52% | 1,76% | 0,11% |
Gross Profit Margin (GPM) | 78,97% | 46,6% | 50,68% | 30,21% |
Operating Profit Margin (OPM) | 78,97% | 46,6% | 50,68% | 30,21% |
Net Profit Margin (NPM) | 72,40% | 42,77% | 46,9% | 10,09% |
Current Ratio (CR) | 0% | 0% | 0% | 0% |
Debt to Equity Ratio (DER) | 17% | 18% | 14,00% | 550% |
Jika dilihat dari rasio keuangannya, saham PNFL mengalami penurunan dari sisi ROA dan ROE nya. Di mana di Q2 2024, ROE menurun dari yang sebelumnya 2,12% di Q2 2023 menjadi 0,87% di Q2 2024. Sedangkan ROA juga menurun dari yang sebelumnya 1,76% di Q2 2023 menjadi 0,11% di Q2 2024.
Saham Grup Panin Menguat di Tengah Kabar Akuisisi & Merger
Dilansir dari Bisnis.com, sederet emiten yang masuk ke dalam Grup Panin mencatatkan penguatan harga saham di tengah kabar merger dan akuisisi yang berhubungan dengan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII).
Beredar berita bahwa Bank Maybank Indonesia menargetkan lini bisnis Grup Panin untuk diakuisisi selain Asuransi JMA Syariah. Dikabarkan bahwa Bank Panin menjadi salah satu target Maybank. Bukan hanya itu, Maybank juga diberitakan juga membidik Panin Financial (PNLF) sebagai target akuisisi.
Sementara, dalam keterbukaan informasi yang disampaikan pada Senin (2/9/2024), Direksi Bank Panin menyampaikan bahwa pemberitaan terkait merger dan akuisisi tersebut bukan berasal dari Bank Panin, sehingga ia tidak mengetahui kebenaran berita yang dimaksudkan di dalam pemberitaan tersebut.
Perseroan juga menyampaikan hingga tanggapan tersebut disampaikan, tidak terdapat informasi, fakta, dan/atau kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi secara material kelangsungan kegiatan usaha dan harga saham PNBN yang belum diungkapkan kepada BEI.
Sebelumnya, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan harga saham emiten Grup Panin memang terangkat oleh kabar aksi korporasinya.Sebelum kabar dengan BNII beredar, muncul pula kabar akuisisi PNBN oleh Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) dan MUFG. Sementara MUFG dinilai sebagai kandidat terkuat dalam persaingan menjadi pengendali saham Bank Panin.
Sementara, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan secara fundamental, prospek saham Grup Panin kurang meyakinkan. Kinerja keuangan kurang moncer. Dari likuiditas juga kurang begitu memadai.
Berdasarkan laporan keuangannya, sejumlah emiten Grup Panin membukukan kinerja penurunan labanya, termasuk saham PNLF yang juga mencatatkan penurunan laba 30,59% yoy menjadi Rp1,64 triliun pada kuartal II/2024. Sementara pendapatan PNLF turun 13,74% yoy menjadi Rp6,62 triliun.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga obligasi di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.