Ajaib.co.id – Ketika memutuskan saham apa saja yang mau dikoleksi untuk jangka panjang maka kamu akan dihadapkan dengan ratusan saham untuk dipilih. Tidak sedikit dari kita yang kebingungan untuk mulai dari mana. Nah, kamu bisa mulai dengan mencari sektor saham terbaik yang telah terbukti unggul selama bertahun-tahun (dalam hal ini kita akan menggunakan time frame sepuluh tahun).
Untuk itulah artikel ini dibuat, yaitu untuk memberikan wawasan tentang sektor saham terbaik yang kinerjanya telah terbukti lebih unggul dari indeks acuannya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan begitu akan lebih mudah bagi kita menentukan saham di sektor apa saja yang bisa dikoleksi jangka panjang.
Klasifikasi Sektor dan Subsektor
Menurut data pada website idx.co.id, per 25 Januari 2021, BEI telah mengimplementasikan klasifikasi baru atas sektor dan industri perusahaan tercatat yang bernama “Indonesia Stock Exchange Industrial Classification” atau IDX-IC. Di bawah ini adalah beberapa klasifikasinya.
1. Sektor Energi
Sektor ini mencakup perusahaan yang menjual produk dan jasa terkait dengan ekstraksi energi yang mencakup energi tidak terbarukan (fossil fuels). Sehingga pendapatannya secara langsung dipengaruhi oleh harga komoditas energi dunia, seperti perusahaan di bawah ini:
- Pertambangan Minyak Bumi,
- Gas Alam,
- Batu Bara, dan
- Perusahaan yang menyediakan jasa yang mendukung industri tersebut.
- Perusahaan yang menjual produk dan jasa energi alternatif.
2. Barang Baku
Industri ini mencakup perusahaan yang menjual produk dan jasa yang digunakan industri lain sebagai bahan baku untuk memproduksi barang jadi seperti:
- Perusahaan yang memproduksi Barang Kimia, Material Konstruksi, Wadah & Kemasan,
- Pertambangan Logam & Mineral Non-Energi, dan
- Produk Kayu & Kertas.
3. Perindustrian
Perusahaan ini mencakup perusahaan yang menjual produk dan jasa yang secara umum dikonsumsi oleh industri, bukan konsumen. Produk dan jasa yang dihasilkan adalah produk dan jasa final dan bukan produk yang harus diolah lagi seperti bahan baku.
Industri ini mencakup produsen Barang Kedirgantaraan, Pertahanan, Produk Bangunan, Produk Kelistrikan, Mesin. Selain itu industri ini juga mencakup penyedia Jasa Komersial seperti Percetakan, Pengelola Lingkungan, Pemasok Barang dan Jasa Industri, serta dan Jasa Profesional seperti Jasa Personalia dan Jasa Penelitian untuk keperluan industri.
4. Barang Konsumen Primer
Industri ini mencakup perusahaan yang melakukan produksi atau distribusi produk dan jasa yang secara umum dijual ke konsumen. Namun untuk barang yang bersifat anti-siklis atau barang primer/dasar, permintaan barang dan jasa ini tidak dipengaruhi pertumbuhan ekonomi, misalnya Perusahaan Ritel Barang Primer seperti Toko Makanan, Toko Obat-obatan, Supermarket, Produsen Minuman, Makanan Kemasan, Penjual Produk Pertanian, Produsen Rokok, Barang Keperluan Rumah Tangga, dan Barang Perawatan Pribadi.
5. Barang Konsumen Non-Primer
Industri ini mencakup perusahaan yang melakukan produksi atau distribusi produk dan jasa yang umumnya dijual pada konsumen namun untuk barang yang bersifat siklis atau barang sekunder sehingga permintaan barang dan jasa ini berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi.
Industri ini mencakup perusahaan yang memproduksi:
- Mobil Penumpang dan Komponennya,
- Barang Rumah Tangga Tahan Lama (Durable),
- Pakaian,
- Sepatu,
- Barang Tekstil,
- Barang Olahraga, dan
- Barang Hobi.
- Jasa Pariwisiata dan Rekreasi,
- Pendidikan,
- Penunjang Konsumen,
- Perusahaan Media dan Periklanan,
- Penyedia Hiburan, dan
- Perusahaan Ritel Barang Sekunder.
6. Kesehatan
Industri ini mencakup perusahaan yang menyediakan produk dan layanan kesehatan seperti Produsen Peralatan dan Perlengkapan Kesehatan, Penyedia Jasa Kesehatan, Perusahaan Farmasi, dan Riset di Bidang Kesehatan.
7. Keuangan
Industri ini mencakup perusahaan yang menyediakan layanan keuangan seperti Bank, Lembaga Pembiayaan Konsumen, Modal Ventura, Jasa Investasi, Asuransi, dan Perusahaan Holdings.
8. Properti & Real Estate
Industri yang mencakup perusahaan Pengembang Properti dan Real Estate dan perusahaan yang menyediakan Jasa Penunjangnya
9. Teknologi
Industri ini mencakup perusahaan yang menjual Produk dan Jasa Teknologi, seperti:
- Perusahan Jasa Internet yang bukan penyedia koneksi internet,
- Penyedia Jasa dan Konsultan TI,
- Perusahaan Pengembang Perangkat Lunak,
- Produsen Perangkat Jaringan,
- Perangkat Komputer,
- Perangkat dan Komponen Elektronik, dan
- Semikonduktor.
10. Infrastruktur
Industri ini mencakup perusahaan yang berperan dalam Pembangunan dan Pengadaan Infrastruktur seperti:
- Perusahaan Penyedia Jasa Logistik dan Pengantaran,
- Penyedia Transportasi,
- Operator Infrastruktur Transportasi,
- Perusahaan Konstruksi Bangunan Sipil,
- Perusahaan Telekomunikasi, dan
- Perusahaan Utilitas.
11. Transportasi & Logistik
Industri ini mencakup perusahaan yang berperan dalam aktivitas perpindahan dan pengangkutan seperti:
- Penyedia Transportasi
- Perusahaan Penyedia Jasa Logistik dan Pengantaran.
12. Produk Investasi Tercatat
Produk Investasi Tercatat mencakup produk-produk investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Daftar Sektor Saham Terbaik
1. Basic Industry
Sektor saham terbaik yang pertama adalah Basic Industry atau yang disebut juga sebagai sektor Industri Dasar dan Kimia adalah industri yang melibatkan perubahan bahan organik dan non organik mentah dengan proses kimia dan pembentukan produk.
Sektor ini sukses membukukan imbal hasil sebesar 257.07% selama sepuluh tahun, jauh di atas IHSG. Mengapa bisa demikian, itu karena kebutuhan akan kimia dasar seperti polietilena dan polipropilena dibutuhkan terus-menerus. Polietilena dibutuhkan dalam pembuatan produk plastik. Yang unik adalah permintaan akan barang plastik rupanya tumbuh pesat seiring dengan pertumbuhan penduduk.
Jika kamu penasaran, berikut saham-saham industri dasar dan kimia:
Di atas adalah tabel berisikan saham-saham dengan bobot tertinggi di sektor industri dasar dan kimia. Tentu ada lebih banyak saham dalam sektor industri dasar dan kimia yang bisa kamu pilih.
Sektor Industri Dasar dan Kimia dibagi menjadi 9 sub sektor, yaitu semen, keramik, porselen & kaca, logam & sejenisnya, kimia, plastik & kemasan, pakan ternak, kayu & pengolahannya, pulp & kertas. Total ada 79 emiten yang usahanya termasuk ke dalam sektor industri dasar dan kimia. 10 saham di atas adalah yang kapitalisasi pasarnya tertinggi.
Bukan sekali dua kali saham-saham dari segmen ini rally naik selama beberapa minggu dan menghebohkan bursa. Jika kamu mau, kamu bisa mulai menyeleksi saham-saham apa saja yang layak dikoleksi dari sektor ini.
Tips: Emiten-emiten di sektor industri dasar dan kimia cenderung terpengaruh harga acuan dasar komoditasnya. Misalnya emiten petrokimia seperti TPIA dan BRPT yang terpengaruh harga minyak dunia. Pasalnya bahan baku kimia yang digunakan adalah produk turunan dari minyak, ketika harga minyak sedang tinggi maka laba bersih TPIA tergerus parah. Hal yang sebaliknya berlaku.
Nah, jika emiten yang kamu pilih adalah emiten pulp dan kertas maka pastikan kamu update dengan harga komoditas pulp. Kamu bisa mendapatkan informasi yang demikian di Ajaib di bagian indeks dan komoditas.
2. Property
Sektor saham terbaik berikutnya ada sektor properti. Selama sepuluh tahun terakhir sektor ini telah tumbuh sebesar 243,24% jauh melebihi IHSG yaitu sebesar 148,57% saja. Sektor ini dibagi menjadi 3 sub sektor yaitu properti, Real Estate dan konstruksi bangunan.
Berikut 10 saham dengan bobot tertinggi di sektor ini;
Jika kamu tertarik, kamu bisa mulai lakukan pencarian saham berkualitas dengan harga menarik di sektor ini. Total ada 92 emiten yang termasuk ke dalam sektor properti saat ini.
Banyak investor tertarik dengan sektor ini karena potensi jumlah penduduk yang bertambah besar yang meningkatkan demand properti. Banyak investor percata bahwa akan ada semakin banyak pembangunan perumahan, apartemen, pusat-pusat perbelanjaan, dan gedung-gedung perkantoran ke depannya. Karena itulah sektor ini mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat.
Tips: Jika kamu tertarik dengan sektor ini maka kamu perlu memperhatikan kebijakan seputar suku bunga dan daya beli masyarakat.
Ada sebuah tren unik ketika suku bunga rendah maka permintaan akan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) meningkat, namun penjualan rumah secara tunai akan rendah. Ketika suku bunga tinggi dan daya beli masyarakat tinggi maka biasanya emiten properti operator mall lebih banyak diuntungkan karena tenant-tenant di mall mereka kebanjiran pengunjung.
Kamu bisa pilih emiten properti yang landbank nya luas dan punya recurring income/pendapatan berulang yang besar. Atau kamu juga bisa pertimbangkan emiten yang lokasinya bagus dan permintaan properti nya bagus.
Pastikan kamu update berita seputar kebijakan properti yang ditetapkan pemerintah maupun berita tentang daya beli masyarakat.
3. Consumer
Sektor ini juga menjadi salah satu sektor saham terbaik. Di mana, consumer goods atau barang konsumsi dibagi menjadi 6 sub sektor, yaitu: makanan & minuman, rokok, farmasi, kosmetik, keperluan rumah tangga, dan peralatan rumah tangga. Intinya adalah sektor ini berisikan emiten-emiten manufaktur yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang akan dikonsumsi atau dipakai oleh masyarakat luas.
Saat ini ada 63 emiten dalam sektor Barang Konsumsi. Di bawah ini terdapat 10 saham dari sektor properti yang mendominasi dari sisi kapitalisasi pasarnya.
Sejak tahun 2009 sektor in telah membukukan pertumbuhan sebesar 205,77%, jauh di atas IHSG. Ini wajar karena memang permintaan akan barang kebutuhan pokok telah menjadi bahan bakar ekspansi bisnis emiten-emiten barang konsumsi.
Harga saham emiten-emiten di sektor consumer goods rata-rata sudah overvalued alias sudah berada di level premium. Hanya segelintir saja yang masih di bawah harga wajarnya. Beberapa emiten sudah berada di tingkat di mana ekspansi bisnis sudah tidak memungkinkan karena telah merajai pangsa pasarnya.
Tips: Jika kamu tertarik dengan emiten di sektor barang konsumsi, pastikan bahwa kamu sudah hitung baik-baik valuasi harga wajarnya. Saham-saham di sektor ini memang pantas dihargai mahal karena di saat sulit sekalipun sektor ini terus bertumbuh, tak peduli krisis sekalipun sektor konsumsi masih membukukan penjualan yang baik.
Kamu bisa perhatikan saham-saham yang pendapatannya terus meningkat. Makin besar persentase peningkatan pendapatan setiap tahunnya makin baik. Emiten-emiten yang sudah slow growth biasanya tidak menarik. Itu karena harga sahamnya sudah terlalu mahal sehingga kamu lebih mudah merugi di saham-saham seperti itu.
4. Finance
Kemudian sektor saham terbaik ada sektor keuangan yang telah mengungguli indeks harga saham gabungan selama sepuluh tahun terakhir. Diketahui sektor keuangan bertumbuh sebesar 349,42% sejak 2009, jauh melampaui semua sektor lainnya di bursa.
Sektor keuangan dibagi menjadi 4 sub sektor, yaitu: bank, lembaga pembiayaan, perusahaan efek, dan asuransi. Berikut 10 saham dengan bobot tertinggi di sektor keuangan.
Jadi daftar saham di atas adalah 10 saham-saham dari sektor keuangan yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar. Total ada sebanyak 94 saham yang bisa kamu pilih dari sektor ini.
Sektor ini terbantu oleh penetrasi perbankan yang semakin luas di Indonesia. Mayoritas masyarakat kini telah menggunakan fasilitas perbankan maupun pembiayaan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari menabung, menyicil kendaraan dan perumahan, berinvestasi dan lain sebagainya.
Tips: Ketika keadaan sedang krisis maka masyarakat cenderung menahan dananya, itulah saat-saat di mana kamu bisa mendapat peluang untuk membeli saham finance dengan harga diskon. Info saja; setelah melewati beberapa kali krisis dan fluktuasi pasar yang cukup besar, Rudiyanto dari Infovesta melaporkan bahwa saham-saham perbankan selalu naik lebih dahulu pasca krisis.
Jika kamu tertarik dengan saham-saham keuangan maka pastikan kamu mengenal rasio-rasio dalam menilai saham keuangan. Perusahaan yang mengedepankan layanan keuangan tentu berbeda dengan perusahaan biasa. Oleh karenanya rasio-rasionya pun berbeda. Kamu bisa perhatikan rasio kredit macet yang disebut dengan NPL dan rasio lainnya dalam usaha perbankan.
5. Trade
Sektor perdagangan terdiri dari 7 sub sektor, yaitu: perdagangan besar barang produksi, perdagangan eceran, restoran, hotel & pariwisata, advertising, printing & perangkatnya, kesehatan, jasa komputer & perangkatnya, perusahaan investasi.
Sektor ini juga salah satu yang terbaik karena dalam rentang tahun 2009 hingga 2019 emiten ini bertumbuh sebesar 179,17%. Dengan begitu telah mengungguli IHSG yang hanya bertumbuh sebesar 148,57% saja dalam kurun waktu yang sama.
Berikut 10 saham dalam sektor perdagangan dengan bobot terbesar:
Selain 10 emiten di atas, ada 167 saham lain dalam sektor ini yang bisa kamu pilih. Sektor ini menarik karena umumnya peningkatan bisnis emiten-emiten di sektor ini beriringan dengan semakin banyaknya kaum kelas menengah di tanah air.
Tips: Jika kamu ingin mengoleksi saham-saham yang ada di sektor perdagangan dan kebetulan emiten yang kamu pilih adalah emiten penjualan ritel maka pastikan kamu mengecek bagian Persediaan. Dalam laporan keuangan bagian Persediaan selalu ada di Neraca.
Persediaan yang angkanya terus membesar menandakan bahwa emiten kerap menumpuk barang dagangan yang berarti bahwa emiten kurang pandai menjual. Kita tentu menginginkan perusahaan yang dapat bekerja terus dan menghasilkan keuntungan.
Jika barang dagangan terlalu banyak menumpuk maka angka penyusutan/depresiasinya akan meninggi. Itu artinya barang-barang yang ditumpuk nantinya akan lapuk, modenya sudah tidak trendi lagi/ketinggalan jaman, dan akan berakhir di tumpukan barang obral. Kita tahu bahwa barang yang diobral tidak mendatangkan keuntungan yang besar.
Hal ini penting khususnya bagi emiten perdagangan alat berat yang depresiasinya tinggi. Perhitungan penyusutan/depresiasi adalah dengan melihat usia masa pakai produk. Alat berat cenderung terdepresiasi banyak setiap tahunnya. Kita tentu menginginkan tidak ada terlalu banyak alat berat yang menumpuk di gudang menunggu terjual.
Pastikan perputaran Persediaan emitenmu baik. Baik dalam artian angkanya tidak berubah terlalu signifikan dari waktu ke waktu. Angka persediaan yang berubah naik perlahan-lahan menandakan satu hal yaitu penjualan laris sehingga barang tidak terlalu lama menumpuk di gudang.
Angka persediaan yang meningkat sebaiknya diiringi dengan angka pendapatan yang juga meningkat. Itu artinya persediaan yang ditumpuk di gudang adalah karena penjualan yang juga meningkat dan bukannya karena kurang pandai marketing.
Itulah beberapa sektor saham terbaik yang bisa menjadi pilihan bagi kamu yang ingin memulai investasi saham. Di masa pandemi COVID-19 ini, kamu bisa coba membeli saham di sektor perbankan atau sektor telekomunikasi. Di mana, kedua sektor ini tidak terlalu terdampak pandemi. Sehingga cocok untuk investasi meski di masa pandemi.
Nah, bagi kamu yang ingin memulai investasi, kamu bisa memulainya sekarang juga di Ajaib! Di Ajaib, kamu bisa memulai investasi, kapan dan di mana saja dengan mudah dan cepat. Hanya dengan modal mulai dari Rp100 ribu, kamu sudah bisa memulai investasi di Ajaib!