Ajaib.co.id – Mengatur keuangan memang susah-susah gampang. Apalagi bagi mereka yang senang menghibur diri dengan belanja atau mudah tergoda diskon. Tidak mengherankan kalau kondisi keuangannya jadi morat-marit.
Bahayanya, sering kali impulsive buyer ini membeli barang hanya menuruti keinginan sesaat. Tidak jarang para impulsive buyer malah berujung sesal setelah berbelanja dan kondisi keuangannya morat-marit.
- Pengertian Impulsif dan Belanja Impulsif
- Ciri-Ciri Pembeli Impulsif
-
Mengontrol Diri dari Kebiasaan Belanja Impulsif
- 1. Membuat Anggaran Keuangan Berdasarkan Prioritas Secara Rinci
- 2. Ajukan Tiga Pertanyaan Penting
- 3. Segera Tunaikan Kewajiban Pembayaran saat Menerima Penghasilan
- 4. Membuat Daftar Kebutuhan Sebelum Berbelanja
- 5. Pisahkan Uang Anggaran untuk Belanja
- 6. Jangan Berbelanja di Waktu Luang
- 7. Hindari Berbelanja Sendiri
- 8. Uninstall Marketplace untuk Sementara
Pengertian Impulsif dan Belanja Impulsif
Impulsif adalah perbuatan yang hanya mengikuti dorongan perasaan tanpa menggunakan akal atau logika. Perbuatan atau sikap impulsif membuat seseorang tiba-tiba menurut gerak hati hati tanpa pertimbangan lebih lanjut.
Dalam gaya hidup, salah satu tindakan impulsif berkaitan dengan kebiasaan berbelanja tanpa memikirkan konsekuensinya. Mudahnya, pelaku belanja impulsif cenderung berbelanja tanpa pertimbangan atau perencanaan.
Ciri-Ciri Pembeli Impulsif
Selain kecenderungan berbelanja tanpa perencanaan, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari seorang pembeli yang memiliki sifat impulsif:
- Mudah tergoda diskon atau promosi.
- Gampang lapar mata dan sulit menahan hasrat berbelanja.
- Tidak mempertimbangkan kemampuan atau kondisi keuangan saat berbelanja.
- Lebih mengutamakan keinginan dibandingkan kebutuhan.
- Cenderung merasa menyesal setelah berbelanja, khususnya setelah kondisi keuangan jadi berantakan.
- Memiliki banyak barang baru yang jarang bahkan tidak pernah digunakan.
- Boros, sulit memiliki tabungan.
- Saat memiliki kartu kredit atau fasilitas paylater, tagihan sering membengkak bahkan berbelanja hingga limit habis.
Jika kamu memiliki beberapa ciri-ciri orang impulsif seperti tersebut di atas, sebaiknya kamu segera ubah pola pikir dan kebiasaan kamu berbelanja.
Belanja secara impulsif adalah bagian tak terpisahkan dari ketagihan untuk membeli barang belanjaan alias keinginan belanja tak terkontrol. Ujung-ujungnya, kamu bisa terlilit kondisi keuangan yang parah jika tidak dibenahi sekarang juga.
Mengontrol Diri dari Kebiasaan Belanja Impulsif
Sebelum kondisi keuangan semakin berantakan, sebaiknya segera hentikan kebiasaan dalam berbelanja secara impulsif. Mungkin awalnya tidak mudah untuk mengatasi kebiasaan belanja impulsif itu.
Tapi, jika memiliki tekad yang kuat untuk memperbaiki kondisi keuangan, maka kebiasaan belanja impulsif adalah hal yang masih mungkin dikontrol.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk mengontrol diri agar tidak belanja impulsif.
1. Membuat Anggaran Keuangan Berdasarkan Prioritas Secara Rinci
Seorang pembeli impulsif harus mulai bisa membuat prioritas dalam penggunaan uang. Oleh karena itu, sebelum menerima penghasilan mulailah membuat anggaran keuangan berdasarkan skala prioritas.
Prioritas utama adalah segala bentuk tagihan yang harus dibayarkan (wajib) serta kebutuhan hidup primer seperti makanan, termasuk transportasi untuk bekerja. Anggarkan secara rinci dengan wajar dan tidak berlebihan.
Misalnya, saat membuat anggaran makan, maka termasuk sarapan, makan siang dan makan malam. Jangan memasukkan anggaran cemilan atau nongkrong di kafe, karena hal itu tidak masuk dalam kebutuhan primer.
Susun anggaran keuangan berdasarkan skala prioritas tersebut. Termasuk juga membuat anggaran untuk menabung, beramal atau memberi uang kepada orang tua/saudara, pengembangan diri, dsb.
2. Ajukan Tiga Pertanyaan Penting
Saat hendak membeli sebuah barang, maka pikirkan tiga pertanyaan penting berikut ini:
- Seberapa mendesak kamu membutuhkan barang tersebut? Apakah penggunaannya masih bisa ditunda?
- Apakah kamu sudah memiliki barang sejenis yang memiliki fungsi sama dan masih bisa digunakan?
- Apakah ada keperluan lain yang lebih penting dan harus kamu penuhi, dengan nominal yang sama dengan harga barang tersebut?
3. Segera Tunaikan Kewajiban Pembayaran saat Menerima Penghasilan
Membayar iuran, cicilan atau utang, memang bukan hal yang menyenangkan. Akan tetapi, menundanya malah akan membuat kondisi keuangan semakin terpuruk. Apalagi, seorang pembeli impulsif bisa jadi malah menghabiskan uang anggaran pembayaran utang untuk belanja baju baru.
Oleh karena itu, setelah menerima penghasilan, segera lunasi apa saja biaya-biaya yang wajib kamu bayar. Setelah semua kewajiban terbayar, barulah kamu akan tahu, berapa jumlah riil uang yang bisa kamu gunakan untuk satu bulan ke depan.
4. Membuat Daftar Kebutuhan Sebelum Berbelanja
Inilah hal yang paling penting untuk dilakukan sebelum berbelanja. Buatlah daftar kebutuhan apa saja yang harus kamu beli, dan patuhi daftar belanja tersebut. Kalau mudah terbujuk diskon, carilah barang-barang diskon yang sesuai dengan kebutuhan di daftar belanja dan tinggalkan yang lainnya.
5. Pisahkan Uang Anggaran untuk Belanja
Setelah memiliki daftar belanja barang-barang kebutuhan, hitung perkiraan anggaran yang dibutuhkan, kemudian sisihkan.
Pisahkan uang anggaran untuk belanja dengan kebutuhan lainnya seperti transportasi, uang pulsa atau kuota, arisan, dan lain-lain. Hal ini untuk menghindari terpakainya uang anggaran lain saat berbelanja.
6. Jangan Berbelanja di Waktu Luang
Berbelanja di waktu luang merupakan salah satu pembuka peluang belanja impulsif. Karena semakin lama berada di mal, semakin banyak barang-barang yang membuat lapar mata. Hal ini bisa berujung pada belanja barang-barang yang tidak penting.
Oleh karena itu, sebaiknya sisihkan waktu belanja yang tidak terlalu lama. Misalnya, pada saat pulang kerja dan badan sudah agak lelah atau saat dalam perjalanan ke suatu tempat. Sehingga kamu terpaksa tidak berlama-lama di mal dan cepat-cepat membeli barang yang kamu butuhkan saja.
7. Hindari Berbelanja Sendiri
Keinginan berbelanja akan sulit sekali diredam jika tidak ada orang yang mengingatkan. Oleh karena itu, ada baiknya kamu membagi rencanamu untuk mengurangi belanja dengan orang-orang terdekat.
Minta mereka mengingatkan jika kamu sudah mulai lagi kalap belanja. Pastikan orang yang menemani belanja, bisa membantu program resolusimu ini, bukan malah ikut-ikutan kalap belanja, ya!
8. Uninstall Marketplace untuk Sementara
Ketagihan belanja online? Ada baiknya untuk sementara, uninstall terlebih dahulu semua aplikasi e-commerce yang kamu miliki. Jika ingin membeli sesuatu secara online, ada baiknya titip beli dari akun orang lain saja.
Sekali lagi, pastikan bahwa barang yang kamu beli, adalah barang yang sudah dianggarkan sebelumnya. Ganti waktu yang biasa kamu habiskan dengan menjelajah di online marketplace dengan aktivitas lainnya yang menyenangkan.
Kunci kesuksesan mengendalikan belanja impulsif atau impulsive buying adalah komitmen kuat dari dalam diri untuk bisa mengendalikan dorongan belanja dan bukan sebaliknya. Cobalah untuk pahami dengan benar-benar belanja untuk kebutuhan, bukan hanya sekedar keinginan. Misalnya ketika kamu ingin belanja bulanan, pastikan kamu mencatat kebutuhan yang dibutuhkan dari rumah, dan lengkapi ceklis tersebut saat belanja bulanan.