Saham

WIKA Saham, Potensi Investasi Cerah dari Wijaya Karya

WIKA saham berhasil mencapai harga Rp2.000 per lembar di tahun 2017. Pencapaian harga ini tentu saja cukup signifikan jika melihat ke belakang. Saat pertama kali ditawarkan kepada publik, WIKA dihargai Rp420 per lembarnya pada tahun 2007.

Kepemilikan saham WIKA terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, mayoritas saham dimiliki Pemerintah Indonesia yang mencapai 65,1%. Bagian kedua dimiliki publik sebesar 34,9%.

Penawaran WIKA saham kepada publik ini terhitung cukup lama jika dilihat dari pendirian PT Wijaya Karya. PT Wijaya Karya dulu dikenal sebagai PN Widjaja Karja, dan menjadi salah satu perusahaan konstruksi terbesar milik Indonesia. Pada tahun 1972 berganti nama dengan nama yang kita kenali hingga saat ini.

Sekilas WIKA

Perusahaan ini bergerak pada bidang konstruksi. Diawali dengan membangun jaringan listrik ke wilayah-wilayah Indonesia sehingga pembagian listrik pun kian meluas. Lalu mulai merambah usaha bisnis lain di sektor kontraktor sipil dan bangunan perumahan.

Meskipun saat itu belum go public dengan adanya WIKA saham seperti sekarang, PT Wijaya Karya terus berkembang menjadi salah satu perusahaan yang berjasa meningkatkan infrastruktur di Indonesia.

Setelah melakukan penawaran kepada publik di tahun 2007, PT Wijaya Karya terus berinovasi dan mengembangkan usahanya ke berbagai sektor yang masih berhubungan dengan pembangunan. Usaha-usaha itu bergerak di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, investasi, agro industri, dan masih banyak lagi. Hal inilah yang membuat WIKA saham harganya terus naik dari tahun ke tahun.

Sekarang, PT Wijaya Karya memiliki enam anak perusahaan yang terdiri dari PT Wijaya Karya Beton (WIKA BETON), PT Wijaya Karya Realty (WIKA REALTY), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE), PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIK), PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi (WRK), PT Sarana Karya (SAKA).

Potensi Cerah Wika Saham

Dari keenam anak perusahaan yang dimiliki WIKA, hanya dua yang melakukan penawaran saham ke publik. Yaitu, PT Wijaya Karya Beton (WIKA BETON) dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE). Namun, ada dua anak perusahaan lain yang akan go public dalam waktu dekat. Jadi, potensi WIKA saham terus mengalami kenaikan sangat memungkinkan terjadi. Perusahaan tersebut memang tidak cepat berpuas diri.

PT Wijaya Karya menargetkan sahamnya bisa menembus angka Rp3.000 per lembar dalam waktu yang singkat. WIKA saham sempat mencapai angka Rp2.500, tapi mengalami penurunan hingga di bulan September 2019 di kisaran Rp. 2000 per lembar.

Namun, jika dilihat dari laba bersih yang PT Wijaya Karya dapatkan, para investor WIKA masih punya harapan yang tinggi. Alasannya, laba bersih di pertengahan tahun ini naik sebanyak 60,48% dibandingkan tahun kemarin.

Jika kamu tertarik membeli WIKA saham sebaiknya mempelajarinya terlebih dahulu hingga kamu mantap memilihnya.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait