Saham

Prospek Cerah, Harga Saham WIKA Terus Meningkat

Prospek Cerah, Saham WIKA Laris Manis di Pasar Indonesia

Ajaib.co.id – Saham WIKA atau yang dikenal sebagai PT Wijaya Karya Persero Tbk (WIKA) menjadi salah satu perusahaan yang paling diburu investor sejak awal Agustus 2019. Investor asing melakukan pembelian saham WIKA mencapai 15,28 juta lembar.

Mengenal Saham WIKA

WIKA adalah kode saham untuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyediaan jasa konstruksi dan berbasis di Indonesia. Bisnisnya diklasifikasikan ke dalam lima segmen; konstruksi, real estate, pertambangan, industri mesin, dan listrik.

  1. Segmen konstruksinya terdiri dari konstruksi sipil, termasuk jalan, bandar udara, jembatan, pelabuhan dan bendungan, serta konstruksi bangunan, termasuk perniagaan dan bangunan perumahan.
  2. Segmen konstruksinya terdiri dari produksi beton pracetak industri dan pabrikasi baja.
  3. Segmen real estate mencakup pengembangan bangunan perumahan dan bangunan komersial, pengelolaan properti, dan penyediaan jasa konstruksi.
  4. Segmen pertambangannya dijalankan melalui PT Sarana Karya, yang bergerak dalam pertambangan aspal di Pulau Buton, Indonesia.
  5. Segmen mesin dan listrik terdiri dari dua unit bisnis; energi, yang terdiri dari penyediaan jasa rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement and construction/EPC) serta investasi pada pembangkit listrik serta pabrik industri.

Memang sangat banyak bidang yang dikelola oleh perusahaan satu ini. Dalam pasar saham pun WIKA masuk ke dalam kategori Industri Konstruksi dan Engineering, Pengelolaan dan Penyewaan Gedung/Kawasan Niaga Terpadu, Industri Pendukung Konstruksi Bangunan Gedung, Jasa Pemborongan, Perdagangan dan Pemeliharaan Peralatan serta Material Konstruksi, Investasi, Realti dan Properti, Penyediaan Ruang (Space Provider) dan Pembangunan serta Pengembangan Kawasan (City Builder).

Informasi PT WIKA

WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda dengan nama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. 

Kegiatan usaha perusahaan ini pada awalnya hanyalah pekerjaan instalasi listrik dan pipa air. Namun, pada awal dasawarsa 1960-an, WIKA turut berperan serta dalam proyek pembangunan Gelanggang Olahraga Bung Karno dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian Games ke-4 di Jakarta.

Seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya Perseroan semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Perseroan. Hal ini tercermin dari keberhasilan WIKA melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia (saat itu bernama Bursa Efek Jakarta).

Pada IPO tersebut, WIKA berhasil melepas 28,46% sahamnya ke publik, sehingga pemerintah Republik Indonesia memegang 68,42% saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP), dan Employee Stock Allocation (ESA).

Alasan Saham WIKA Laris di Pasaran

Alasan utama harga saham WIKA laris di pasaran karena mereka mempunyai prospek yang sangat cerah. Pasalnya, kinerja saham anak usaha WIKA, yakni PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) meroket pada bulan lalu.

PT WEGE ini mampu melakukan volume transaksi hingga 32 juta unit senilai Rp10,1 miliar. Kinerja WEGE sepanjang tahun ini bisa dikatakan cukup impresif, dengan membukukan kenaikan harga saham WIKA sebesar 32,5%.

Investor asing pun terlihat masih betah berinvestasi pada saham yang berfokus kepada konstruksi bangunan gedung tersebut. Di mana, beli bersih (net buy) saham ini bisa mencapai angka Rp200 Miliar pada saham tersebut.

Mengutip dari CNBC Indonesia, laba bersih WEGE pada kuartal I-2019 meningkat hanya 3,25% menjadi Rp77,7 Miliar, meningkat Rp2,45 Miliar dari laba kuartal I-2018 yang sebesar Rp75,27.

Riwayat Pembagian Dividen

Siapa investor yang bisa menolak pembagian dividen? Nah, saham WIKA ini termasuk saham yang rutin membagikan dividennya ke investor. Sayangnya, pandemi menghentikan pembagian dividen saham WIKA.

TahunDividen TunaiJenis
201950,95 (IDR)Final
201838,60 (IDR)Final
201726,82 (IDR)Final
201633,86 (IDR)Final
201520,35 (IDR)Final
201420,03 (IDR)Final
201327,82 (IDR)Final
201222,32 (IDR)Final
201117,28 (IDR)Final
201017,08 (IDR)Final

Target Saham WIKA

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih optimis bisa mendapatkan dan membukukan laba sebesar Rp533 miliar atau naik 19,9% di tahun 2019 ini. Lebih tinggi dibanding laba yang diraih perusahaan pada tahun 2018 pada angka Rp444,49. 

Target laba bersih tersebut naik seiring dengan kontrak baru yang diproyeksi tumbuh 37,4% menjadi Rp22,78 triliun dari tahun lalu yang terdiri dari kontrak baru dan carry over. 

Untuk kontrak baru, WIKA menargetkan di angka Rp11,98 triliun, sedangkan carry over diraih sebesar Rp10,80 triliun. Pendapatan perusahaan di tahun 2019 ini diharapkan dapat diraih pada angka Rp7,72 triliun, naik dari Rp5,82 triliun di sepanjang 2018.

Proyek Saham WIKA

Mereka juga punya dua proyek terdekat yang sedang dibidik perusahaan yakni pengembangan proyek pengembangan Bandara Hang Nadim di Kepulauan Riau dan Bandara komodo di Nusa Tenggara Timur, yang merupakan bagian dari pengembangan konsesi miliknya. 

Bicara soal saham WIKA, bila diawal disebutkan investor asing membeli saham mereka 15,28 juta lembar pada awal Agustus. Volume transaksi itu terus meningkat hingga 19 Agustus 2019, yakni sudah mencapai 274,5 juta lembar.

Prospek Saham WIKA

Emiten BUMN Karya miliki PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) berhasil mencatatkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 22,6% secara tahunan senilai Rp14,7 triliun per Juli 2022. Dilansir dari Bisnis.com, analis NH Korindo Sekuritas, Arief Machrus mengatakan bahwa segmen infrastruktur dan gedung memiliki kontribusi besar mencapai 58,4 persen, diikuti oleh industri, energi & industrial plant serta realty dan properti masing-masing sebesar 22,7 persen, 15,2 persen, dan 3,3 persen.

Pertumbuhan kontrak baru dari saham WIKA ini didukung oleh program pengembangan infrastruktur strategis, dan berpotensi meningkat seiring berjalannya lelang proyek IKN. Peningkatan pendapatan WIKA ditopang pendapatan bersih realty dan properti seiring berjalannya proses holding hotel BUMN oleh anak usaha WIKA, WIKA Realty.

Pada semester I/2022, WIKA mencatatkan pendapatan bersih investasi senilai Rp39,3 miliar, yang sebelumnya tidak membukukan pendapatan di segmen ini. Arief mengatakan bahwa mempertahankan rekomendasi buy saham WIKA dengan target harga Rp1.280 untuk periode 12 bulan ke depan berdasarkan metode forward P/E 13,8 kali dan potensi upside 23,1 persen dari harga terakhir.

Meski begitu, Arief tetap mencermati risiko pencapaian kontrak baru di bawah target, seiring potensi kenaikan biaya konstruksi dan bahan bangungan, serta suku bunga kredit. Mereka juga mencermati hambatan pembebasan lahan dan relokasi proyek kereta cepat yang membuat estimasi biaya menjadi meningkat.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Raditya Krisna Pradana juga menjelaskan bahwa prospek kinerja saham emiten BUMN sangat baik meski dapat terpengaruh data inflasi AS yang mempengaruhi pergerakan pasar. Menurut mereka, saham BUMN yang menarik dari sektor konstruksi karena pada tahun ini belum terkena rotasi sektor dan volume perdagangan meningkat, sehingga menarik dijadikan watchlist.

Raditya pun merekomendasikan saham WIKA dengan target harga Rp1.220 seiring kontrak IKN yang menyumbang Rp1,1 triliun. Per Agustus 2022, WIKA mencatatkan nilai kontrak baru Rp18 triliun, atau setara 46,15 persen dari target nilai kontrak baru senilai Rp39 triliun.

Alternatif Investasi di Luar Saham

Ketika kamu memulai investasi saham kamu perlu melakukan analisis saham WIKA atau saham lainnya yang ingin kamu beli secara mendalam demi mengurangi risiko kerugian dalam investasi. Karena seperti yang sudah kamu ketahui, saham merupakan salah satu investasi dengan risiko yang cukup besar.

Nah, bagi kamu yang ingin berinvestasi dengan risiko yang lebih rendah, kamu bisa memulai investasi reksa dana. Di mana, dengan investasi reksa dana kamu bisa memilih jenis investasi yang bisa disesuaikan dengan tujuan keuangan kamu, mulai dari reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan juga reksa dana saham.

Ajaib merupakan salah satu platform reksa dana yang dapat membantu kamu memulai investasi reksa dana kapan dan di mana saja. Hanya dengan Rp10 ribu kamu sudah bisa memulai investasi pertamamu sekarang juga!

Apapun investasi yang kamu pilih, baik reksa dana maupun saham, cara membeli saham WIKA di Ajaib maupun saham lainnya pun cukup mudah. Di mana, kamu bisa melakukan transaksi jual beli saham kapan saja dan di mana saja secara online.

Hanya dengan modal mulai dari Rp100 ribu, kamu sudah bisa menjadi investor saham dan mendapatkan profit lebih tinggi di pasar modal. Untuk mulai berinvestasi saham di Ajaib, pastikan juga kamu mengecek laporan keuangan perusahaan, sehingga kamu bsia mendapatkan imbal hasil maksimal.

Artikel Terkait